Dishub

Puncak Kedatangan Kafilah MTQ XXXVI, Pelabuhan Sinabang Terpantau Ramai

SINABANG – Pelabuhan Penyeberangan Sinabang terpantau ramai dipadati peserta Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXVI yang diselenggarakan di Kabupaten Simeulue mulai tanggal 26 November hingga 2 Desember 2023. Puncak kedatangan kafilah MTQ XXXVI terjadi hari ini, Sabtu, 25 November 2023, di mana seribuan peserta tiba di Pelabuhan Sinabang menggunakan kapal penyeberangan, baik dengan KMP Aceh Hebat 1 dari Pelabuhan Calang, maupun KMP Aceh Hebat 3 dan KMP Teluk Sinabang dari Pelabuhan Penyeberangan Singkil. Kafilah yang berangkat menggunakan KMP Aceh Hebat 1 misalnya, tercatat sekitar 544 penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Calang pada hari Jumat, 24 November 2023, terdiri dari kafilah Aceh Besar, Banda Aceh, dan Pidie Jaya. Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal turut memantau langsung pelayanan transportasi kepada peserta MTQ XXXVI mulai dari perjalanan dengan kapal KMP Aceh Hebat 1 hingga tiba di Pelabuhan Sinabang. Teuku Faisal menyampaikan bahwa sektor transportasi terus memastikan perjalanan kafilah MTQ XXXVI ke Pulau Simeulue berjalan dengan baik. Koordinasi dengan seluruh stakeholder yang terlibat dalam pelaksanaan MTQ XXXVI di Kabupaten Simeulue, tambah Teuku Faisal, sudah dilakukan jauh-jauh hari sehingga diharapkan mobilisasi kafilah tidak mengalami kendala apapun, termasuk penambahan frekuensi keberangkatan kapal penyeberangan yang berkoordinasi dengan PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Singkil. Hal yang sama juga diutarakan oleh Koordinator Pelabuhan Penyeberangan Sinabang, Hendra Wijaya. Ia menyampaikan bahwa pelayanan dan penyambutan kafilah MTQ XXXVI di Pelabuhan Sinabang dilakukan secara optimal. “Kita memberikan pelayanan terbaik di pelabuhan sehingga para peserta bisa mengikuti MTQ XXXVI di Kabupaten Simeulue dengan baik pula,” tuturnya.(AB)

Atasi Isu Kecelakaan Kapal dan Kerangka Kapal, Ditjen Hubla Selenggarakan Rakernis KPLP dan Sosialisasi Keselamatan Pelayaran

Guna menyelesaikan berbagai permasalahan dan isu strategis terkait kecelakaan kapal dan penanganan kerangka kapal, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai menyelenggarakan Rakernis KPLP, di Padang pada tanggal 21-22 November 2023. Pada pembukaan Rakernis, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Antoni Arif Priadi mengungkapkan, lambatnya informasi kecelakaan kapal sering menjadi hambatan dalam melakukan penanganan kecelakaan kapal, sehingga hal tersebut akan memungkinkan timbulnya akibat yang lebih luas. Mulai dari terjadinya pencemaran perairan dari kapal, sampai dengan tindakan yang perlu dilakukan, yaitu penyingkiran kerangka kapal.  “Sampai saat ini, masih terdapat kerangka kapal yang belum tertangani dan keberadaannya mengganggu kelancaran aktivitas pelayaran” ungkap Capt. Antoni. Kendala utama belum tertanganinya penyingkiran kerangka kapal, tambahnya, yaitu adanya kerangka kapal yang tidak diketahui pemiliknya. Sedangkan dari sisi pembiayaan, sebagian besar kerangka kapal tersebut tidak diasuransikan, mengingat pemberlakuan kewajiban asuransi penyingkiran kerangka kapal baru diberlakukan pada tahun 2015. Capt. Antoni menggarisbawahi bahwa penanganan kecelakaan kapal sebenarnya telah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 6 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kapal. Demikian pula halnya dengan penyingkiran kerangka kapal telah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 71 Tahun 2013 tentang Salvage dan/atau Pekerjaan Bawah Air sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 27 tahun 2022, yang mewajibkan pemilik kapal untuk menyingkirkan kerangka kapalnya dalam jangka waktu yang ditentukan. “Terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi tersebut, saya harapkan agar dalam kegiatan ini dapat menghasilkan suatu rancangan kebijakan terkait dengan tata cara dan mekanisme penanganan kerangka kapal di dalam DLKp dan DLKr pelabuhan serta alur pelayaran” tukasnya. Harapan yang sama juga Ia kemukakan terkait urgensi penyusunan database informasi kecelakaan kapal.  “Database ini diproyeksi dapat menjadi referensi bahan penyusunan peta kerawanan terjadinya kecelakaan kapal sehingga dapat menghindari kejadian yang berulang”. tambahnya. Masih dalam rangkaian Rakernis KPLP, Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai terus berkomitmen untuk memenuhi aspek keselamatan pelayaran dengan melakukan Sosialisasi Peralatan Keselamatan Pelayaran, Rabu (22/11). Pada kesempatan tersebut, Direktur KPLP, Jon Kenedi memberikan secara langsung bantuan 300 buah Life Jacket kepada asosiasi/pengusaha kecil pelayaran rakyat di Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat, untuk menurunkan angka kecelakaan kapal di laut terutama yang disebabkan karena faktor manusia.  “Diharapkan kegiatan ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan pada tahun mendatang, sehingga dapat meningkatkan kesadaran penumpang kapal rakyat atas pentingnya penggunaan life jacket,” ungkap Jon Kenedi. Tidak hanya life jacket, e-pas kecil yang berfungsi sebagai bukti kepemilikan kapal dan salah satu syarat penting dalam berlayar juga diberikan pada kesempatan tersebut.  “Pemerintah terus menggalakan program ini agar seluruh kapal dapat terdaftar, dapat berlayar sesuai dengan regulasi yang berlaku, dan mengedepankan faktor keselamatan dalam beraktivitas di laut” tambahnya. Pihaknya juga mengatakan, hal ini tentunya tidak lepas dari kolaborasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut c.q. Direktorat KPLP beserta KSOP Teluk Bayur yang terus mendukung pengawasan keselamatan dan keamanan transportasi laut menuju transportasi Zero Accident. Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor KSOP Kelas II Teluk Bayur, Jondra Juis, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Direktorat KPLP Ditjen Hubla atas pembagikan life jacket di wilayah kerjanya. Tak lupa, Ia turut mengapresiasi para pemilik kapal wisata dan kapal nelayan di kawasan Pandan View Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar yang antusias dalam kegiatan Sosialisasi Keselamatan Pelayaran tersebut. “Semoga kegiatan ini terus dapat dilaksanakan pada tahun-tahun mendatang” tutupnya.(*) Sumber: Kemenhub

