Dishub

Seluruh Operator Bus Diimbau Tidak Gunakan Klakson Telolet

Menanggapi masih banyaknya bus yang menggunakan klakson telolet dan berdampak pada keselamatan jalan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mengimbau agar seluruh operator bus tidak lagi menggunakan klakson telolet. Direktur Sarana Transportasi Jalan, Danto Restyawan dalam penyataannya di Jakarta pada Selasa (19/3) menyampaikan turut berbela sungkawa dan prihatin atas kejadian kecelakaan yang melibatkan korban anak kecil dan bus Sinar Dempo dengan klakson telolet yang terjadi di Pelabuhan Penyeberangan Merak. Ia menuturkan dengan adanya rekomendasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), penggunaan klakson telolet dapat menyebabkan kehabisan pasokan udara atau angin sehingga berdampak pada fungsi rem kendaraan yang kurang optimal. “Direktorat Jenderal Perhubungan Darat telah memberikan surat edaran kepada seluruh Dinas Perhubungan se-Indonesia agar lebih memperhatikan dan memeriksa penggunaan komponen tambahan seperti klakson telolet pada setiap angkutan umum saat melakukan pengujian berkala,” ungkapnya. Pihaknya juga mengimbau setiap penguji tidak meluluskan kendaraan angkutan umum yang melakukan pelanggaran seperti adanya pemasangan klakson telolet. Aturan terkait penggunaan klakson pun telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan. “Pada pasal 69 disebutkan bahwa suara klakson paling rendah 83 desibel atau paling tinggi 118 desibel dan apabila melanggar akan dikenakan sanksi denda sebesar Rp 500 ribu,” ujar Danto. Dalam hal ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat akan terus mengingatkan semua operator bus agar tidak menuruti keinginan masyarakat terutama anak-anak untuk memasang dan membunyikan klakson telolet karena berbahaya dan berpotensi menyebabkan kecelakaan di jalan. “Kami akan meningkatkan pengawasan saat pengujian berkala kendaraan dan meminta pihak kepolisian untuk menindak operator bus yang melanggar ketentuan agar tidak terjadi kejadian berulang,” tutupnya.(MR) Sumber: Ditjen Hubdat Kemenhub

