Dishub

DISHUB ACEH TINGKATKAN PENGAWASAN RANCANG BANGUN KENDARAAN MELALUI PEMBINAAN BENGKEL KAROSERI/BAK MUATAN

Bengkel karoseri dan bak muatan merupakan elemen penting yang langsung terlibat dalam proses pembangunan sarana angkutan umum yang laik jalan secara teknis, oleh sebab itu Dinas Perhubungan Aceh mengadakan kegiatan Pembinaan Bengkel Karoseri / Bak Muatan di Hotel Kyriad Murraya Banda Aceh yang dilaksanakan mulai tanggal 5 s/d 7 September 2018. Kegiatan ini dibuka Resmi oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh Junaidi, ST, MT dan dihadiri oleh pihak Ditlantas Polda Aceh, PT. Jasa Raharja Banda Aceh, Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh dan Aceh Besar, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wil I Aceh dan Ketua DPD Organda serta diikuti oleh 30 orang pengusaha karoseri dari  seluruh  Provinsi Aceh yang terdata di Dinas Perhubungan Aceh. Kegiatan Pembinaan yang baru dilaksanakan tahun ini, bertujuan untuk : Melakukan pembinaan kepada pengusaha bengkel karoseri dan bak muatan serta meningkatkan pengawasan dalam pelaksanaan rancang bangun serta penertiban sertifikat registrasi uji tipe (srut); Meningkatkan jaminan keselamatan atas kendaraan bermotor produk bengkel karoseri dan bak muatan; Mensosialisasikan peraturan perundang-undangan di bidang pengujian kendaraan bermotor khususnya mengenai rancang bangun dan rekayasa kendaraan bermotor. Melalui kegiatan ini Dinas Perhubungan Aceh memberi perhatian besar kepada para pengusaha, karena pengusaha karoseri merupakan bagian hulu dari proses peningkatan keselamatan angkutan jalan khususnya keselamatan angkutan umum baik angkutan penumpang maupun angkutan barang. Dalam sambutannya Junaidi mengatakan “Sekarang ini kita menghadapi tantangan yang cukup berat dimana tingkat kecelakaan lalu lintas dan pelanggaran terhadap ketentuan persyaratan teknis dan laik jalan cukup mengkhawatirkan seperti permasalahan over dimensi, over loading dan masalah lainnya, dimana hal ini menuntut perhatian kita semua mulai dari pengusaha bengkel dan juga kami jajaran perhubungan darat baik yang berada di pusat maupun daerah”. Narasumber pada kegiatan melibatkan segala pihak, selain dari Kementerian Perhubungan dan Kepolisian juga menghadirkan Ketua Masyrakat Transportasi Aceh dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh yang fokus pada Tehnologi Sarana dan Perizinan Karoseri. Disamping itu juga, Dinas perhubungan Aceh akan selalu ikut berpatisipasi dan melakukan pembinaan kepada seluruh pengusaha bengkel karoseri di Aceh sebagai bagian dari program unggulan Gubernur yaitu Aceh Kreatif yang bertujuan mendorong tumbuhnya industri sesuai dengan potensi sumber daya daerah dan memproteksi produk yang dihasilkannya. Junaidi juga berharap untuk seluruh pengusaha bengkel karoseri di Aceh dapat terus mengembangkan kreatifitasnya, dengan menciptakan kendaraan bermotor yang baik dari segi laik jalan, tekhnologi dan estetika desain sehingga produk dari bengkel karoseri/bak muatan di provinsi aceh dapat bersaing dengan bengkel karoseri yang sudah ada, serta produknya dipercaya oleh konsumen lokal dan juga konsumen nasional. Melalui kegiatan pembinaan bengkel karoseri/bak muatan, kita wujudkan produksi karoseri dan bak muatan yang berkeselamatan dan berdaya saing (Aceh Kreatif). (DW)

