Dishub

Kemenhub Susun Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2025

Kementerian Perhubungan melibatkan Bappenas dan Kemenkeu dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2025, melalui Rapat Koordinasi yang diselenggarakan di Kantor Kemenhub, Jakarta, Selasa (30/1). Menhub menjelaskan, perencanaan pembangunan infrastruktur transportasi penting dilakukan untuk mendorong Transportasi Nasional yang Handal, Inklusif, Berdaya Saing dan Memberikan Nilai Tambah guna mendukung terwujudnya Visi Indonesia Emas 2045: “Negara Nusantara Berdaulat, Maju dan Berkelanjutan”. Selanjutnya, Menhub menyebut pelibatan sejumlah Kementerian/Lembaga terkait dilakukan agar sinkron dengan rencana pembangunan tahunan, jangka menengah dan panjang. “Koordinasi penting untuk memastikan apa yang direncanakan dapat berjalan dengan baik dan lancar,” ujarnya. Menhub mengungkapkan, perencanaan akan fokus untuk menuntaskan agenda pembangunan yang belum selesai dan untuk memperkuat fondasi bagi pemerintah yang akan datang. “Kami juga akan memprioritaskan program yang berdampak langsung bagi masyarakat,” ucapnya. Selain itu, Menhub juga menekankan untuk menyediakan layanan transportasi yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat termasuk kaum rentan seperti: penyandang disabilitas, ibu hamil, anak-anak, dan lansia. “Kami telah membentuk tim inklusi disabilitas sebagai bagian dari upaya memberi ruang keterlibatan mereka dalam proses perencanaan pembangunan di sektor transportasi,” katanya. Dalam kesempatan tersebut, Menhub juga menginstruksikan jajarannya untuk bekerja keras, menjunjung tinggi integritas, dan berdedikasi tinggi dalam melakukan perencanaan. “Mengingat Indonesia adalah negara kepulauan. Hal ini menjadi tantangan untuk membangun infrastruktur transportasi yang merata hingga ke seluruh wilayah,” tuturnya. Pada kesempatan yang sama, Direktur Anggaran Bidang Perekonomian dan Kemaritiman Kementerian Keuangan Chalimah Pujihastuti mengapresiasi capaian kinerja anggaran selama lima tahun terakhir. “Tahun anggaran 2022 merupakan kinerja tertinggi, di mana mencapai 98,02 persen dari total pagu,” jelasnya. Melalui rapat koordinasi ini, Kemenhub juga akan menyinkronkan usulan kegiatan UPT/ Satker, Dinas Perhubungan Provinsi dan Bappeda Provinsi agar selaras dengan arah kebijakan pemerintah yang tertuang dalam RPJMN Teknokratik dan Renstra Kemenhub Tahun 2025-2029. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Ervan Maksum dan para pejabat tinggi di lingkungan Kementerian Perhubungan.(*) Sumber: Kemenhub RI