Sarana dan Prasarana Transportasi Siap Antisipasi Lonjakan Libur Nataru

Kementerian Perhubungan memastikan kesiapan sarana dan prasarana transportasi untuk mengantisipasi melonjaknya pergerakan masyarakat di masa libur Natal dan Tahun Baru 2023/2024. Pada tahun ini diprediksi potensi pergerakan masyarakat di masa libur Nataru mencapai 107,63 juta orang atau 39,83% dari total populasi nasional. Jumlah ini meningkat 143,65% dibandingkan tahun lalu yang prediksinya mencapai 44,17 juta orang. “Kami memastikan sarana dan prasarana transportasi baik moda darat, laut, udara dan kereta api, telah siap melayani lonjakan pergerakan masyarakat dengan selamat, aman dan lancar,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI tentang “Kesiapan Infrastruktur Transportasi dalam Penyelenggaraan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024” di Jakarta, Selasa (21/11). Untuk transportasi jalan, telah disiapkan sebanyak 46.686 unit bus (AKAP, AKDP dan Pariwisata) dan 113 terminal. Kemudian untuk transportasi penyeberangan, disiapkan sebanyak 206 unit kapal, 11 Lintas Pelabuhan Penyeberangan, 41 dermaga moveable bridge, 3 dermaga ponton, dan 16 dermaga plengsengan. Selanjutnya, untuk transportasi laut, disiapkan sebanyak 1.345 unit kapal dan 110 Pelabuhan Laut. Untuk transportasi udara, disiapkan sebanyak 444 unit pesawat dan 51 Bandar Udara. Lalu untuk transportasi kereta api, disiapkan sebanyak 1.738 unit kereta api serta prasarana 9 Daops dan 4 Divre. Menhub mengungkapkan, titik krusial penanganan arus pergerakan masyarakat salah satunya berada di Jalur Trans Jawa. Ia menyebut, segala sesuatunya harus dipersiapkan dengan baik, seperti misalnya: manajemen rekayasa lalu lintas baik di jalan tol maupun non tol, pengendalian pasar tumpah, optimalisasi rest area di jalan tol dan jembatan timbang sebagai tempat istirahat, dan lain sebagainya. Lebih lanjut Menhub mengatakan, pergerakan masyarakat di masa libur Nataru lebih tersebar waktunya dibandingkan dengan masa libur Lebaran Idul Fitri, sehingga diharapkan pergerakannya akan lebih terkendali. “Namun kami tetap mengimbau masyarakat agar merencanakan perjalanannya dengan baik dan menghindari waktu-waktu puncak arus mudik dan balik untuk menghindari kepadatan,” tuturnya. Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub tentang potensi pergerakan masyarakat di masa libur Nataru, jalur yang diprediksi paling banyak dilalui kendaraan mobil adalah Tol Trans Jawa (31,66%), Tol Cipularang (19,12%), dan Tol Jagorawi (15%). Sedangkan jalur yang paling banyak dilalui sepeda motor adalah jalur alternatif lainnya (35,41%) dan Jalur Bogor-Puncak-Cianjur (Bopunjur) sebesar 34,72%. Sementara itu, untuk puncak arus mudik diprediksikan terjadi 2 (dua) periode yaitu: puncak arus Natal dan puncak arus Tahun Baru. Untuk puncak arus mudik natal diprediksi terjadi pada 22-23 Desember 2023 dan puncak arus balik natal terjadi pada 26-27 Desember 2023. Sedangkan puncak arus mudik tahun baru terjadi pada 29-30 Desember 2023 dan puncak arus balik tahun baru terjadi pada 1-2 Januari 2024. Untuk menyukseskan dan melancarkan pergerakan masyarakat di masa libur Nataru, Kemenhub terus mengintensifkan koordinasi dan sinergi dengan berbagai Kementerian dan Lembaga seperti, Kepolisian, Kementerian PUPR, BMKG, Badan SAR Nasional, pemerintah daerah, operator transportasi, operator jalan tol dan unsur terkait lainnya. Serta, bersama-sama menyosialisasikan kebijakan dan imbauan secara masif baik di media massa maupun media sosial. Kemenhub juga akan membuat Posko Angkutan Natal 2023 dan Tahun baru 2024 akan diselenggarakan pada tanggal 19 Desember 2023 sampai dengan 3 Januari 2023. Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi V DPR RI Lasarus memberikan sejumlah catatan kepada pemerintah terkait dengan penyelenggaraan Angkutan Nataru, diantaranya yaitu: memastikan transportasi aman, jalan tol dalam keadaan mantap, meningkatkan pengawasan tarif moda transportasi dan penjualan tiket, informasi cuaca yang mudah diakses, melakukan rekayasa lalu lintas untuk menurunkan fatalitas korban kecelakaan dan memperlancar lalu lintas, dan meningkatkan koordinasi lintas sektoral. Turut hadir Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kakorlantas Polri Irjen. Pol. Firman Santyabudi, Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya TNI Kusworo, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.(*) Sumber: Kemenhub