Gandeng Dishub Aceh, BTN Mengajak PNS Dan Tenaga Kontrak jadi nasabah KPR

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bersama Dinas Perhubungan Aceh menyepakati kerja sama dalam hal penyediaan dan pemanfaatan jasa layanan perbankan di lingkungan Dinas Perhubungan Aceh. Kerja sama tersebut diwujudkan dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman (MoU). Kesepakatan kerja sama tersebut ditandatangani oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh Bapak Junaidi, ST, MT dan Ibu Hermi Sri Ulina sebagai Departement Head Commercial Funding Division Bank BTN yang didampingi oleh Bapak Sunu Prasetio sebagai Staf Digital Channel Division Bank BTN dan Bapak Benny Kurniawan sebagai Deputy Bussiness Manager Bank BTN Cabang Banda Aceh. Dari kesepakatan kerja sama itu PT. Bank BTN menyasar pegawai di lingkungan Dinas Perhubungan Aceh yang belum memiliki fasilitas perumahan melalui layanan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). “Di sini ada sekitar 90an tenaga kontrak, kita targetkan menyasar pada tenaga kontrak yang belum punya rumah” kata Junaidi di Aula Kantor Dinas Perhubungan Aceh, Rabu (05/09). Diakui Sri, adanya kerja sama dengan Dishub Aceh Dalam rangka menyukseskan Program Satu Juta Rumah akan menambah aset BTN, utamanya dari sisi pembiayaan. Selain itu juga ada program khusus bagi Pegawai dan tenaga kontrak dengan kredit subsidi serta bunga yang sangat kecil. “Pembiayaan KPR untuk PNS dan tenaga kontrak pastinya berbeda, karena dilihat Dari kemampuan pembayaran dari para pegawai dan tenaga kontrak itu sendiri” ucap Sri. (DW)

Dishub Aceh Ciptakan Generasi Tertib Berlalu Lintas di Jalan

Ajang Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tingkat provinsi Aceh dilaksanakan pada hari Selasa, 4 September 2018 di hotel Hermes Palace kota Banda Aceh. Acara Tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan yang diwakili oleh Kepala Bidang Penerbangan Bapak Ir.Burhanuddin. Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan lalu Lintas merupakan ajang kegiatan tahunan yang rutin diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan Aceh setiap tahunnya. kegiatan ini sendiri bertujuan untuk mewujudkan disiplin dalam berlalu lintas pada pelajar, meningkatkan keselamatan lalu lintas pada pelajar, menurunkan angka kecelakaan, serta menciptakan generasi yang tertib dalam berlalu lintas di jalan. Untuk tahun 2018 total keseluruhan peserta dari Kota maupun Kabupaten di Provinsi Aceh terdapat sebanyak 23 peserta. Pemilihan dilakukan dengan menentukan peserta terbaik di yang kemudian diikutsertakan dalam pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu lintas dan Angkutan Jalan tingkat Nasional di Kementerian Perhubungan, dengan biaya di tanggung oleh Dinas Perhubungan Aceh. (Is)