Kemenhub Terus Tingkatkan Aspek Keselamatan Jalan

Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat terus melakukan pembangunan fasilitas keselamatan jalan demi meningkatkan aspek keselamatan bagi para pengguna jalan sesuai kewenangannya di jalan-jalan nasional seluruh Indonesia. Adapun menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada pasal 25 disebutkan bahwa fasilitas perlengkapan jalan berupa rambu lalu lintas, marka jalan, alat penerangan jalan, fasilitas pejalan kaki, dan fasilitas pendukung lalu lintas angkutan jalan. “Di tahun 2023, kami membangun alat perlengkapan jalan dengan cukup signifikan di beberapa wilayah. Di antaranya kita memasang Alat Penerangan Jalan sebanyak 8.574 unit, rambu sebanyak 12.930 buah, serta paku jalan sebanyak 30.083 buah. Jumlah ini meningkat dibanding tahun sebelumnya,” jelas Direktur Lalu Lintas Jalan, Ahmad Yani di Jakarta pada Selasa (30/1). Lebih lanjut Ia menyampaikan, Direktorat Lalu Lintas Jalan juga turut memasang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) sebanyak 68 unit, Warning Light sebanyak 237 unit, Marka Jalan sepanjang 1.418.712 meter, Guard Rail sebanyak 7.368 unit, Delinator sebanyak 4.274 unit serta cermin tikungan sebanyak 3.480 buah. “Hal ini terus menjadi perhatian kami karena faktor keselamatan jalan merupakan fokus utama sektor Perhubungan. Hal ini dilakukan tentunya untuk kelancaran, keamanan, ketertiban dan kemudahan dalam berlalu lintas,” ungkap Yani. Adapun pembangunan fasilitas perlengkapan jalan di tahun 2023 tersebar di 60 kabupaten/kota se-Indonesia, seperti di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat serta Papua. Kemudian, Ia menambahkan, “Bantuan teknis berupa perlengkapan jalan ini diharapkan dapat mewujudkan transportasi yang berkeselamatan dan juga mengurangi angka kecelakaan lalu lintas yang saat ini masih cukup tinggi”. Di samping itu, fungsi dari adanya perlengkapan jalan adalah agar pengguna jalan mengetahui situasi dan kondisi segmen berikutnya, mengendalikan pengguna jalan tetap pada jalurnya dan menjaga kecepatan dan jarak aman, serta meminimalisir kesalahan pengguna jalan. Selain dari pembangunan fasilitas keselamatan jalan, perlu dilakukan juga pemeliharaan perlengkapan jalan sesuai dengan yang tertuang pada Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK. 4303/AJ.002/DRJD/2017 tentang Petunjuk Teknis Pemeliharaan Perlengkapan Jalan. “Fasilitas perlengkapan jalan yang sudah dibangun wajib untuk dilakukan pemeliharaan dan harus menjadi perhatian bersama. Untuk jalan nasional akan dilakukan oleh Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) di wilayahnya masing-masing. Sedangkan, untuk jalan provinsi/kabupaten/kota akan dilakukan oleh Dinas Perhubungan terkait,” imbuhnya. (*) Sumber: Kemenhub RI

Keselamatan Jalan Raya Berbasis Data

Mengingat masa depan, kita semua pasti memiliki harapan. Dalam Bidang Transportasi, penerapan inovasi sistem keselamatan secara Real Time menjadi impian. Salah satu teknologi yang terbesit di pikiran adalah Pemasangan sensor di Jalan dan juga di kendaraan yang memungkinkan pemberian informasi penting tentang pola lalu lintas, bagaimana kondisi jalan, dan kinerja kendaraan. Data yang diterima membantu meningkatkan keselamatan kita di jalan raya. Selain itu, data ini memberikan gambaran komprehensif dan terkini mengenai situasi jalan raya, hal ini dapat membantu mengidentifikasi area berisiko dan lokasi rawan terjadi kecelakaan untuk mengambil tindakan proaktif. Misalnya, jika data menunjukkan bahwa persimpangan tertentu mempunyai tingkat kecelakaan yang tinggi, Dinas Perhubungan dapat memasang perangkat pengatur lalu lintas tambahan atau memodifikasi tata letak jalan untuk mengurangi risiko kecelakaan kedepan. Data yang dikumpulkan juga memberi manfaat luar biasa bagi produsen penghasil kendaraan dimana produsen dapat mengembangkan kendaraan yang lebih andal dan sistem keselamatan yang efektif untuk mencegah kecelakaan. Bagi pihak berwenang, data ini tidak hanya membantu meningkatkan keselamatan di jalan raya namun juga memandu proses pengambilan keputusan untuk perencanaan transportasi dan pembangunan infrastruktur yang lebih baik kedepannya. Secara keseluruhan, keselamatan jalan raya berbasis data merupakan komponen penting untuk segera dibicarakan, sistem ini diyakini  berkontribusi signifikan terhadap pengurangan tingkat kecelakaan dan peningkatan manajemen lalu lintas jalan raya. Pengembangan sistem ini juga menyahuti regulasi tentang Lalu Lintas  dan  Angkutan  Jalan yang menyatakan bahwa Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah suatu keadaan terhindarnya setiap orang  dari risiko kecelakaan selama berlalu lintas yang disebabkan oleh manusia, kendaraan, Jalan, dan/atau lingkungan yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009.*(AP)