Dorong Penguatan Navigasi Untuk Keselamatan Pelayaran, Ditjen Hubla Gelar Rakornis Kenavigasian

Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Direktorat Kenavigasian menyelenggarakan Rapat Koordinasi Teknis Kenavigasian Tahun 2023 guna mengevaluasi sekaligus mengkonsolidasikan semua kegiatan dan permasalahan di bidang kenavigasian. Rakornis yang dihelat selama 2 (dua) hari mulai tanggal 21 s.d. 22 November 2023 bertempat di Medan mengangkat tema “Peningkatan Akuntabilitas dan Tata Kelola Distrik Navigasi”. Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Antoni Arif Priadi mengatakan bahwa segenap jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, tidak terkecuali Direktorat Kenavigasian memiliki tanggung jawab dan peran penting dalam mewujudkan terselenggaranya keselamatan pelayaran di seluruh perairan Indonesia, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran. “Tanggung jawab kenavigasian semakin besar dalam menjamin tersedianya serta terselenggaranya prasarana keselamatan pelayaran” tutur Capt. Antoni.  Hal tersebut ungkapnya dimulai dari penyediaan alur pelayaran dan sistem perlintasan yang aman dan ekonomis, penyediaan sarana bantu navigasi pelayaran yang cukup dan andal, penyelenggaraan telekomunikasi pelayaran dan telekomunikasi marabahaya pelayaran (GMDSS). Tidak lupa sistem lalulintas pelayaran (VTS), hingga penyelenggaraan Long Range Identification and Tracking Of Ships (LRIT) juga harus diperhatikan sesuai tuntutan internasional di bidang peningkatan keselamatan dan keamanan pelayaran. Di sisi lain, Capt. Antoni menyoroti terkait mindset dalam hal kenavigasian yang sudah harus berubah.  “Saya berharap mindsetnya bukan lagi hanya berpikir apa yang harus kita bangun, tetapi mindset itu menjadi apa yang dibutuhkan oleh kapal, nahkoda, dan awak kapalnya. Kita harus membantu para pelaut untuk bernavigasi dengan selamat” ucapnya. Melalui rakornis kenavigasian, Capt Antoni juga berpesan agar dilaksanakan pembahasan-pembahasan sesuai dengan permasalahan yang sedang dihadapi saat ini.  “Nantinya, diharapakan bahwa sebagai hasil dari pembahasan, akan disampaikan hasil berupa masukan policy, masukan prosedur, masukan norma, untuk memperbaiki kinerja kita demi memberikan pelayanan yang lebih baik” ujar Capt Antoni. Untuk itu, diperlukan sinergitas dan profesionalitas SDM yang andal dan mumpuni dalam penyelenggaraan kenavigasian transportasi laut. “Rakornis ini adalah kesempatan kita untuk optimis membangun negeri melalui Kementerian Perhubungan khususnya melalui peran Direktorat Kenavigasian pada sektor perhubungan laut” tukasnya. Pada kesempatan yang sama, Direktur Kenavigasian, Capt. Budi Mantoro mengatakan, Direktorat Kenavigasian bersama UPT Distrik Navigasi akan terus berkolaborasi dan memperkuat organisasi agar lebih berdaya guna, efektif, bersih dan bertanggungjawab, serta berupaya untuk mewujudkan good governance melalui peningkatan akuntabilitas dan tata kelola organisasi.  “Saya berpesan agar seluruh peserta memanfaatkan kesempatan kegiatan Rakornis ini sebaik-baiknya untuk memperkuat sinergi serta dapat meningkatkan motivasi dan kinerja dalam memperkuat peran dan tanggung jawab dalam bidang penyelenggaraan transportasi laut” tutupnya. Sebagai informasi, Rakornis diikuti oleh 165 peserta, yang terdiri dari Para Kepala Distrik Navigasi Tipe A Kelas I, Distrik Navigasi Tipe A Kelas II dan Distrik Navigasi Tipe A Kelas III dari seluruh Indonesia, serta Distrik Navigasi Tipe B Tanjung Priok.  Adapun narasumber yang dihadirkan antara lain terdiri dari Kepala Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Barang Milik Negara Kementerian Perhubungan, Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Perhubungan, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut serta Bagian Organisasi dan Hubungan Masyarakat Setditjen Hubla.(*) Sumber: Kemenhub