PARTISIPASI SWASTA DALAM PEMBANGUNAN HALTE TRANS KOETARADJA

Banda Aceh, 4 September 2018 Dalam rangka pembangunan prasarana dana fasilitas umum bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah, partisipasi dari sektor swasta juga turut berperan dalam pemerataan pembangunan. Kehadiran Angkutan massal perkotaan Trans Koetaradja sejak 2016, juga mendorong pihak swasta untuk memenuhi kebutuhan terhadap fasilitas pendukungnya. Sebagai bentuk implementasi Visi Misi Gubernur Aceh melalui Program Unggulan Aceh Hebat ke-8 (ACEH KAYA), Dinas Perhubungan Aceh telah memastikan keterlibatan sektor swasta menggunakan dana CSR dalam pembangunan fasilitas pendukung angkutan massal perkotaan, untuk itu Pemerintah Aceh meresmikan Halte Trans Koetaradja yang telah dibangun dengan Dana Corporate Social Responsibility (CSR) sektor perbankan pada Selasa, 4 September 2018 dibeberapa titik dalam Kota Banda Aceh. Kegiatan ini diresmikan oleh Plt. Gubernur yang diwakili oleh Kepala Dinas Perhubungan  Aceh; dan di hadiri oleh Kapolda Aceh yang diwakilkan, Pangdam Aceh yang diwakilkan, Kajati Aceh yang diwakilkan, Ketua DPRA yang diwakilkan, Kepala BPTD Wilayah 1 Aceh,Kepala Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, Direksi BRI, Direksi Bank Aceh dan Direksi Bank BNI, sebagai bentuk pengenalan program kerja sama pembangunan daerah yang telah dilakukan antara Pemerintah Aceh dan Badan Usaha Milik Negara antara lain, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Aceh. Kepala Dinas Perhubungan Aceh Junaidi, selaku penanggung jawab kegiatan ini menyampaikan bahwa program ini selain sesuai amanah dalam Visi Misi Pemerintah Aceh, juga sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN nomor : Per-05/MBU/2007 yang mengatakan bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) wajib melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungn (PKBL) yang dapat dilakukan melalui pemfaatan dana dari bagian laba BUMN untuk program bina lingkungan yang salah satunya adalah bantuan pengembangan prasrana  dan/atau sarana umum. Kegiatan ini dilaksanakan di Halte Bus Trans Koetaradja  Transfer Point Mesjid raya Baiturrahman, untuk kemudian dilakukan peninjauan oleh seluruh tamu undangan pada 3 halt yang telah di bangun dengan sumber dana CSR yaitu Halte Lamyong oleh Bank Aceh, Halte Jambo tape oleh Bank BNI dan Halte Simpang Lima oleh Bank BRI. Peresmian dilakukan pada Halte Lamyong dengan melakukan pemotongan pita Bersama oleh tamu undangan. “Kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan memperingati Hari Perhubungan Nasional Tahun 2018 di Aceh, masih banyak kegiatan selanjutnya untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab insan perhubungan untuk selalu ikut membudayakan peningkatan pelayanan yang lebih baik” ungkap Junaidi. Dengan dilaksanakannya kegiatan peresmian ini diharapkan meningkatkan partisipasi swasta/Badan Usaha dalam mendukung pembiayaan pembangunan sarana dan prasarana transportasi, sehingga meningkatkan percepatan pembangunan di wilayah Aceh. (S9)   Dinas Perhubungan Aceh Jalan Mayjend T. Hamzah Bendahara no 52, Banda Aceh Infohumas.dishub.aceh@gmail.com Telp. (0651) 22110

Dishub Aceh “Budayakan Keselamatan Transportasi” pada Aceh Expo PKA-7

  Aceh Expo Pekan Kebudayaan Aceh ke-7 Tahun 2018 resmi di buka pada 4 Agustus 2018 sore oleh Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah di Lapangan Blang Padang. “Penyelenggaraan Aceh Expo ini merupakan bagian dari PKA yang menekankan pada upaya untuk menampilkan produk-produk unggulan masyarakat dari masing-masing kabupaten/kota,” sebut Nova dalam sambutannya. Dinas Perhubungan Aceh ikut andil dalam perhelatan 4 tahunan ini melalui beberapa kegiatan meliputi, menggelar Stan Terpadu yang terdiri dari Dinas Perhubungan Aceh, BP2IP Malahayati dan PT. Sakti Inti Makmur (Express Bahari) dengan mengusung Tema “Budayakan Keselamatan Transportasi #AcehHebat”. Pada stan terpadu ini selain menampilkan program unggulan yang telah dilaksanakan, jenis alat-alat keselamatan, PT. SIM juga memberikan promo berupa Tiket Kapal Cepat Bahari Express dengan harga Spesial untuk trayek Banda Aceh – Sabang. Disamping itu, Dishub Aceh juga mengoperasikan Bus Trans Koetaraja dengan penambahan waktu layanan dan perubahan rute sementara, yaitu beroperasi mulai pukul 06.30 s/d 23.00 WIB yang melewati rute beberapa lokasi kegiatan PKA yang terdapat di Banda Aceh dan sekitarnya dan titik pemondokan/penginapan tamu atau peserta PKA-7, sehingga masyarakat dapat menikmati rangkaian acara dengan kemudahan transportasi. Setelah seremonial pembukaan Aceh Expo PKA-7, Plt Gubernur Aceh Bapak Nova Iriansyah meninjau stan-stan yang memamerkan program unggulan dan produk kreatif, beliau juga menyempatkan untuk singgah di stan Terpadu Perhubungan dan mendukung upaya Dinas Perhubungan dalam menciptakan budaya menggunakan bus pada masyarakat guna menghindari kemacetan. яндекс Seluruh rangkaian kegiatan dalam rangka Pekan Kebudayaan Aceh yang diselenggarakan di beberapa titik di kota Banda Aceh mendapat sambutan yang antusias dari masyarakat, hal ini terlihat dari ramainya pengunjung yang mendatangi Aceh Expo di Lapangan Blang Padang. Masyarakat mengharapkan kegiatan ini lebih memajukan Aceh dan mengenalkan keunikan kebudayaan Aceh kepada seluruh lapisan masyarakat Aceh maupun masyarakat luar Aceh. (S9)

PEMILIHAN ABDIYASA TELADAN TINGKAT PROVINSI ACEH TAHUN 2018

Kegiatan Penyuluhan dan Pemilihan Abdiyasa Teladan yang merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Aceh setiap tahunnya sesuai dengan instruksi dari Menteri Perhubungan. Kegiatan yang dilaksanakan dari tanggal 30 Juli 2018 s.d 03 Agustus 2018 di Aula Hotel 88 Banda Aceh ini diikuti oleh 23 (dua puluh tiga) peserta dari 23 Kabupaten/Kota se Provinsi Aceh. Peserta merupakan supir angkutan umum yang  beroperasi di seluruh Aceh yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan pengemudi, penumpang dan pemakai jalan lainnya. Peserta yang memperoleh predikat terbaik ditingkat Provinsi Aceh akan diikutsertakan ke tingkat Nasional sebagai Duta Aceh pada bulan Agustus 2018 di Jakarta, dimana semua biaya dan akomodasi peserta ditanggung oleh panitia penyelenggara. Tujuan diselenggarakan kegiatan ini untuk merubah pola pikir, sikap, perilaku dan sudut pandang tentang diri dan profesinya sebagai awak kendaraan angkutan umum yang profesional dan berkualitas, sehingga mewujudkan pelayanan jasa angkutan yang baik dan aman. Diharapkan semua supir angkutan umum yang mengikuti kegiatan ini termotivasi dan dapat menjadi supir angkutan umum yang berlalu lintas aman dan selamat. (SS)

KORIDOR 3 DAN 5 TRANS KOETARADJA MULAI BEROPERASI

Geliat perkembangan transportasi di Aceh semakin tinggi, salah satu bukti yang dapat dilihat di Kota Banda Aceh yaitu adanya transportasi Bus Rapid Transit (BRT) yang biasa disebut oleh masyarakat Aceh Bus Transkoetaradja. Rute Trans koetaradja sendiri terbagi beberapa koridor yang melayani seluruh wilayah Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Untuk meningkatkan pelayanan Trasnportasi Umum di Aceh, Pemerintah Daerah bekerja sama dengan Perum DAMRI Kota Banda Aceh mengoperasionalkan Trans Koetaradja  koridor 3 dan koridor 5 yang masing-masing melayani trayek Pasar Aceh-Mata le pada koridor 3 dan rute Pasar Aceh Aceh-Ulee Kareng-Blang Bintang pada koridor 5. Armada yang di siapkan untuk koridor 3 sebanyak  4 Bus medium dan pada koridor 5 sebanyak 3 bus besar dan 1 bus medium. Untuk kemudahan masyarakat mengakses pelayanan koridor baru ini, Pemerintah telah menyiapkan sarana16  halte tetap dan 8 unit halte portable pada koridor 3; dan 18  halte tetap serta 5 halte portable pada koridor 5. Pelayanan koridor 3 dan  koridor 5 sendiri dapat dinikmati oleh masyarakat pada hari ini Rabu tanggal 11 Juli tahun 2018.  Pelayanan Bus Transkoetaradja mulai beroperasi pada pukul 06.30 WIB s.d pukul 21.00 WIB dengan frekwensi setiap 10-20 menit. Untuk sistem pelayanan sendiri masih sama dengan koridor lain (koridor 1 dan 2), yaitu masyarakat dapat menggunakan transportasi Bus Transkoetaradja melalui halte yang telah disediakan dengan jam pelayanan yang telah dijadwalkan. Pada tahun 2018 masyarakat Aceh masih dapat menikmati pelayanan Bus Transkoetaradja secara gratis pada seluruh koridor. Tentunya setiap kekurangan dan ketidakpuasan dari masyarakat Aceh terhadap pelayanan angkutan massal perkotaaan ini, Pemerintah Aceh melalui Dinas Perhubungan Aceh tetap terus berusaha maksimal memperbaiki sistem pelayanan demi kenyamanan penumpang. Selain sebagai pelayanan transportasi umum, Bus Transkoetaradja juga diharapkan dapat mendukung Event-event penting yang dilaksana di Aceh, salah satunya event Muzhakarah Ulama Sufi Internasional, Pekan Kebudayaan Aceh Tahun 2018 dan beberapa event penting lainnya. Dengan adanya operasionalnya koridor baru ini, diharapkan dapat lebih mengakomodir kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi umum yang aman dan nyaman. (S8)

ANGKUTAN LEBARAN 2018 (1439 H) MENINGKAT SECARA SIGNIFIKAN

Hasil Pemantauan angkutan Lebaran 2018 (1439 H) di Provinsi Aceh yang telah dilaksanakan mulai H -7 sampai dengan H +7 yaitu mulai tanggal 08 Juni 2018 sampai dengan 23 Juni 2018,  untuk sektor Lalu Lintas Angkutan Jalan dengan jumlah armada yang digunakan selama angkutan lebaran mencapai 3.876 unit dari 133 perusahaan angkutan dengan jumlah pemudik Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) sebanyak 48.852 penumpang dan  Pemudik Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) sebesar 32.503 penumpang. Peningkatan arus mudik lalu lintas angkutan jalan terjadi pada H-5 dengan lonjakan penumpang yang naik dan turun sebanyak 6.849 penumpang dan pada H-2 kembali terjadi lonjakan penumpang sebanyak 7.177 penumpang. Sedangkan pada arus balik terjadi lonjakan penumpang pada H+4 sebanyak 6.354 penumpang. Selama Angkutan Lebaran 2018, jumlah kecelakaan lalu lintas sekitar 54 kejadian, dengan jumlah korban jiwa 26 orang, sekitar 84 % merupakan angkutan pribadi khususnya roda dua, penyebab utama kecelakaan lebih banyak disebabkan oleh human error. Untuk sektor pelayaran, berdasarkan hasil pemantauan jumlah penumpang pada 7 lintasan penyeberangan mencapai 58.350 penumpang, 8.531 roda dua dan 3.481 roda empat keatas. Lintasan yang paling dominan adalah Ulee Lheue – Balohan yang melayani 51.366 penumpang (88,03%) dengan  menyiagakan 6 Kapal Ro-Ro, 3 Kapal Cepat dan 1 Kapal Coaster. Angkutan laut perintis mengambil peran positif dalam angkutan lebaran 2018 dengan menggunakan Kapal Sabuk Nusantara 110 (coaster) telah mengangkut 702 penumpang dan 132 ton barang. Keberadaan angkutan perintis ini sangat membantu para pemudik dengan tujuan Kabupaten Simeulue. Akibat cuaca buruk yang terjadi pada H+2 dan beberapa hari selanjutnya menyebabkan harus ditunda beberapa jadwal pelayaran. Akibat penundaan ini, kondisi paling krusial terjadi pada lintasan penyeberangan Barat – Selatan dengan tujuan Simeulue karena waktu tempuh yang panjang (lebih dari 10 jam), sehingga pihak Syahbandar maupun ASDP setiap saat harus mencermati kondisi cuaca dengan dukungan dari BMKG. Pemantauan angkutan lebaran di sektor penerbangan dipantau pada 4 bandar udara yang melayani penerbangan komersil yaitu Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh Besar), Bandara Rembele (Bener Meriah), Bandara Cut Nyak Dhien (Nagan Raya) dan Bandara Lasikin (Sinabang). Selama angkutan lebaran, jumlah penumpang yang menggunakan angkutan udara adalah 57.523 orang, dengan jumlah pergerakan pesawat sebanyak 533 kali. Jumlah penumpang terbanyak terdapat pada bandara Sultan Iskandar Muda sebesar 45.665 Penumpang untuk penerbangan domestik dan 8.243 Penumpang untuk penerbangan internasional. Di tahun 2018 ini Penggunaan angkutan udara mengalami peningkatan sekitar ± 4% dari tahun sebelumnya. Peningkatan penumpang berangkat yang cukup tinggi ini terjadi dikarenakan karena kemampuan pengguna jasa angkutan udara cukup tinggi, meskipun harga tiket pesawat relatif mahal dan adanya pergeseran/pengalihan pengguna jasa moda transportasi lain (darat, laut dan penyeberangan) ke transportasi udara. Kepala Dinas Perhubungan Aceh Junaidi Ali, ST, MT mengatakan “Pelayanan angkutan lebaran Provinsi Aceh setiap tahunnya mengalami peningkatan yang signifikan, ketersediaan sarana dan infrastruktur pendukung membutuhkan upaya peningkatan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan mengutamakan keselamatan transportasi. Koordinasi lintas sektor dalam pelayanan angkutan lebaran telah terlaksana dengan baik namun hal ini perlu lebih ditingkatkan dalam hal menurunkan angka kecelakaan. Alangkah baiknya koordinasi dapat dilakukan sepanjang tahun”. Terkait hasil-hasil yang sudah diraih oleh sektor perhubungan ini, diharapkan pada tahun-tahun mendatang angkutan Lebaran bisa lebih baik dengan meningkatkan pelayanan transportasi di seluruh Aceh dengan tetap berkoordinasi dengan stakeholder. (DW)

WAGUB ACEH INGATKAN UNTUK ANTISIPASI LONJAKAN PENUMPANG KE SABANG PASCA LEBARAN

Setelah meninjau terminal Batoh (11/06) malam, Wakil Gubernur Aceh Ir. H. Nova Iriansyah, MT melanjutkan kunjungannya ke Pelabuhan Ulee Lheue pada Selasa pagi (12/06), rombongan yang didampingi Kadishub Aceh Junaidi, ST, MT, unsur PT. Jasa Raharja dan KSOP Malahayati memulai lawatannya dari meninjau posko pengobatan gratis yang disiapkan PT. Jasa Raharja bekerja sama dengan Polri di lobi pelabuhan. Selanjutnya rombongan meninjau kapal cepat Express Cantika 89 dan berdiskusi langsung dengan para penumpang yang akan menyeberang ke Sabang mengenai kenyamanan dan keamanan serta pelayanan kapal. Setelah meninjau kapal cepat, rombongan bergerak menuju kapal penyeberangan KMP Tanjung Burang, berdiskusi dengan masyarakat di atas kapal. Pada kesempatan ini juga, Kadishub Aceh memberikan penjelasan kepada Wagub Aceh tentang kesiapan angkutan penyeberangan. “Ada 7 lintasan penyeberangan di Aceh yang siap untuk mendukung kelancaran angkutan lebaran tahun 2018” kata Junaidi. Wagub merespon baik dan menyatakan bahwa koordinasi antar stakeholder angkutan penyeberangan sudah berjalan dengan baik, namun perlu dingat bahwa penumpang yang hendak ke Sabang, bukan hanya para pemudik, namun juga didominasi oleh wisatawan dalam maupun luar daerah, maka perlu diantisipasi lonjakan pasca lebaran. (QQ)

WAKIL GUBERNUR ACEH KUNJUNGI TERMINAL TYPE A BATOH

Senin (11/6) tepat pukul 20.15 WIB Wakil Gubernur Aceh, Ir. H. Nova Iriansyah, MT  bersama rombongan dan Anggota DPR RI, T. Riefky Harsya tiba di Posko Angkutan Terpadu Lebaran 2018 Aceh. Rombongan langsung meninjau kesiapsiagaan jajaran petugas dalam menghadapi lebaran 1439 H / 2018 M termasuk kesiapan dalam memberikan pelayanan kepada para pemudik yang akan berangkat melalui terminal Batoh ini. Kunjungan  yang disambut langsung Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Junaidi, ST, MT dan Kepala Balai Pengelola Perhubungan Darat Aceh, Buang Toerasno, A.TD yang memberikan informasi terkait jumlah arus pemudik dan kondisi yang dihadapi dilapangan, termasuk pemeriksaan tes urine bagi para pengemudi angkutan. “Jumlah arus pemudik terbesar terjadi pada H-6 dikarenakan liburan panjang dan mulai menurun pada H-5, hal ini juga sesuai dengan prediksi Kementerian Perhubungan perihal puncak arus mudik” jelas Junaidi sambil menunjukan data arus penumpang dan angkutan yang tertera pada dinding posko. Dari data angkutan sampai dengan H-5 diperoleh rata-rata penumpang yang naik dan turun untuk Angkutan darat AKAP lintas timur, lintas tengah, lintas barat – selatan Aceh serta AKDP lintas timur, lintas tengah dan lintas barat – selatan Aceh sebanyak 4.477 penumpang, untuk angkutan penyeberangan dengan tujuan Ulee Lheue – Balohan, Ulee Lheue – Lamteng sebanyak 948 penumpang, untuk angkutan udara domestik dan internasional rata-rata sebanyak 3.389 penumpang, sedangkan untuk angkutan laut (fast ferry) dengan tujuan Ulee Lheue – Balohan sebanyak 685 penumpang. Selepas meninjau posko, rombongan bergerak menuju areal keberangkatan terminal. Wagub juga berinteraksi dengan penumpang di dalam bus yang hendak berangkat dan berpesan “Kalau supirnya ugal-ugalan, ditegur langsung karena bapak ibu mau bertemu keluarga, yang penting selamat sampai tujuan” dan langsung disambut antusias oleh para penumpang yang rata-rata adalah keluarga, orang tua dan anak-anak. Setelah dilakukan pemeriksaan administrasi dan teknis kendaraan, Wagub dan Anggota DPR RI melakukan penempelan stiker Angkutan Lebaran pada kaca depan Bus AKAP yang siap untuk diberangkatkan. Sampai dengan H-4 ini kondisi arus mudik lebaran baik di terminal, pelabuhan dan bandara masih dalam batasan wajar, belum terjadi hal-hal lonjakan yang sangat signifikan. Wakil Gubernur Nova juga akan memberikan apresiasi kepada jajaran Dinas Perhubungan terkait dengan posko angkutan lebaran untuk melakukan langkah-langkah antisipasi dan persiapan yang matang dalam menghadapi arus mudik maupun arus balik. (DW)