Rute Angkutan Perintis Aceh 2024

Kamu harus tahu nih, layanan angkutan perintis yang beroperasi di Aceh tahun 2024. Selain penerbangan dan penyeberangan perintis, ada layanan perintis lainnya yaitu angkutan jalan, angkutan laut (Sabuk Nusantara) serta angkutan barang di laut perintis (Tol Laut). Layanan yang disubsidi melalui APBN ini diperuntukkan untuk membuka aksesibilitas dan konektivitas di wilayah 3ТР (tertinggal, terluar, terdepan, dan perbatasan) di seluruh Indonesia. Kamu wajib manfaatin layanan ini karena biayanya cukup murah,lho. Apakah di daerah kamu ada layanan angkutan perintis? Yuk cek informasinya berikut! Cek infografisnya dengan klik DI SINI

Sistem Permesinan pada Kereta Api Cepat Berbasis Listrik

Sistem permesinan pada kereta api cepat merupakan inti dari keberhasilan transportasi modern yang efisien dan ramah lingkungan. Kereta api cepat, berbasis listrik, menggunakan motor listrik yang efisien dan kuat sebagai sumber utama tenaga. Energi listrik disalurkan melalui pantograf atau kabel pemandu, lalu diubah menjadi gerakan mekanis oleh sistem transmisi yang canggih. Dengan fitur-fitur seperti rem regeneratif, baterai penyimpan energi opsional, dan sistem pengendali otomatis, kereta cepat dapat mengoptimalkan efisiensi energi dan memastikan perjalanan yang aman dan nyaman. Selain itu, sensor-sensor dan sistem keselamatan berperan penting dalam memantau dan menjaga kinerja optimal serta memberikan perlindungan kepada penumpang. Sistem permesinan ini menjadi pilar utama dalam menghadirkan masa depan transportasi yang berkelanjutan dan efisien. Mesin kereta api listrik mengandalkan motor listrik sebagai sumber tenaga utama. Berikut adalah langkah-langkah umum cara kerja mesin kereta api listrik: Semua komponen ini bekerja bersama untuk menghasilkan gerakan yang halus dan efisien pada kereta api listrik. Meskipun konsep ini tidak langsung terkait dengan laptop Anda, semoga penjelasan ini memberikan wawasan tentang cara kerja mesin kereta api listrik.(MR) Diolah dari berbagai sumber

Menhub Terima Penghargaan The Most Supportive Leadership in Indonesia’s Maritime Growth

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menerima penghargaan The Most Supportive Leadership in Indonesia’s Maritime Growth dari PT Pertamina International Shipping, pada kegiatan malam apresiasi bertajuk “The Voyage Glory” di Jakarta, Jumat (19/1). Penghargaan diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada tokoh yang dianggap berkontribusi dalam peningkatan sektor maritim nasional. Dalam kesempatan ini, Menhub menyampaikan apresiasi dan terus mendorong perusahaan pelayaran untuk saling bersinergi dalam rangka meningkatkan daya saing industri perkapalan nasional. “Saya juga mendorong perusahaan shipping di Indonesia untuk bekerja sama dengan pemain dunia agar lebih diperhitungkan,” ucap Menhub. Menhub menjelaskan, untuk meningkatkan daya saing industri pelayaran nasional, pemerintah telah memberlakukan asas cabotage yang memberikan hak eksklusif kepada kapal berbendera Indonesia dengan awak kapal berkewarganegaraan Indonesia. “Kedepan kami akan terus mempertahankan asas cabotage. Namun di sisi lain, kita juga harus meningkatkan daya saing dan mampu berkompetisi dengan perusahaan pelayaran global,” tuturnya. Untuk menghadapi persaingan global, Menhub mendorong perusahaan pelayaran menyiapkan talenta muda yang tangguh dan mampu bersaing secara global. “Kita punya masa depan yang namanya Indonesia emas dan bonus demografi. Tugas kita memberikan pelajaran bagi generasi muda untuk turut membangun industri pelayaran nasional,” katanya. Pada kegiatan ini, sejumlah perusahaan yang turut mendapatkan apresiasi di antaranya yaitu: PT Sillo Maritime Perdana, PT Humpuss Maritim Internasional, Vito Asia, serta Petronas Trading Labuan Company. Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk, Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan Budi Sulistyo, Direktur Utama Pertamina International Shipping Yoki Firnandi, serta Komisaris Utama Pertamina International Shipping Mochtar Husein.(*) Sumber: Kemenhub

Kemenhub Komitmen Hadirkan Layanan Transportasi Publik yang Terjangkau

Kementerian Perhubungan berkomitmen menghadirkan layanan transportasi publik dengan tarif yang terjangkau melalui program subsidi perintis dan kewajiban pelayanan publik/public service obligation (PSO) angkutan kelas ekonomi. Program ini diharapkan dapat mendorong pemerataan pembangunan. “Dengan adanya subsidi dan PSO, tarif yang dibayarkan penumpang menjadi lebih terjangkau. Karena sebagian biaya operasional dari operator transportasi telah dibayarkan oleh pemerintah,” ucap Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati di Jakarta, Jumat (26/1). Adita mengatakan, masih banyak daerah di Indonesia yang membutuhkan dukungan layanan transportasi publik yang terjangkau, untuk membuka keterisolasian wilayah dan melancarkan pergerakan penumpang maupun barang/logistik. “Selain memperkuat konektivitas, manfaat lainnya yaitu untuk meningkatkan taraf hidup dan daya beli masyarakat, menjaga kestabilan ekonomi dan mengurangi disparitas harga barang/logistik antar wilayah,” ujarnya. Sejumlah program subsidi dan PSO yang dilakukan hingga saat ini di sektor darat yaitu: subsidi keperintisan angkutan jalan di 332 trayek, subsidi perintis angkutan barang di 6 lintasan, subsidi angkutan antar moda kawasan pariwisata di 11 wilayah dan 34 trayek, subsidi angkutan perkotaan/Buy The Service (BTS) di 11 kota, subsidi penyeberangan perintis di 274 lintasan, dan long distance ferry di 2 lintasan. Kemudian di sektor laut yaitu: subsidi kapal perintis di 116 trayek, subsidi penyelenggaraan kapal barang tol laut di 39 trayek, subsidi kapal ternak di 6 trayek, subsidi kapal rede di 16 trayek, serta PSO kapal kelas ekonomi di 26 trayek. Sementara di sektor udara yaitu: subsidi angkutan udara perintis penumpang di 220 rute, subsidi angkutan udara perintis kargo di 41 rute, dan subsidi BBM kargo sebanyak 1.323 drum. Lalu di sektor perkeretaapian yaitu: subsidi layanan kereta api perintis di 5 wilayah yaitu di Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Aceh, serta PSO kereta kelas ekonomi untuk perjalanan KA Jarak Jauh, KA Jarak Sedang, KA Lebaran, KA Jarak Dekat, KRD, KRL Jabodetabek, dan KRL Yogyakarta. “Harapan kami semakin banyak daerah yang tadinya dilayani angkutan perintis bisa naik kelas menjadi komersial. Sehingga alokasi anggaran subsidinya bisa dialihkan ke daerah lain yang lebih membutuhkan,” tutur Adita. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan transportasi, jumlah alokasi anggaran subsidi dan PSO terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2023, total alokasi anggaran subsidi perintis dan PSO di semua moda sebesar Rp. 9,1 Triliun. Sedangkan pada tahun 2024, total alokasi anggaran subsidi perintis dan PSO di semua moda sebesar Rp. 12,2 Triliun.(*) Sumber: Kemenhub

Hal yang Harus Dihindari Saat Menyeberangi Jalan

Menyeberang jalan merupakan aktivitas sehari-hari yang sering dianggap sepele, namun penting untuk dijalani dengan penuh kewaspadaan. Beberapa hal harus dihindari saat menyeberang jalan demi menjaga keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya. Menyeberang Tanpa Menjaga Lalu Lintas Salah satu kesalahan paling umum adalah menyeberang jalan tanpa memperhatikan arus lalu lintas. Penting untuk selalu menunggu sampai jalanan aman untuk dilintasi, dan memperhatikan lampu lalu lintas serta rambu-rambu. Menyeberang dari Tempat yang Tidak Diperbolehkan Hindari menyeberang jalan di tempat-tempat yang tidak ditentukan untuk menyeberang, seperti tikungan tajam, jalan tol, atau tempat-tempat yang tidak memiliki zebra cross. Tidak Menggunakan Fasilitas Penyeberangan yang Tersedia Jika ada fasilitas penyeberangan seperti trotoar penyeberangan atau jembatan penyeberangan, gunakanlah. Ini memberikan tambahan keamanan karena dirancang khusus untuk pejalan kaki. Tidak Memerhatikan Lampu Pejalan Kaki Saat menyeberang di persimpangan yang dilengkapi dengan lampu pejalan kaki, pastikan untuk mengikuti sinyal. Jangan menyeberang ketika lampu masih merah untuk pejalan kaki. Tidak Memerhatikan Arus Lalu Lintas dari Semua Arah Kewaspadaan tidak hanya terbatas pada satu arah lalu lintas. Selalu perhatikan arus lalu lintas dari semua arah sebelum memutuskan untuk menyeberang. Menggunakan Ponsel atau Mendengarkan Musik Saat Menyeberang Akan lebih sulit memperhatikan kendaraan yang datang jika Anda sedang menggunakan ponsel atau mendengarkan musik. Hindari penggunaan perangkat elektronik saat menyeberang untuk tetap fokus. Tidak Memerhatikan Kendaraan yang Parkir Beberapa kecelakaan terjadi karena pejalan kaki tidak memerhatikan kendaraan yang parkir di sepanjang jalan. Hindari menyeberang di antara kendaraan parkir untuk menghindari kejutan yang tidak diinginkan. Berlari Menyeberang Tanpa Memerhatikan Berlari menyeberang dapat mengurangi waktu di jalanan, tetapi harus dilakukan dengan hati-hati. Pastikan untuk memeriksa kehadiran kendaraan sebelum melintasi jalan. Keselamatan saat menyeberang jalan merupakan tanggung jawab bersama antara pengemudi dan pejalan kaki. Dengan meningkatkan kesadaran dan mematuhi aturan lalu lintas, kita dapat menciptakan lingkungan jalan yang lebih aman bagi semua orang.(MR) Diolah dari berbagai sumber

Sepeda, Inilah Sejarah Kemunculan Transportasi Sederhana Ini

Sepeda, sebuah alat transportasi sederhana yang menjadi salah satu sarana populer untuk beraktivitas fisik dan mobilitas sehari-hari, memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Perjalanan evolusinya membawa kita melintasi zaman dan peradaban, menciptakan alat yang saat ini kita kenal sebagai sepeda. Sejarah sepeda dimulai pada awal abad ke-19 ketika seorang bangsawan Jerman, Karl Drais, menciptakan “Laufmaschine” atau yang lebih dikenal sebagai sepeda draisine pada tahun 1817. Sepeda draisine tidak memiliki pedal, melainkan seorang pengendara menggunakan kakinya untuk mendorong alat tersebut maju. Inovasi ini memberikan kontribusi besar dalam mengembangkan konsep dasar sepeda. Pada pertengahan abad ke-19, pedal ditambahkan ke sepeda, menciptakan desain awal yang lebih mirip dengan sepeda modern. Penggunaan rantai untuk menghubungkan pedal dengan roda belakang diperkenalkan pada akhir abad ke-19, yang membuat sepeda lebih efisien dan mudah dikendarai. Selama beberapa dekade berikutnya, desain sepeda mengalami berbagai perubahan dan peningkatan teknologi. Pengenalan ban karet pada awal abad ke-20 meningkatkan kenyamanan berkendara, sementara perubahan bahan material dari besi cor menjadi aluminium dan baja membantu mengurangi berat sepeda. Pada pertengahan abad ke-20, sepeda mulai menjadi sarana rekreasi populer dan alat transportasi yang terjangkau untuk banyak orang. Inovasi seperti gigi variasi dan rem cakram terus meningkatkan kinerja sepeda, baik untuk pengendara sehari-hari maupun pembalap profesional. Hingga saat ini, sepeda terus mengalami perkembangan dan inovasi. Desain yang ringan, bahan-bahan modern seperti serat karbon, dan teknologi elektronik semakin mengukuhkan posisi sepeda sebagai alat transportasi yang ramah lingkungan dan efisien. Dari lahirnya sebagai alat transportasi sederhana tanpa pedal hingga menjadi kendaraan modern yang canggih, sepeda telah mengalami perjalanan yang luar biasa dalam sejarah perkembangannya. Sepeda tidak hanya menjadi sarana transportasi, tetapi juga ikon kebebasan, kebugaran, dan keindahan desain yang terus berlanjut hingga hari ini.(MR) Diolah dari berbagai sumber

Menhub Minta Sekolah Transportasi Terus Konsisten Tingkatkan Kualitas Lulusan

Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi meminta kepada pengelola sekolah transportasi di lingkungan Kementerian Perhubungan untuk terus konsisten meningkatkan kualitas lulusan. “Berbagai program terus dilakukan misalnya peningkatan keterampilan bahasa asing dan juga peningkatan kualitas sarana pendidikan,” ujar Menhub saat meresmikan renovasi Gedung Auditorium Nusantara Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di Jakarta, Selasa (23/1). Menhub mengungkapkan, Kementerian Perhubungan menjalankan visi misi Presiden untuk mencetak SDM Transportasi yang unggul, seiring dengan tugas membangun konektivitas untuk menghubungkan dan mempersatukan Indonesia. “Di dunia pendidikan, kami juga ditugaskan untuk mencetak anak-anak didik yang unggul dan mampu berkompetisi secara global,” ucap Menhub. Lebih lanjut Menhub mengatakan bahwa STIP merupakan salah satu sekolah yang diandalkan untuk meluluskan para taruna pelaut yang unggul di dunia kerja. “Tapi, jangan cepat puas, karena secara internasional, India dan Filipina masih unggul dari segi kuantitas maupun kualitas. Untuk itu teruslah berupaya tingkatkan kualitas SDM transportasi kita,” ungkap Menhub. Sementara itu, Plt. Kepala BPSDMP Wisnu Handoko mengatakan, renovasi gedung auditorium ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada taruna, peserta didik, dan masyarakat pengguna jasa gedung. “Dengan daya tampung yang lebih besar, diharapkan dapat memberikan layanan sarana prasarana yang lebih baik pada kegiatan internal dan eksternal, seperti ceramah umum, kuliah umum, seminar, rapat koordinasi, workshop pelatihan pemberdayaan masyarakat, maupun kegiatan untuk masyarakat umum,” ungkapnya. Sejumlah upaya lain yang dilakukan STIP Kemenhub untuk meningkatkan kualitas SDM yaitu melalui Perpustakaan Digital (E-Library). Program ini merupakan salah satu inovasi untuk meningkatkan literasi dan minat baca masyarakat. Perpustakaan Digital STIP telah mengantongi akreditasi A sejak tahun 2021 dan menjadi sumber rujukan untuk bidang pelayaran oleh berbagai pihak. Setidaknya, ada 17 ribu buku yang bisa dinikmati oleh para pembaca di perpustakaan tersebut. Dalam kegiatan ini, dilaksanakan pula peluncuran buku “Ekonomi Berkelanjutan dan Demokratis” karya Prof. Wihana Kirana Jaya, yang saat ini juga bertugas sebagai Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Ekonomi dan Investasi Transportasi. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang SDM dan Kehumasan Adita Irawati, Staf khusus Bidang Pendanaan dan Keuangan Otto Ardianto, Staf Khusus Hubungan Antarlembaga Buyung Lalana, Staf Ahli Bidang Keselamatan dan Konektivitas Perhubungan Subagiyo, Ketua STIP Ahmad Wahid, dan Kepala Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan Kemenhub Tri Cahyadi.(*) Sumber: Kemenhub