Hub Edu Fest 2023, Dorong Minat Pelajar Berkarir di Bidang Transportasi

Kementerian Perhubungan menggelar kegiatan Hub Edu Fest 2023 dalam rangka menumbuhkan minat para pelajar untuk berkarir di bidang transportasi. Kegiatan berlangsung di Politeknik Penerbangan Indonesia Curug, Tangerang, Selasa (19/11). Sekretaris Jenderal Novie Riyanto mengatakan, Indonesia membutuhkan banyak Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul di bidang transportasi. “Sektor transportasi berperan penting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi, konektivitas antar wilayah, dan mobilitas. Untuk itu dibutuhkan SDM yang dapat memberikan pelayanan terbaik, bekerja keras, dan mampu berkolaborasi untuk mencapai tujuan tersebut,” ujar Novie. Novie menjelaskan, melalui kegiatan Hub Edu Fest, diharapkan para generasi terdahulu yang sudah berkarir di bidang transportasi, dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada generasi kini dan masa depan tentang pentingnya transportasi bagi peningkatan daya saing bangsa. “Pada kesempatan ini kami juga meluncurkan buku cerita edukatif bertajuk “Cermin Diriku”, yang menceritakan kisah inspiratif perjalanan hidup para insan transportasi. Buku ini menjadi salah satu medium kami untuk menyampaikan pesan kepada para pelajar agar menginspirasi mereka,” ucapnya. Lebih lanjut Novie mengungkapkan, kesempatan berkarir di bidang transportasi terbuka luas dengan adanya berbagai pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia. Ia menyebut, pemerintah melalui Kemenhub memiliki sejumlah sekolah kedinasan yang tersebar di berbagai daerah, yang bisa menjadi jembatan untuk berkarir di bidang transportasi. “Saya menganjurkan kepada para pelajar untuk mengenali potensi diri. Jika memang berminat untuk berkarir di bidang transportasi, bisa langsung mendaftar di sekolah kedinasan kami. Saya percaya, transportasi kita akan semakin maju di tangan adik-adik pelajar generasi masa depan Indonesia,” tuturnya. Buku Cerita Edukasi Insan Transportasi Indonesia berjudul “Cermin Diriku” merupakan karya penulis Johanna Ernawati, menyajikan cerita yang diinspirasi oleh kisah perjalanan hidup insan transportasi Indonesia. Beberapa diantaranya yaitu: Achmad Yani (Direktur Lalu Lintas Jalan Kemenhub/alumni PTDI-STTD); Capt. Sahattua P. Simatupang (Inspektur IV Kemenhub/alumni Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta); T. Robby Irza (Kepala Biro Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Aceh/alumni Poltek Trans SDP Palembang); Capt. Nuruddin (Pilot/alumni PPI Curug), dan Tiara Alicia Fitri (Masinis MRT Jakarta/alumni Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun). Adapun link buku “Cermin Diriku” dapat diunduh pada laman : https://www.dephub.go.id/post/read/cermin-diriku. Kegiatan Hub Edu Fest 2023 bertema “BERAKSI: Berani Eksplorasi, Raih Prestasi, Jadi Inspirasi!” diselenggarakan Biro Komunikasi dan Informasi Publik (BKIP) Kemenhub bersama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP). Rangkaian kegiatan yang dilakukan diantaranya yaitu: promosi dan pameran berbagai sekolah kedinasan di lingkungan BPSDMP, kunjungan ke area fasilitas yang ada di kawasan PPI Curug, kompetisi menulis ulasan Buku Cerita Edukasi Insan Transportasi “Cermin Diriku” dan kuis interaktif Kahoot, serta hiburan penampilan Fashion Show oleh perwakilan taruna/ taruni dan band Josh and Friends. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara Achmad Setiyo Prabowo, Direktur Politeknik Penerbangan Indonesia Curug Agustono, dan Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Budi Rahardjo. (*) Sumber: Kemenhub RI