Mudik Gratis 2024 Dibuka Hingga 3 April, Yuk Daftar Lewat Aplikasi MitraDarat

Kementerian Perhubungan mengimbau masyarakat yang hendak mendaftar mudik gratis dengan moda bus dapat mengunduh aplikasi “MitraDarat” di PlayStore atau AppStore pada smartphone. Pendaftaran dapat dilakukan mulai hari ini hingga tanggal 3 April 2024 atau jika kuota sudah terpenuhi. Pada aplikasi MitraDarat, calon pemudik melakukan login pada aplikasi dengan memasukkan email / akun Google. Selanjutnya masukkan nomor telepon (WhatsApp) dan masukkan kode OTP, jika diminta. Jika login sudah berhasil maka akan muncul halaman utama aplikasi MitraDarat dan pilih tab “event” untuk lihat menu Mudik Gratis. Untuk melakukan pemesanan tiket mudik gratis, calon pemudik dapat memilih menu “Mudik Gratis” pada aplikasi MitraDarat. Lalu pilih lokasi keberangkatan dan tujuan mudik, kemudian pilih armada bus yang sesuai. Setelah itu, calon pemudik dapat mengisi data diri. Pemesanan tiket diakhiri dengan meng-klik tombol “Selesaikan Pemesanan”. “Adapun untuk syarat dan Ketentuan Mudik Gartis Tahun 2024 antara lain pendaftaran secara online, melalui aplikasi mobile “MitraDarat”. Peserta juga wajib memiliki dokumen kependudukan yang sah pada saat mendaftar (KTP). Setiap peserta hanya bisa memilih 1 (satu) kota tujuan mudik,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno di Jakarta, Rabu (6/3). Bila peserta mudik gratis akan mengikuti mudik-balik (PP), maka pendaftaran arus balik dilakukan secara bersamaan pada saat mendaftar arus mudik, dengan catatan asal kota balik sama dengan kota tujuan mudik yang dipilih (tidak melayani pendaftaran hanya arus balik/urban). Bagi peserta diberikan waktu H+5 (lima) setelah tanggal pendaftaran, untuk melakukan registrasi/validasi ulang di posko yang telah ditentukan. Apabila lewat H+5 (lima) peserta tidak melakukan validasi ulang, maka data peserta dianggap gugur/hangus (kuota akan otomatis bertambah), dan tidak bisa mendaftar ulang (NIK diblok oleh sistem) agar memberikan kesempatan pada peserta lain yang ingin mendaftar/belum mendapatkan kuota mudik/balik. “Jika calon pemudik tidak melakukan registrasi/validasi ulang sampai batas waktu yang ditentukan maka NIK-nya secara otomatis akan terkena banned dan tidak dapat mengikuti program mudik gratis pada periode selanjutnya selama 3x berturut-turut. Tentu ini harus jadi perhatian bagi para calon peserta,” jelasnya. Peserta yang mudik-balik dengan sepeda motor, wajib membawa surat – surat  kendaraan (STNK dan SIM) dan perlengkapan berkendara serta menyerahkan sepeda motor sesuai dengan tanggal yang ditentukan/H-1 (satu) sebelum tanggal seremonial/keberangkatan bus. Bagi setiap peserta mudik gratis diharapkan dalam keadaan sehat jasmani dan rohani pada saat keberangkatan arus mudik/balik serta wajib datang minimal 1 (satu) jam sebelum jam keberangkatan. “Untuk 1 akun pemesan tiket mudik gratis di MitraDarat dapat mendaftarkan maksimal sampai 4 peserta mudik dengan kota tujuan yang sama. Dan 1 akun hanya bisa melakukan pemesanan sebanyak 1 kali,” pungkasnya.(MR) Sumber: Ditjen Hubdat Kemenhub RI

Bagaimana Dunia Kita Tanpa Transportasi?

Nah RakanModa pernah kepikiran tidak bagaimana dunia kita tanpa transportasi ? tentu akan mengalami dampak yang signifikan. Berikut mimin rangkum beberapa implikasi apabila tidak ada transportasi di dunia. Hal ini bertujuan sebagai bahan refleksi kita semua akan pentingnya keberadaan transportasi. Pasokan barang terhambat  : Sehari tanpa transportasi akan mengganggu pengiriman barang penting, seperti pasokan medis. Hal ini dapat meningkatkan resiko situasi yang mengancam jiwa. Belum lagi pasokan barang-barang penting seperti minyak dan bahan pokok lain yang dapat mengakibatkan kenaikan harga-harga barang diluar kendali. Tenaga Kerja : Banyak orang yang bekerja pada sektor transportasi menjadi tidak dapat bekerja, banyak sektor yang akan kekurangan tenaga kerja. Tempat-tempat jauh tak dapat dikunjungi dan tempat wisata menjadi tak terjelajahi, menjadikan sektor ekonomi dan sosial terganggu. Akses terhadap Layanan: Masyarakat akan kesulitan mencapai toko, bank, dokter, dan layanan penting lainnya tanpa transportasi. Anak-anak yang sedang mengenyam pendidikan kesulitan ke tempat pendidikan. Akses terhadap berbagai kebutuhan menjadi sangat sulit apabila tanpa transportasi. Singkatnya, transportasi memainkan peran penting dalam kehidupan kita, begitu juga yang kita semua rasakan ketika Bus Transkoetaradja tak beroperasi selama beberapa bulan ini. Sendi-sendi kehidupan di Kota Banda Aceh khususnya terdampak. Membayangkan dunia tanpa transportasi sedih rasanya, karenanya mari hargai kehadiran tranportasi dengan terus mendukung Dinas Perhubungan untuk terus berinovasi melalui transportasi berkelanjutan dan berkeadilan ya Rakan. (AP)

Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Membeli Kendaraan Listrik

Rakan Moda tentu tahu kendaraan listrik (electric vehicles) menawarkan banyak keuntungan, namun ada beberapa hal yang harus Rakan persiapkan dan dipertimbangkan sebelum memiliki kendaraan listrik : Jarak Tempuh : Kendaraan listrik memang mengalami kemajuan yang signifikan dalam hal jangkauan tempuh, namun masih belum mampu menandingi jarak jauh yang ditempuh kendaraan berbahan bakar bensin tradisional untuk saat ini, meskipun model yang lebih baru menawarkan jarak tempuh yang lebih jauh, tetap penting untuk merencanakan perjalanan Rakan sampai berjumpa dengan infrastruktur pengisian daya. Infrastruktur Pengisian Daya: Ketersediaan dan aksesibilitas stasiun pengisian daya sangat bervariasi tergantung pada lokasi Rakan, mengisi daya di rumah memang nyaman jika memiliki garasi atau tempat parkir khusus, tetapi penghuni kos-kosan atau mereka yang tidak memiliki pengisian daya di rumah, kasihan pasti. Waktu pengisian: Mengisi daya kendaraan listrik membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan mengisi bahan bakar kendaraan berbahan bakar bensin. Bahkan dengan pengisi daya cepat, pengisian penuh dapat memakan waktu mulai dari 30 menit hingga beberapa jam loh Rakan. Degradasi Baterai: Seiring waktu, baterai EV kehilangan kapasitasnya karena siklus pengisian dan pengosongan. Hal ini mempengaruhi jangkauan secara keseluruhan, karenanya penting untuk RakanModa memantau kesehatan baterai. Kurangnya Variasi Model: Meskipun pasar kendaraan listrik terus berkembang, pilihan modelnya masih lebih sedikit dibandingkan mobil tradisional. Beberapa segmen (seperti SUV atau truk besar) memiliki pilihan kendaraan listrik yang sangat terbatas. Suara dan Getaran: Kendaraan listrik lebih senyap dibandingkan kendaraan bermesin pembakaran internal, tentu ada yang suka dan tidak. Rakan tidak akan mendengar suara mesin lagi, jadi sepi? Seiring dengan kemajuan teknologi dan pertumbuhan infrastruktur transportasi, banyak dari tantangan-tantangan ini kemungkinan besar akan teratasi dimasa depan, mari sama-sama mencoba tranportasi listrik yang lebih ramah lingkungan.(AP)

Kenapa Spion Ada di Sebelah Kanan dan Kiri Kendaraan?

Spion kendaraan merupakan salah satu fitur penting yang memungkinkan pengemudi untuk melihat kondisi di sekitar mobil, meningkatkan keselamatan berkendara, dan mengurangi risiko kecelakaan. Alasan spion ditempatkan di kedua sisi kendaraan, yaitu di sebelah kiri dan kanan, adalah untuk memberikan pandangan yang komprehensif terhadap lingkungan sekitar. Berikut adalah beberapa alasan mengapa spion ditempatkan di kedua sisi kendaraan: Sumber:

Kemenhub Luncurkan Slogan Angkutan Lebaran 2024

Kementerian Perhubungan telah merilis slogan (tagline) Angkutan Lebaran Tahun 2024 yakni “Mudik Ceria, Penuh Makna”. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meluncurkan langsung slogan ini ke masyarakat melalui Jumpa Pers “Persiapan dan Rencana Operasi Angkutan Lebaran Tahun 2024” di Jakarta, Minggu (17/3). Menhub mengatakan melalui slogan ini diharapkan dapat tercapainya angkutan Lebaran yang selamat, aman, dan nyaman sehingga terwujud mudik yang ceria dan penuh cerita bermakna. “Sesuai dengan slogan angkutan Lebaran yang kami luncurkan tahun ini, yakni “Mudik Ceria, Penuh Makna”, dengan infrastruktur yang sudah terbangun serta adanya kerjasama antar kementerian/lembaga, maka diharapkan akan terbangun mudik yang selamat, aman, dan nyaman sehingga tercapai pula mudik yang ceria dan penuh makna,” ujar Menhub. Menhub mengatakan akan terus mengintensifkan koordinasi dengan seluruh stakeholder jelang angkutan Lebaran 2024. Koordinasi yang intensif ini dilakukan untuk mengantisipasi perkiraan lonjakan pergerakan masyarakat selama masa Lebaran yang berpotensi mencapai 193,6 juta orang. Menhub menekankan, prioritas utama dalam angkutan Lebaran adalah isu keselamatan. Untuk itu, Menhub menekankan pentingnya pemeriksaan atau inspeksi keselamatan kendaraan (ramp check) terhadap kendaraan yang akan beroperasi selama angkutan Lebaran. Selain dari Kemenhub, pihak Kepolisian juga akan menggelar ramp check di jalur darat. “Saya minta kepada seluruh jajaran Kementerian Perhubungan, Kakorlantas, Kapolda dan seluruh Kapolres untuk melakukan ramp check. Bukan saja terhadap kendaraan yang beroperasi secara reguler, tetapi juga bus pariwisata jangan luput dari ramp check,” kata Menhub. Sejalan dengan itu, Menhub mengimbau agar masyarakat tidak menggunakan sepeda motor untuk perjalanan mudik jarak jauh. Pasalnya, resiko kecelakaan sepeda motor untuk jarak jauh sangatlah tinggi. Masyarakat dapat memanfaatkan program mudik gratis yang diselenggarakan oleh Kemenhub, Kepolisian, BUMN atau perusahaan swasta baik di jalur darat, kereta api dan laut. Pada kegiatan ini juga dipaparkan Rencana Operasi (Renops) Angkutan Lebaran 2024 baik di subsektor Perhubungan Darat, Perhubungan Laut, Perhubungan Udara maupun Perkeretaapian. Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno memaparkan Rencana Operasi Angkutan Darat yang terdiri dari kesiapan sarana dan prasarana transportasi darat, serta kebijakan pengaturan lalu lintas jalan dan penyeberangan. Dirjen Hendro juga memaparkan program mudik gratis yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat yang dapat diakses melalui aplikasi Mitra Darat. Dirjen Perhubungan Laut Antoni Arif Priadi memaparkan Renops Angkutan Laut yang berisi potensi angkutan laut Lebaran, kesiapan pelabuhan dan armada serta program mudik gratis Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Sementara, Dirjen Perhubungan Udara Maria Kristi dalam paparan Renops Angkutan Udara menyebutkan potensi pergerakan penumpang pesawat, kesiapan armada pesawat dan tempat duduk, proyeksi rute dan bandara yang mengalami lonjakan penumpang. Lebih lanjut, Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal menyampaikan dalam Renops Angkutan Kereta Api yaitu kesiapan penyelenggaran angkutan Lebaran sektor perkeretaapian, potensi pergerakan penumpang kereta api dan program angkutan motor gratis. Adapun, Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan memaparkan manajemen dan rekayasa lalu lintas selama masa arus mudik dan balik Angkutan Lebaran 2024. Sedangkan, Kepala Badan Kebijakan Transportasi Robby Kurniawan manyampaikan hasil survei potensi pergerakan masyarakat selama masa angkutan lebaran 2024. Sumber : https://www.dephub.go.id/post/read/kemenhub-luncurkan-slogan-angkutan-lebaran-2024