Kurangi Dampak Emisi Karbon, Indonesia – Jerman Kerjasama Kembangkan Transportasi Hijau

Indonesia dan Jerman terus bekerja sama mengembangkan sistem transportasi hijau, sebagai dukungan terhadap implementasi “The Green Infrastructure Initiative” atau Inisiatif Infrastruktur Hijau. “Kedua negara telah menjalin hubungan baik selama sekitar 60 tahun dan telah bekerja sama mengurangi emisi karbon untuk memerangi perubahan iklim,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat memberikan sambutan pada kegiatan “75th Anniversary of KFW” di Jakarta, Selasa (14/11). Menhub mengungkapkan, sektor transportasi merupakan salah satu penyumbang emisi karbon. Untuk itu, Kemenhub terus berupaya menciptakan sistem transportasi yang ramah lingkungan. Pemerintah Jerman melalui KFW Development Bank sepakat mengimplementasikan kerjasama pendanaan pembangunan infrastruktur ramah lingkungan (transportasi hijau) di sejumlah kota di Indonesia. Sebagai contoh inisiatif kerjasama Indonesia dengan Jerman melalui KFW yaitu, pembangunan sistem Bus Rapid Transit (BRT) di Semarang dan Surabaya. dan perkeretaapian di Surabaya. “Harapan kita kedepannya, semoga lebih banyak proyek transportasi hijau yang segera akan dimulai, sejalan dengan rencana jangka menengah (RPJMN) 2025-2029,” ujar Menhub.(*) Sumber: Kemenhub

Kapal Memanfaatkan Angin untuk Berlayar Menuju Masa Depan yang Lebih Bersih

Antusiasme – dan kompetensi – Cristina Aleixendri tidak salah lagi ketika berbicara tentang bagaimana pelayaran yang dibantu tenaga angin akan kembali membawa perubahan besar. Aleixendri mendirikan perusahaan bernama  bind4blue  bersama dua orang Spanyol pada tahun 2014 untuk mengembangkan teknologi layar yang terinspirasi oleh pelatihan mereka di bidang teknik penerbangan. Mimpi yang menjadi kenyataan “Saat kami memulainya, kami dipandang sebagai insinyur gila karena ingin mengembalikan layar ke kapal,” katanya. ‘Tetapi saat kami berbicara dengan pemilik kapal hari ini, mereka memberi tahu kami bahwa kami akan kembali ke dunia angin dan dunia ini tidak akan pernah ditinggalkan.’ Sangat mudah untuk memahami alasannya. Industri pelayaran menyumbang sekitar 3% dari emisi gas rumah kaca global dan sedang berusaha untuk beralih dari bahan bakar minyak berat, yang sangat menimbulkan polusi. ‘Teknologi penggerak angin akan menjadi standar,’ kata Aleixendri. ‘Ini dimulai sebagai mimpi saya. Sekarang, saya melihatnya bukan sebagai mimpi dan lebih sebagai kenyataan.’ Bound4blue yang berbasis di Barcelona tidak hanya menarik minat yang semakin besar dari perusahaan pelayaran terhadap sistem propulsi berbantuan angin, namun Aleixendri telah mendapatkan pengakuan pribadi yang signifikan atas usahanya. Pada tahun 2019, ia masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 untuk manufaktur dan industri di Eropa. Tahun berikutnya, Aleixendri memenangkan Penghargaan Wanita Institut Inovasi dan Teknologi Eropa  yang mengakui pengusaha perempuan inspiratif. Angin di layar Kini, terikat4blue sedang mengoordinasikan proyek layar yang didanai UE yang meminjam nama perusahaan tersebut dan berjalan selama dua tahun hingga Februari 2024. Ada ruang besar untuk pertumbuhan pelayaran dengan bantuan tenaga angin. Pada September 2022, hanya 21 kapal komersial besar di seluruh dunia yang dilengkapi dengan kemampuan memanfaatkan energi angin, menurut International Windship Association . Meskipun diperkirakan jumlahnya akan meningkat dua kali lipat menjadi sebanyak 50 kapal pada tahun ini, jumlah tersebut masih merupakan jumlah yang kecil jika dibandingkan dengan jumlah armada global. Energi angin dapat digunakan untuk berbagai kapal, termasuk pengangkut kargo, kapal tanker, feri, dan kapal pesiar, menurut Aleixendri. “Ini adalah pasar yang sangat besar karena terdapat lebih dari 60.000 kapal yang berlayar di seluruh dunia dan dapat memperoleh manfaat dari solusi tersebut,” katanya. ‘Ini sangat baru lahir.’ Menjelang tahun 2023, pemberlakuan peraturan baru oleh Organisasi Maritim Internasional mengenai efisiensi energi dan emisi karbon juga diperkirakan akan memacu pertumbuhan. “Saya pikir ini adalah saat yang tepat untuk berinvestasi pada tenaga angin – ini merupakan peluang yang sangat baik bagi kami,” kata Aleixendri, yang merupakan chief operating officer perusahaannya dan memperoleh gelar Master of Sciences di bidang teknik kedirgantaraan dari Polytechnic University of Catalonia. Kipas hisap Bound4blue telah mengembangkan apa yang disebut layar berbasis hisap otonom, yang tidak terlihat seperti layar tradisional. Bentuknya seperti menara berbentuk silinder yang menjulang dari dek kapal. Layar tradisional bekerja dengan ”menangkap angin”. Angin menciptakan area bertekanan lebih tinggi di belakang layar dibandingkan sisi lainnya. Perbedaan tekanan ini menghasilkan gaya yang mendorong kapal ke depan, yang disebut “lift”. Sebaliknya, ”eSAIL” daribound4blue berisi kipas isap untuk menarik udara ke dalam menara saat angin mengalir di sekitarnya, menciptakan daya angkat yang lebih kuat untuk menggerakkan perahu. Hal ini menghasilkan enam atau tujuh kali pengangkatan layar kaku konvensional dan dapat mengurangi konsumsi bahan bakar hingga 40% jika dikombinasikan dengan desain kapal yang lebih baik dan penyesuaian rute untuk memanfaatkan angin yang ada, menurut Aleixendri. eSAIL paling cocok untuk jenis kondisi berangin yang ditemukan di Atlantik Utara dan Pasifik Utara, katanya – meskipun penggunaannya tidak eksklusif untuk rute tersebut. Penghematan emisi akan bervariasi, tergantung pada kondisi angin secara umum pada rute yang berbeda. Misalnya,bound4blue memperkirakan bahwa kapal dagang yang berlayar sejauh 25.000 kilometer dari Brasil selatan ke Tiongkok timur laut dapat menghemat 26% bahan bakar dan emisi. Meskipun ini masih awal, beberapa penggerak pertama telah melaporkan penghematan sebesar 15%. Bound4blue juga telah menandatangani serangkaian kesepakatan dengan perusahaan pelayaran termasuk Marubeni Jepang dan Louis Dreyfus Armateurs milik Prancis. “Kami mempunyai lebih banyak permintaan dibandingkan yang bisa kami suplai saat ini, jadi kami sangat senang dengan perkembangannya,” kata Aleixendri. Meskipun teknologi baru sebelumnya dianggap berisiko untuk dipasang di kapal, opsi bantuan angin seperti bind4blue mulai masuk akal secara ekonomi dan dapat menghasilkan penghematan bahan bakar dalam waktu lima tahun, katanya. “Pada akhirnya, tenaga angin menyediakan energi terbarukan dan gratis sehingga Anda tidak perlu menyimpan atau berinvestasi pada infrastruktur untuk memasoknya,” kata Aleixendri. Desain kapal Di tengah banyaknya opsi berbasis tenaga angin, sebuah tantangan muncul: memastikan bahwa opsi tersebut diterapkan dengan benar untuk mencapai potensi kinerja penuhnya atau mencegah dampak negatif terhadap cara kapal beroperasi. Jadi proyek lain yang didanai UE, OPTIWISE , sedang menyelidiki bagaimana keseluruhan desain kapal dapat disesuaikan untuk mengoptimalkan tenaga penggerak yang dibantu angin. Menyesuaikan kapal dengan teknologi dengan lebih baik dapat membantu meningkatkan efisiensi pelayaran dan penghematan emisi, menurut Rogier Eggers, yang memimpin proyek tiga tahun yang berlangsung hingga Mei 2025.  Modifikasi desain juga dapat membantu mengatasi beberapa potensi konsekuensi negatif dari pemasangan layar di kapal. Hal ini dapat, misalnya, menimbulkan hambatan bagi benda-benda yang lewat di bawah benda seperti derek di pelabuhan atau bahkan mempengaruhi kapal sedemikian rupa sehingga kapal kesulitan untuk tetap berada di jalurnya. “Itu tidak bisa diterima, jadi kita perlu melihat bentuk lambung kapal dan pelengkap seperti kemudi untuk memastikan kapal berada dalam keadaan seimbang,” kata Eggers, manajer proyek senior di lembaga penelitian maritim Belanda MARIN. Selama beberapa tahun ke depan, OPTIWISE berencana menggunakan model skala kapal yang panjangnya beberapa meter untuk menguji sistem angin dan dampak peningkatan teknologi dalam berbagai kondisi laut. Proyek ini juga bermaksud menggunakan simulasi pelayaran berbasis komputer dan pembelajaran mesin. Inovasi dapat menghemat lebih dari 30% emisi karbon, bahkan mungkin mencapai 50%, jika diterapkan secara efektif, menurut Eggers. Ledakan dari masa lalu Jika teknologi angin dapat diintegrasikan dengan sukses, metode seperti layar hisap, layar sayap, dan layar rotor berputar silinder yang diproduksi oleh mitra di OPTIWISE dapat memperoleh daya tarik yang nyata, katanya. Penerapan layar rotor seperti itu akan menghidupkan kembali teknologi berbasis angin yang ditemukan seabad lalu oleh Anton Flettner, seorang insinyur Jerman. Bahan bakar diesel gagal diadopsi secara luas karena semakin populernya bahan bakar diesel pada saat itu. ‘Beberapa pemasok telah cukup aktif dengan teknologi angin dan telah mendapatkan peningkatan minat dari pasar pengiriman untuk instalasi,’ kata Eggers. ‘Sebelumnya, ada keengganan besar untuk menempatkan benda-benda seperti itu di kapal, namun perangkat seperti rotor Flettner, layar hisap, dan layar

Menhub Sampaikan Komitmen Tingkatkan Konektivitas Dukung Sektor Pariwisata

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan konektivitas transportasi untuk mendukung sektor pariwisata di kawasan ASEAN. Hal ini disampaikan Menhub pada hari kedua kunjungan kerjanya menghadiri pertemuan para pemimpin dan pejabat senior di sektor transportasi se-ASEAN yang berlangsung di Laos 9-10 November 2023. Pada hari ini, Jumat (10/11), Menhub menghadiri pertemuan antara Menteri Transportasi se-ASEAN dengan Menteri Pariwisata se-ASEAN. Turut hadir secara daring dalam pertemuan ini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno. Menhub menyambut baik dan mengapresiasi Sekretariat ASEAN yang telah berinisiatif menyelenggarakan pertemuan antara para pemimpin di sektor transportasi dan pariwisata di ASEAN hari ini. Menurutnya, kolaborasi kedua sektor ini diperlukan untuk saling mendukung satu sama lain dalam upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. “Konektivitas transportasi terus kami tingkatkan pasca pandemi, untuk mendukung tumbuhnya sektor pariwisata yang sama-sama terdampak,” ujar Menhub. Menhub mengungkapkan, saat ini sektor penerbangan nasional sudah mengalami peningkatan pemulihan pasca pandemi, yang mencapai 85% untuk penerbangan domestik dan 75% untuk penerbangan internasional (data September 2023). Tingkat pemulihan ini lebih cepat dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik. “Tetapi masih ada tantangan yang perlu diatasi terkait kenaikan harga avtur, terbatasnya ketersediaan suku cadang, dan berkurangnya jumlah armada pesawat, di tengah mulai meningkatnya penumpang pesawat dan ekspektasi masyarakat terhadap tarif tiket pesawat yang terjangkau,” tutur Menhub. Selain itu, Menhub juga membeberkan bahwa di sektor pelayaran untuk kapal pesiar (cruise) juga sangat terdampak oleh pandemi Covid-19, dimana industri ini mengalami penurunan yang sangat signifikan hingga 91,67% pada tahun 2020. “Namun seiring dengan pelonggaran pembatasan perjalanan dan membaiknya kondisi pandemi, dalam dua tahun terakhir ini mulai mengalami peningkatan secara bertahap,” ucapnya. Untuk mendukung meningkatnya industri kapal pesiar yang akan mendukung sektor pariwisata, Menhub menjelaskan bahwa Indonesia telah menambah jumlah pelabuhan untuk memfasilitasi keberangkatan dan kedatangan kapal-kapal pesiar ke Indonesia.(*) Sumber: Kemenhub

Menhub Ajak Mitra Kerja Dukung Pencalonan Indonesia Menjadi Anggota Dewan Kategori C dan Auditor Eksternal IMO

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengajak seluruh mitra kerja terkait untuk mendukung pencalonan Indonesia melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebagai Anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) Kategori C Periode 2024-2025 dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai Auditor Eksternal IMO periode 2024-2027. “Saya mengajak seluruh pihak baik Kementerian/Lembaga, akademisi, industri dan asosiasi di bidang pelayaran, serta unsur terkait lainnya, untuk bersinergi menyukseskan pencalonan kembali Indonesia sebagai anggota Dewan IMO dan sebagai auditor eksternal IMO,” ucap Menhub saat membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Peran dan Kontribusi Indonesia pada Organisasi Maritim Dunia atau International Maritime Organization (IMO)”, yang diselenggarakan Kemenhub di Jakarta, Jumat (3/11). Menhub menjelaskan, pencalonan kembali Indonesia sebagai anggota dewan IMO merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan eksistensi dan peran aktif Indonesia di kancah internasional, serta memperkuat visi untuk menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Hal ini juga sejalan dengan arah kebijakan dan strategi pemerintah Indonesia yang tercantum dalam RPJMN 2020 – 2024. “Sebagai negara anggota IMO sejak 1961 dan anggota dewan IMO sejak 1973, Indonesia terus berkomitmen mempromosikan keselamatan dan keamanan pelayaran, serta perlindungan lingkungan laut, baik di tingkat nasional, regional maupun global. Serta mengeksplorasi peran Indonesia di berbagai kerjasama teknis dengan IMO,” ujar Menhub. Pada kesempatan yang sama, Anggota I BPK RI Nyoman Adhi Suryadnyana mengatakan, sebanyak 87% perdagangan di Indonesia didukung oleh perairan laut. “Untuk itu kita harus dapat mengambil peran positif dalam keanggotaan kita pada Dewan IMO. Sehingga dapat menjadi strategi jangka panjang nasional baik pengembangan ekosistem dan pengembangan blue economy atau ekonomi yang didukung sumber daya kelautan,”jelas Nyoman. Sejak bergabung di IMO hingga tahun 2022, Indonesia telah meratifikasi 28 dari 59 instrumen IMO, yang juga telah diadopsi ke dalam berbagai peraturan nasional. Selama menjadi anggota dewan IMO, Indonesia telah menyuarakan sejumlah kepentingan baik itu secara nasional maupun global. Diantaranya yaitu terkait menyuarakan isu kelestarian lingkungan maritim (pencemaran laut), SDM pelayaran (pelaut), navigasi pelayaran (traffic separation scheme), dekarbonisasi di sektor maritim, dan isu di sektor maritim lainnya. Sebagai anggota dewan, Indonesia bertanggung jawab mengawasi kerja organisasi mulai dari rencana strategis, budgeting, pemilihan Sekjen IMO yang dipilih oleh anggota dewan dan disahkan dalam sidang majelis. International Maritime Organization (IMO) merupakan badan khusus PBB yang bertanggung jawab untuk keselamatan dan keamanan aktivitas pelayaran dan pencegahan polusi di laut oleh kapal. IMO bertugas memutakhirkan legislasi atau mengembangkan dan mengadopsi peraturan baru, melalui pertemuan yang dihadiri oleh ahli maritim dari negara anggota, serta organisasi antar-pemerintah dan non-pemerintah. Turut hadir pada kegiatan ini perwakilan dari Badan SAR Nasional, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut, Komite Nasional Keselamatan Transportasi, serta para mitra kerja dan asosiasi terkait.(*) Sumber: Kemenhub

Upgrade Tata Naskah, Balai Bahasa Provinsi Aceh Sosialisasikan Penggunaan Bahasa Negara di Ruang Publik

Sekretaris Dinas Perhubungan (Sekdishub) Aceh Teuku Rizki Fadhil menerima kunjungan tim Balai Bahasa Provinsi Aceh di aula Multimoda, Banda Aceh, 31 Oktober 2023. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan keselarasan pengutamaan bahasa negara di ruang publik. Pada kesempatan ini, Teuku Rizki menyebutkan bahwa Dinas Perhubungan Aceh sangat mendukung upaya Balai Bahasa Provinsi Aceh untuk meningkatkan keselarasan penggunaan bahasa Indonesia di instansi pemerintahan. “Melalui kegiatan ini diharapkan segala informasi yang keluar dari Dinas Perhubungan Aceh semakin lebih baik lagi kedepannya,” ungkap Teuku Rizki. Sementara itu, Sabrun Jamil Tanjung, selaku penyuluh bahasa pada Balai Bahasa Provinsi Aceh, mengatakan sosialisasi ini perlu dilakukan untuk memperbaiki beberapa elemen naskah surat yang selama ini masih merujuk pada Peraturan Gubernur Tahun 2017, yang kemudian mengalami beberapa perubahan sesuai dengan Permendikbud Tahun 2021. Oleh sebab itu, kata Sarbun, perlu dilakukan beberapa perbaikan bahasa, tata letak, dan tanda baca dalam penulisan surat. “Surat adalah komunikasi yang formal, ketika kita melakukan komunikasi yang formal, bahasa yang digunakan harus tegas,” sebutnya. Sarbun juga memamparkan tentang keutamaan penggunaan bahasa negara di ruang publik, seperti penulisan rambu atau penunjuk arah, penulisan nama gedung, himbauan, dan penamaan sarana umum yang selama ini masih terdapat beberapa kekeliruan. Kepala Subbagian Hukum Kepegawaian dan Umum Dinas Perhubungan Aceh, Sri Trisna Fitri mengucapkan terima kasih kepada narasumber atas materi yang telah disampaikan. Ia berharap masing-masing peserta bisa meneruskan informasi ini kepada setiap Bidang dan UPTD agar terwujudnya tertib administrasi. Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh sejumlah pengelola surat dari setiap Bidang dan UPTD Dinas Perhubungan Aceh yang berlangsung di Aula Dinas Perhubungan Aceh.(FJ/AB)