Asal-Usul Istilah Mudik di Masyarakat Indonesia

Awal mula istilah “mudik” muncul di Indonesia dapat ditelusuri kembali ke zaman kolonial Belanda. Istilah ini berasal dari bahasa Jawa, yakni “mulih dhisik” yang secara harfiah berarti “pulang ke desa”. Pada awalnya, istilah ini digunakan untuk menggambarkan pergerakan penduduk yang bekerja di kota-kota besar kembali ke kampung halaman mereka pada saat liburan, terutama pada waktu-waktu tertentu seperti Lebaran atau Idul Fitri. Tradisi mudik ini berkembang pesat seiring dengan pertumbuhan perkotaan dan perubahan sosial ekonomi di Indonesia. Masyarakat yang bekerja di kota-kota besar sering kali memiliki akar di desa atau kampung halaman mereka. Oleh karena itu, mereka merasa penting untuk kembali ke kampung halaman saat momen-momen penting seperti perayaan hari raya atau acara keluarga lainnya. Selain sebagai momen untuk berkumpul dengan keluarga, mudik juga memiliki makna spiritual dan budaya yang dalam bagi masyarakat Indonesia. Mudik dianggap sebagai bentuk ibadah dan penghormatan kepada orang tua serta leluhur, serta sebagai kesempatan untuk menjaga silaturahmi dan tradisi kekeluargaan yang kuat. Perkembangan transportasi dan infrastruktur di Indonesia juga turut memengaruhi tradisi mudik. Dulu, perjalanan mudik sering dilakukan dengan menggunakan transportasi darat, seperti kereta api atau bus, yang seringkali memakan waktu dan melelahkan. Namun seiring dengan berkembangnya jaringan transportasi udara dan jalur tol, banyak orang sekarang memilih untuk mudik dengan pesawat atau mobil pribadi agar perjalanan lebih cepat dan nyaman. Secara keseluruhan, tradisi mudik telah menjadi bagian integral dari budaya Indonesia, mencerminkan hubungan erat antara masyarakat perkotaan dan pedesaan, serta nilai-nilai kekeluargaan dan keagamaan yang sangat dihargai.(MR) Sumber:

Pentingnya Melakukan Uji KIR Sebelum Mudik

Melakukan uji KIR (Kendaraan Bermotor yang Layak Jalan) sebelum melakukan mudik adalah langkah yang sangat penting dan perlu dilakukan oleh setiap pemilik kendaraan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa uji KIR sebelum mudik sangat penting: Dengan memperhatikan pentingnya uji KIR sebelum melakukan mudik, pemilik kendaraan dapat memastikan bahwa perjalanan mereka aman, nyaman, dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.(MR) Sumber:

Potensi Pergerakan Masyarakat Selama Lebaran 2024 Mencapai 193,6 juta Orang

Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta melibatkan para pakar dan akademisi di bidang transportasi telah mengadakan survei potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024 (Idul Fitri 1445 H). Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan hasil survei yang menunjukkan adanya tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat. Berdasarkan hasil survei tersebut, pergerakan masyarakat secara nasional berpotensi mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang. Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang. Hasil survei ini sendiri telah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo dan telah diinformasikan kepada pemangku kepentingan (stakeholder) terkait seperti kementerian/lembaga, pemerintah daerah, Korlantas Polri, BUMN dan swasta. “Melihat gambaran kondisi tersebut, kami melakukan langkah persiapan baik secara operasional maupun kebijakan dalam pengendalian, pengaturan transportasi, dan penanganan secara komprehensif bersama Instansi kementerian dan lembaga pada pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, serta pihak swasta,” papar Menhub di Jakarta, Selasa (12/3). Menhub menyampaikan pemerintah akan memberlakukan kebijakan yang efektif untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik yang mengakibatkan kepadatan di simpul dan di ruas jalan melalui pola perjalanan, pola transportasi, dan pola lalu lintas. “Pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, hingga pengaturan lalu lintas terutama pada daerah yang beresiko terjadi kepadatan luar biasa akan kami lakukan,” lanjut Menhub. Hasil survei menunjukkan daerah asal perjalanan terbanyak, yaitu Jawa Timur sebesar 16,2% (31,3 juta orang), disusul Jabodetabek sebesar 14,7% (28,43 juta orang), dan Jawa Tengah sebesar 13,5% (26,11 juta orang). Sementara itu, untuk daerah tujuan terbanyak, yaitu Jawa Tengah sebesar 31,8% (61,6 juta orang), Jawa Timur sebesar 19,4% (37,6 juta orang), dan Jawa Barat sebesar 16,6% (32,1 juta orang). Sedangkan minat masyarakat terhadap pemilihan penggunaan angkutan untuk mudik lebaran terbanyak adalah kereta api sebesar 20,3% (39,32 juta), bus 19,4% (37,51 juta), mobil pribadi 18,3% (35,42 juta), dan sepeda motor sebesar 16,07% (31,12 juta). Minat masyarakat tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tidak adanya COVID-19, ekonomi keluarga, cuti bersama, liburan anak sekolah, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana transportasi, serta kondisi cuaca. Perkiraan puncak hari mudik berdasarkan pilihan masyarakat adalah H-2 atau Senin, 8 April 2024 (dimulainya cuti bersama) dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang (13,7%). Sedangkan perkiraan puncak hari balik adalah H+3 yakni Minggu, 14 April 2024 dengan potensi pergerakan 41 juta orang (21,2%). Setiap tahun Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan selalu mengeluarkan survei potensi pergerakan masyarakat dalam masa angkutan lebaran. Survei ini terbukti akurat memberikan potensi pergerakan masyarakat yang melakukan mudik dimana pada tahun 2023 jumlahnya mencapai 123,8 juta orang atau 45,67 persen.(MR) Sumber: Kemenhub

Hal yang Harus Dihindari Saat Menyeberang Jalan

Menyeberang jalan merupakan aktivitas yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, karena kegiatan ini menjadi rutinitas, seringkali kita lupa akan pentingnya memperhatikan keselamatan diri. Berikut adalah beberapa hal yang harus dihindari saat menyeberang jalan untuk memastikan keselamatan Anda dan orang lain: 1. Mengabaikan Peraturan Lalu Lintas: Peraturan lalu lintas seperti lampu merah, lampu penyeberangan, dan rambu lalu lintas harus selalu diperhatikan. Jangan sekali-kali mengabaikan peraturan ini meskipun tidak terlihat kendaraan di sekitar. Kecelakaan bisa terjadi secara tiba-tiba, dan melanggar peraturan lalu lintas hanya akan meningkatkan risiko kecelakaan. 2. Tidak Menggunakan Penyeberangan yang Aman: Memilih tempat penyeberangan yang aman seperti lintasan penyeberangan atau trotoar sangat penting untuk keselamatan. Menghindari untuk menyeberang jalan secara sembarangan atau di tempat yang tidak aman seperti tikungan atau tanpa trotoar dapat mengurangi risiko kecelakaan. 3. Tidak Memperhatikan Kendaraan di Sekitar: Meskipun Anda memiliki hak untuk menyeberang jalan di penyeberangan, tetaplah waspada terhadap kendaraan di sekitar Anda. Jangan berasumsi bahwa pengemudi akan melihat Anda atau akan memberi jalan. Selalu pastikan bahwa jalan benar-benar aman sebelum melangkah menyeberang. 4. Menggunakan Ponsel atau Mendengarkan Musik: Menggunakan ponsel atau mendengarkan musik saat menyeberang jalan dapat mengalihkan perhatian Anda dari lingkungan sekitar. Ini membuat Anda rentan terhadap kecelakaan karena tidak dapat mendengar suara klakson atau melihat kendaraan yang mendekat. 5. Berjalan Terlalu Lambat atau Terlalu Cepat: Berjalan terlalu lambat saat menyeberang jalan dapat mengganggu aliran lalu lintas dan membuat pengemudi menjadi tidak sabar. Di sisi lain, berjalan terlalu cepat juga berisiko karena Anda mungkin tidak dapat merespons dengan cepat jika ada keadaan darurat. Berjalanlah dengan kecepatan yang wajar dan tetap waspada. Menyeberang jalan dengan aman adalah tanggung jawab bersama kita. Dengan menghindari perilaku-perilaku di atas, kita dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan dan memastikan keselamatan diri sendiri serta orang lain.(MR) Sumber: