Dishub

Suasana KMP BRR Pasca Libur Panjang Sekolah

Usai libur panjang sekolah, keberangkatan dari pelabuhan penyeberangan Ulee Lheue menuju Balohan terpantau berlangsung normal. Hal itu diungkapkan Capt. Muhammad Noer, Kapten Kapal KMP. BRR  Senin (15/07/2019). “Hari ini sudah normal kembali. Bagaimana pun, kebutuhan penumpang, kita tetap bekerja professional,” kata Capt. Noer. Pada libur panjang Minggu lalu, ASDP mengambil kebijakan menambah trip dari tiga trip menjadi empat trip (PP). Terutama saat Sabtu-Minggu, lonjakan penumpang mengalami penambahan signifikan. Setiap penambahan penumpang, ASDP meyesuaikan kembali dengan kapasitas kapal. Selain itu, setiap yang kapal akan berangkat, selalu dilakukan persiapan. Lanjut Capt. Noer, cuaca cerah hari ini membuat rasa optimisnya untuk berlayar dengan tenang. Dibantu dengan kru kapal yang solid, seperti biasa, Capt.Noer dan kru memantau prakiraan cuaca juga  berkoordinasi dengan pihak Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). “Masyarakat pun boleh memantau di website maritim.bmkg.go.id, termasuk informasi tinggi gelombang itu kita pantau sebelum berlayar,” sebut Capt. Noer. Saat cuaca kurang bersahabat, misalnya pada tanggal 25 Juni 2019 lalu, Capt. Noer pun menunggu laporan cuaca dari BMKG dan perintah berlayar Syahbandar. Jadinya, di tanggal itu, diputuskan untuk mengurangi jadwal keberangkatan dari tiga trip menjadi satu trip. Hal ini, menjadi kewenangan koordinasi pihak Syahbandar, Kapten Kapal, dan ASDP demi mengutamakan keselamatan penumpang. “Kita ingin jadikan perjalanan ini, dapat memberikan kenyamana bagi semua penumpang. Supaya penumpang tidak merasakan mabuk, rasa takut selama berlayar,” pungkas Kapten Kapal yang telah bekerja selama 10 tahun itu untuk trip Ulee Lheue-Balohan (PP). (MR)

Dishub Aceh Bahas Aturan Angkutan Online

Dishub Aceh mengharapkan semua instansi terkait dan Badan Hukum Pengusaha Angkutan Sewa Khusus dapat berperan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini untuk percepatan ketertiban perusahaan angkutan sewa khusus dan menjamin keselamatan bagi pengguna angkutan sewa khusus di Aceh.

SINABANG KINI MENJADI SALAH SATU JALUR TOL LAUT

Tidak hanya di wilayah Indonesia Timur, kini program tol laut juga hadir untuk melayani masyarakat di wilayah Indonesia bagian barat. Hal tersebut dibuktikan dengan penyerahan satu unit kapal pendukung tol laut yaitu KM. Kendhaga Nusantara 2 dari Ditjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan RI kepada PT. ASDP Indonesia Ferry di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang Sumatera Barat (Sabtu, 9/03/2019). KM. Kendhaga Nusantara 2 mulai beroperasi pada hari Senin (11/3) untuk melayani penyelenggaraan tol laut pada trayek T.2 dengan menyinggahi Pelabuhan Teluk Bayur – Sinabang – Gunung Sitoli – Mentawai (Sikakap) – Teluk Bayur. Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri Ditjen Perhubungan Laut, Capt. Budi Mantoro mengatakan bahwa KM. Kendhaga Nusantara 2 akan menjadi sarana bagi masyarakat wilayah Sumatera Barat, Pulau Nias, dan sekitarnya yang dapat dimanfaatkan untuk pengiriman kebutuhan masyarakat, kebutuhan pokok penting, hasil produksi Usaha Kecil Menengah (UKM), hasil pertanian, perkebunan, perikanan, perindustrian dan juga pertambangan. KM. Kendhaga Nusantara 2 mampu menampung sebanyak 200 kontainer lebih dengan fasilitas bongkar muat lengkap. KM Kendhaga Nusantara 2 juga dirancang khusus untuk mengangkut barang kebutuhan pokok di daerah terpencil dan terluar di garis perbatasan yang dermaga pelabuhan minim fasilitas. Berdasarkan Perpres Nomor 70 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Untuk Angkutan Barang Dari Dan Ke Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan, program tol laut tujuan utamanya adalah mensuplai dan menyediakan barang-barang kebutuhan pokok di daerah terpencil, tertinggal, terluar dan perbatasan. Kemudian tujuan keduanya yaitu menurunkan disparitas harga yang masih mahal di wilayah-wilayah tersebut. Kepala Seksi Muatan Kapal dan Kapal Nelayan Sub Direktorat Kepelabuhanan Kawasan Kementerian Perhubungan, Hasan Sadili yang juga hadir dalam acara penyerahan kapal KM. Kendhaga Nusantara 2 menyebutkan tarif angkutan barang di laut sangat murah. Jika dengan angkutan lainnya menghabiskan biaya sebesar Rp. 6 juta, dengan tol laut mungkin hanya sebesar Rp. 4 juta atau Rp. 3 juta. Tarif muatan berangkat dan muatan balik juga sudah tercantum dengan sangat jelas di dalam PM. Perhubungan Nomor 89 Tahun 2019. Selanjutnya, Pemerintah akan melakukan upaya peningkatan program-program konektivitas antarmoda sehingga tol laut tidak hanya dapat menjangkau dari port to port tetapi juga dapat menjangkau wilayah lebih dalam lagi (end to end) dengan melibatkan moda lain seperti moda darat, penyeberangan maupun udara. (AM)

TRANSPORTASI LANCAR UNTUK MUDIK LANCAR 2019

Penyelenggaraan angkutan lebaran terhitung sejak tanggal 26 Mei 2019 sampai dengan 13 Juni 2019 cenderung lancar dan lebih baik, hal ini dapat dilihat dari koordinasi yang lebih baik dari Dinas Perhubungan, Kepolisian, Kodam Iskandar Muda, Operator pelayanan transportasi dan Stakeholder pendukung kegiatan pelayanan mudik lainnya. Dukungan kesiapan Armada Darat, Laut dan ASDP, serta Angkutan Udara baik Komersil maupun perintis yang beroperasi secara optimal juga mempunyai andil yang besar terhadap keberhasilan angkutan lebaran kali ini. Keberhasilan pelayanan ini juga didukung oleh ketersediaan infrastruktur jalan yang mencapai nilai kemantapan 93,91%. Evaluasi penyelenggaraan kegiatan dari hasil Rampcheck kendaraan khususnya angkutan umum pada moda transportasi darat menunjukkan 80% kendaraan memenuhi persyaratan teknis dan administrasi (Ramp Check 21 sd 25 Mei 2019) sedangkan angkutan udara dan laut/penyeberangan secara umum dipastikan memenuhi persyaratan teknis dan administrasi, bahkan pada tahun ini Dinas Perhubungan Aceh beserta jajaran yang terkait kemaritiman mengadakan rampcheck untuk angkutan laut di atas 8 GT pada tanggal 27 Mei 2019 dengan menghimbau kapal-kapal yang beropearasi dapat memenuhi standar keselamatan pelayaran. Arus puncak mudik menunjukkan 5700 penumpang/hari yang masuk ke Banda Aceh dari semua moda transportasi dan 6028 penumpang/hari yang keluar dari Banda Aceh. Dengan jumlah keberangkatan penumpang rata-rata selama masa lebaran adalah 2500 sampai dengan 3000 penumpang perhari. Puncak mudik terjadi pada H-3 (2 Juni 2019) untuk moda darat, sedangkan udara dan laut pada H-6 (30 mei 2019).  Untuk arus balik terjadi pada H+3 (9 Juni 2019) untuk moda transportasi darat, udara dan laut, sedangkan angkutan penyeberangan pada H+2 (8 mei 2019). Tahun 2018 terdapat 63 kasus kecelakaan dengan dampak korban meninggal dunia sebanyak 31 orang, namun pada tahun 2019 turun menjadi 53 kasus kecelakaan dengan korban jiwa sebanyak 25 orang (Data : Dirlantas Polda Aceh). Puncak Arus Balik mengakibatkan 9456 penumpang/hari atau meningkat 20% penumpang baik arus mudik maupun arus balik jika dibandingkan data tahun 2018. Peningkatan Arus mudik/balik sangat terlihat pada pengangkutan penyeberangan dan laut yaitu sekitar 30% yang disebabkan  karena adanya angkutan perintis Tol Laut yang melayani wilayah pantai barat selatan dan tambahan frekuensi keberangkatan kapal ferry pada lintasan Balohan Sabang. Keberhasilan penanganan angkutan lebaran kali ini juga terlihat dengan menurunnya angka kecelakaan sebesar 16 persen dari tahun sebelumnya. Kerugian materi akibat laka lantas pada tahun 2019 ini diperkirakan sebesar Rp. 131.720.000 atau menurun 73 % dari tahun sebelumnya (Data : Dirlantas Polda Aceh). Pelaksanaan Angkutan lebaran kali ini cenderung lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya jika dilihat dari kesiapan koordinasi, infrastruktur jalan, kesiapan moda dampak kecelakaan serta pemberian informasi kepada masyarakat sehingga menciptakan mudik lancar untuk kita semua.

PLT. GUBERNUR ACEH TINJAU KESIAPAN POSKO LEBARAN

Pada H-6 lebaran, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah didampingi Sekretaris Dinas Perhubungan Aceh, T. Faisal,  Wakil Ketua DPRA, Dalimi, Kepala Terminal Type A Batoh serta SKPA lainnya meninjau Posko Angkutan Lebaran Idul Fitri 1440 H/2019 M, Banda Aceh, Kamis (30/5/2019). Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengapresiasi kesiapsiagaan para aparatur dari Dinas Perhubungan, Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah Aceh, Kepolisian dan stakeholder lainnya yang telah dan sedang bertugas di seluruh posko pelayanan mudik di Aceh. Meski demikian, Nova terlihat kecewa dengan kondisi sejumlah bangunan dibiarkan rusak dan terbengkalai. Kekecewaan tersebut disampaikan oleh Plt. Gubernur Aceh kepada awak media saat memberikan keterangan pers, di Posko Terpadu Angkutan Lebaran 1440 H di komplek Terminal Bus Batoh, Banda Aceh. “Secara sistem, aparatur terkait tentu sudah memiliki prosedur baku yang selalu disempurnakan setelah bercermin dari pengalaman penanganan mudik di tahun sebelumnya. Ini tentu harus diapresiasi. Namun sebagai Pemerintah, saya tentu tidak boleh hanya melihat softwarenya saja, hardwarenya juga harus diperhatikan. Beberapa catatan sudah saya sampaikan saat meninjau ke Ulhee Lheue juga di Terminal Batoh ini,” ujar Nova. Masih banyak tugas yang harus dikerjakan oleh pengelola, upaya peningkatan pelayanan bukan hanya memperbaiki software tetapi hardware juga harus menjadi perhatian serius. Oleh karena itu, saya mengajak awak media untuk bekerjasama dan melakukan pengawasan pada upaya perbaikan yang akan kami lakukan ke depan, tentu sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing,” imbau Nova. Di dua tempat kunjungan itu, Plt. Gubernur memastikan kesiapan angkutan agar berjalan maksimal. Diantaranya, memastikan fasilitas pendukung, pengemudi hingga angkutan lebaran baik darat maupun laut sudah memenuhi standar. Selain itu, Nova Iriansyah, juga mengharapkan semua pihak dapat bekerja maksimal guna memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Plt. Gubernur dan rombongan bersama motornya, kemudian melanjutkan perjalanan darat untuk memastikan angkutan lebaran mudik berjalan lancar. (AM)

MONITORING ANGKUTAN LEBARAN TAHUN 2019 PROVINSI ACEH

Menjelang lebaran Idul Fitri 1440 H dan Libur Nasional 2019, Dinas Perhubungan Aceh melakukan monitoring persiapan pada seluruh moda transportasi yang beroperasi di Provinsi Aceh. Bekerja sama dengan seluruh stakeholder terkait, Dishub Aceh berusaha mempersiapkan angkutan lebaran tahun 2019 dengan baik demi keselamatan dan kelancaran pada arus mudik dan balik. Dalam persiapan tahun ini, Dishub Aceh terus mendorong isu keselamatan, termasuk memperhatikan kelancaran arus mudik di Provinsi Aceh. Pada moda transportasi jalan, pemeriksaan (rampcheck) angkutan antar kota antar provinsi (AKAP) maupun antar kota dalam provinsi (AKDP) telah dilakukan sejak H-15 di terminal tipe B Lueng Bata dan terminal tipe A Batoh Banda Aceh. Bersama BPTD I Aceh Kementerian Perhubungan, Dishub Kabupaten/Kota, Ditlantas Polda Aceh, PT. Jasa Raharja dan Pihak Organda Aceh melakukan koordinasi secara intens untuk pelaksanaan pemeriksaan di setiap terminal yang menjadi titik mudik di Aceh. Setiap kendaraan yang telah diperiksa akan ditempeli stiker khusus sebagai penanda bahwa telah dilakukan rampcheck. Stiker tersebut juga bermanfaat bagi calon penumpang dalam memilih angkutan yang akan digunakan untuk mudik. Dari data yang diperoleh petugas rampcheck,  sejak tanggal 21 s.d 24 Mei 2019 79% angkutan AKAP di Terminal  Batoh dikategorikan belum laik jalan,  sedangkan pada Terminal Lueng Bata sebesar 65% angkutan AKDP juga belum laik jalan, menindaklanjuti hal ini petugas mengeluarkan rekomendasi kepada si pemilik kendaraan untuk tidak melakukan operasional. Disamping itu, Kementerian Perhubungan melalui BPTD-I Aceh terus melakukan rampchek di semua terminal Type A, dan petugas Dishub Kabupaten/Kota pada masing-masing terminal di wilayah kerjanya. Pada moda transportasi air, Dishub Aceh Bersama dengan KSOP Malahayati, PT. Jasa Raharja, Ditpolairud Polda Aceh, Basarnas Aceh dan BMKG Bandara SIM melakukan pemeriksaan (rampcheck) di Pelabuhan Ulee Lheue dan Pelabuhan Perikanan Lampulo Banda Aceh. Dari beberapa unit kapal boat yang diperiksa, masih ada kapal yang masih bermasalah dengan surat-surat kapal dan perlu di overhaul, Sedangkan rampcheck pada kapal ferry dan kapal cepat untuk lintasan Ulee Lheue – Balohan telah dilakukan pemeriksaan oleh Pihak Kementerian Perhubungan melalui KSOP kelas 4 Sabang. Terkait informasi yang dibutuhkan oleh calon penumpang selama mudik lebaran, Dishub Aceh telah menyediakan posko angkutan lebaran di setiap titik arus mudik. Posko angkutan lebaran yang tersebar di seluruh jalur moda transportasi dapat dijadikan sarana bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai arus mudik lebaran 2019 di Aceh. Data Informasi juga diakses melalui akun resmi media sosial Dinas Perhubungan Aceh. Sebagai upaya untuk memastikan kesiapan posko lebaran dan arus mudik berjalan dengan aman, nyaman dan selamat, Selasa (28/5) Kepala Dinas Perhubungan Aceh Junaidi, ST, MT bersama pejabat perhubungan terkait memantau arus mudik di Pelabuhan Kuala Bubon Meulaboh. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pihak PT. ASDP Indonesia Ferry, jumlah penumpang yang akan menyeberang ke Sinabang melalui Pelabuhan Kuala Bubon Meulaboh mengalami peningkatan sebesar 30% dari hari-hari sebelumnya. Begitu juga dengan jumlah kendaraan mengalami peningkatan sebesar 25%. Pihak ASDP selaku operator Kapal Ferry akan lebih memprioritaskan penumpang daripada kendaraan dan barang saat arus mudik H-5 sampai H-3. Lonjakan penumpang di Pelabuhan Kuala Bubon belum terasa begitu signifikan, dikarenakan adanya KM. Sabuk Nusantara 110 yang juga berlayar menuju Sinabang pada hari yang sama melalui Pelabuhan Ujung Karang, Meulaboh. KM. Teluk Sinabang akan kembali melayani penyeberangan di lintasan Meulaboh – Sinabang pada hari Jum’at (31/5) dan Minggu (2/6). Usai meninjau kesiapan dan kondisi arus mudik di Pelabuhan Penyeberangan Kuala Bubon Meulaboh, pada hari yang sama, melintasi jalan Nagan Raya – Beutong – Takengon, Kepala Dinas Perhubungan Aceh melanjutkan monitoring ke  terminal tipe A Paya Ilang Takengon. Didampingi Kepala Bidang LLAJ Dishub Aceh, Kepala Dinas Perhubungan Aceh Tengah, Koordinator Terminal tipe A dan Kasatlantas Polres Aceh Tengah melakukan prosesi pemotongan pita dan penempelan stiker sebagai tanda mudik lebaran tahun 2019 di Kabupaten Aceh Tengah dimulai. Koordinator Terminal Tipe A Aceh Tengah Iin Indawati menyampaikan bahwa malam ini jumlah penumpang telah mengalami peningkatan 100% dari hari-hari sebelumnya. Bahkan diprediksi akan semakin meningkat pada H-3 lebaran 2019. Untuk menjamin keamanan selama arus mudik, Kasatlantas Polres Aceh Tengah juga telah menyiapkan personil yang bertugas di posko mudik lebaran di depan terminal Paya Ilang dan Simpang lima. Kepala Dinas Perhubungan Aceh dalam blusukannya menghimbau kepada para penumpang agar tetap berhati-hati dan jangan takut untuk mengingatkan sopir bus yang lalai saat bertugas, agar perjalanan menuju kampung halaman aman dan selamat. (AM-QQ)

KREATIVITAS MAHASISWA DALAM KAMPANYE KESELAMATAN LALU LINTAS

Mahasiswa Unsyiah Banda Aceh kembali melahirkan inovasi terbaru dalam penyelenggaraan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2019. Kali ini inovasi diciptakan oleh tim yang beranggotakan 4 (empat) orang yaitu; Ikhlasul Amal, Ihza Azizul Hakim, Namira Risza Pasya, dan Rona Salsabila Hatta. Inovasi yang diciptakan yaitu sebuah game lalu lintas (Galantas) yang dijadikan sebagai media pembelajaran bagi anak-anak. Galantas mengadopsi sistem permainan game ular tangga dan monopoli. Namun, kasus-kasus pada permainan diangkat dari kejadian sehari-hari di jalan raya, seperti rambu dilarang masuk, rambu dilarang berhenti, rambu belok kiri dan seterusnya. Dengan penerapan sistem permainan seperti ini, diharapkan pemain dapat dengan mudah memahami aturan, marka, dan rambu lalu lintas. Permainan ini dapat dimainkan oleh 4 (empat) orang sekaligus. Terdapat beberapa keunikan pada permainan ini seperti; pemain yang melanggar aturan akan dikenakan hukuman memasuki penjara. Kemudian juga dilengkapi dengan kartu razia dan kartu keselamatan, dimana pada masing-masing kartu berisi pertanyaan seputar lalu lintas. Secara tidak langsung, pertanyaan yang didapat oleh pemain akan membuat mereka lebih mengenal dan memahami aturan lalu lintas. Salah satu anggota Tim, Namira menyatakan bahwa game ini terinspirasi dari banyaknya kasus kecelakaan yang terjadi khususnya pada anak-anak. Dalam kurun waktu 2010 – 2014, tercatat 157 ribu anak di bawah umur menjadi korban kecelakaan dan 25 ribu menjadi pelaku kecelakaan. Dari jumlah tersebut, 58 persen korban dan pelaku belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Namira berharap Galantas dapat membantu masyarakat khususnya anak-anak dalam memahami aturan lalu lintas dengan cara yang menyenangkan. “Seperti yang kita ketahui, sangat banyak anak di bawah umur yang mengendarai sepeda motor tanpa mengetahui aturan lalu lintas secara benar,” ujar Namira. Kepala Bidang LLAJ Dishub Aceh Nizarli, S.SiT, MT menyampaikan apresiasi terhadap kreativitas mahasiswa. “Nantinya game yang dibuat bisa membantu Pemerintah dalam membudayakan kepatuhan berlalu lintas terutama pada generasi milenial,” imbuh Nizarli. Galantas sudah disosialisasikan di SMPN 1 Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar. Setelah mengikuti sosialisasi dan bermain, terlihat bahwa pengetahuan anak-anak tentang lalu lintas meningkat. Anak-anak telah mengenal rambu-rambu lalu lintas seperti rambu berhenti, rambu jalan lurus, dan seterusnya. Permainan ini juga menjadi bukti nyata bahwa game juga bisa mengedukasi.

PELAJAR ACEH “NGAJI ON STREET” VIA BUS TRANS KOETARADJA

Untuk menambah ketaqwaan di bulan suci ini, Rohis Labschool Unsyiah Banda Aceh mengadakan kegiatan Ngaji on Street,  semangat dakwah syiar di bulan Ramadhan ditunjukkan dalam kegiatan bertajuk “NGAOS” atau Ngaji On Street. Kegiatan positif ini berlangsung mulai pagi sampai dengan sore hari, yang dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2019 atau bertepatan dengan 12 ramadhan 1440 H. Para siswa menaiki bus Trans Koetaradja yang beroperasi di koridor 1 melalui halte terdekat dengan sekolah. Selama di perjalanan menuju ke Mesjid Raya Baiturrahman, para siswa membaca Al-Quran secara bersama-sama. Begitu sampai di halte depan Mesjid Raya Baiturrahman, para siswa memasuki masjid dan melaksanakan shalat dhuha. Dilanjutkan dengan zikir pagi, tadarus Al-Quran dan tausiyah agama. Ketika azan shalat zuhur berkumandang, para siswa melaksanakan shalat zuhur berjamaah. Selepas shalat zuhur, para siswa kembali ke sekolah menggunakan bus Trans Koetaradja. Salah seorang guru pembimbing yang mengikuti kegiatan bersama para siswa menyatakan, bahwa kegiatan NGAOS diharapkan dapat menumbuhkan semangat siswa agar selalu gemar membaca Al-Quran sekaligus dapat memanfaatkan fasilitas publik seperti bus Trans Koetaradja. SMA Labschool Unsyiah merupakan sekolah binaan Dishub Aceh dalam hal keselamatan berlalu lintas sejak tahun 2017. Kabid LLAJ Nizarli, S.SiT, MT menyatakan bahwa Dishub Aceh memberikan fasilitas keselamatan di area depan sekolah, mendapatkan program binaan keselamatan berlalu lintas secara prioritas, kemudian diikutkan dalam setiap ajang keselamatan berlalu lintas Dishub dan secara khusus dipantau perilaku keselamatan para siswanya. Terkait dengan kegiatan NGAOS, beliau juga menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan positif seperti ini. Bulan Ramadhan sudah selayaknya diisi dengan kegiatan-kegiatan positif agar dapat menumbuhkan semangat siswa untuk mendalami ilmu agama dan Al-Quran. Bus Trans Koetaradja merupakan fasilitas publik yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan positif. Terlebih di bulan suci ini dimanfaatkan untuk meningkatkan semangat anak-anak muda dalam membaca Al-Quran dan ibadah-ibadah sunnah lainnya. Semoga generasi muda Aceh menjadi generasi yang selalu menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup. Amin. (AM)

MUDIK YANG SELAMAT, AMAN DAN NYAMAN DI ACEH

Proses Pemantauan Angkutan Lebaran Aceh merupakan rangkaian kegiatan untuk memastikan pelaksanaan pelayanan angkutan lebaran di semua matra berjalan dengan lancar, selamat, aman dan nyaman selama masa pelayanan angkutan lebaran sejak tanggal 26 mei 2019 (H-10) selama masa pelaksanaan koordinasi sampai dengan 13 Juni 2019 (H+7). Proses Pelaksanaan koordinasi angkutan lebaran di jalankan berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan No. KM 83 Tahun 2019 tentang Tim Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran lebaran Terpadu Tahun 2019 dan di tindak lanjuti di level Pemerintah Aceh melalui Keputusan Gubernur 551/861/2019 tentang pembentukan Tim Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Terpadu Aceh Tahun 2019. Tim Koordinasi di pimpin langsung oleh Gubernur Aceh selaku Penanggung Jawab dan Kepala Dinas Perhubungan Aceh selaku Ketua dan dianggotai oleh seluruh instansi yang terkait langsung dengan penyelenggaran angkutan lebaran yaitu Kepolisian Daerah, PUPR, BPJN, BPTD, PT. ASDP, Dinas Kesehatan, Kodim 0101 BS/ Aceh Besar, Jasa Raharja, Angkasa Pura, BPBA, BMKG, Basarnas, Adpel Malahayati dan beberapa jajaran organisasi komunikasi. Dari hasil rapat awal kesiapan angkutan lebaran pada tanggal 25 April lalu, salah satu rangkaian kegiatan koordinasi angkutan lebaran adalah dengan mendirikan Posko Angkutan Lebaran yang dimulai dari tanggal 29 Mei sampai dengan 13 Juni 2019 sedangkan pengecekan urine akan dilakukan secara gabungan (Dishub Aceh, Dtilantas Polda Aceh, PT. Jasa Raharja Banda Aceh, Dishub Aceh Besar, BPTD I Aceh, DPD. Organda). Pelaksanaan posko induk terpadu angkutan lebaran di tempatkan di Posko Terminal Tipe A Batoh dengan dibantu Posko Pembantu yaitu : Terminal Lueng Bata, Pelabuhan Ulee Lheu, Pelabuhan Balohan,Terminal Tipe B Aceh (5 Terminal), Seluruh Terminal Tipe A, Dishub Kabupaten/Kota se Aceh, Posko terpadu Kepolisian baik pengamanan dan pelayanan. Hasil evaluasi data historis Tahun 2018 perbandingan penggunaan moda untuk angkutan lebaran didominasi oleh angkutan jalan raya sebesar 44%, pengguna moda angkutan udara sebesar 28 %, moda penyeberangan 16 % dan moda angkutan laut sebesar 13 %. Pada tahun 2019 peningkatan jumlah penggunaan matra angkutan darat diprediksi menjadi 55 % s.d 60 % dan penurunan persentase pada matra angkutan udara menjadi 20 %. Selama masa pengangkutan lebaran diperkiranan perjalanan perhari penggunaan angkutan jalan sekitar 4500 s.d 5000 penumpang perhari pada segala lintasan baik Timur, Barat dan Tengah. Untuk mendukung Pelayanan Angkutan lebaran Tahun 2019 Pemerintah Aceh telah menyiapkan 3253 kendaraan AKDP (Angkutan Kota Dalam Provinsi ) dan 604 kendaraan bus AKAP (angkutan kota Antar Provinsi), 10 Jalur Angkutan Perintis, 4 pesawat perhari penerbangan domistik dan 3 pesawat penerbangan internasional, 3 kapal cepat dan 6 kapal ferry yang melayani lintasan (Balohan – Sabang, Labuhan Haji – Sinabang, Ulele – Pulau Aceh, Nias dan Singkil, Meulaboh – Singkil Simeulue) serta di pastikan tidak ada kapal penyeberangan yang memasuki skedule docking. Pemantauan dari segi lintasan darat menunjukan jalur lebaran utama sepanjang 1229,99 km, jalur lebaran tambahan 872,08 km dan jalur alternatif 556,33 km dengan kondisi IRI s-2 kemantapan jalan 93,91 %. Terdapat 51 Titik Rawan Kemacetan di Provinsi Aceh yang terdiri dari 17 titik lintasan timur, 2 titik lintas tengah, 22 titik lintas barat, 3 titik pada lintas penghubung dan 7 titik non lintas dimana sebagian besarnya terdiri dari persimpangan dan pasar tumpah untuk itu pemerintah Aceh bekerja sama dengan jajaran kepolisian memprioritaskan menempatkan petugas dan posko pada daerah lintasan tersebut. Untuk masyarakat agar mewaspadai 16 titik rawan kecelakaan yang ada 3 titik di lintasan timur, 4 titik di lintasan tengah dan 7 titik di lintasan barat serta 2 titik di Non lintasan. Masyarakat juga perlu mewaspadai daerah rawan longsor yang terdapat 38 titik pada lintas barat, tengah dan timur serta 21 titik lintasan Rawan banjir di lintasan di lintas barat dan tengah dan timur (sumber BPJN I) . Untuk proses penanganan cepat kejadian longsor dan banjir pada lintasan tersebut pihak BPJN I telah menempatkan pos pos dan PPK dalam hal pengelolaan alat berat dalam rangka penanganan kejadian mendesak. Sebagai informasi dan himbauan kepada pengusaha dan pengemudi Angkutan barang sesuai dengan PM 37 tahun 2019 tentang Pengaturan Lalu Lintas Selama Masa Angkutan Lebaran Tahun 2019 maka Mobil barang dengan sumbu 3 (tiga) atau lebih, mobil barang dengan kereta tempelan atau gandengan terdapat pembatasan lalu lintas terhitung sejak 30 mei 2019 pukul 00.00 WIB sampai 2 Juni 2019 pukul 24.00 WIB, kemudian pada 8 Juni 2019 mulai pukul 00.00 WIB sampai dengan 10 Juni 2019 pukul 24.00 WIB. Terdapat larangan melintasi jalan nasional untuk kendaraan tersebut terutama utk pengangkutan Non BBM dan Sembako agar lebih melancarkan arus lalu lintas. Prediksi Arus mudik puncak terjadi pada H-5 atau 31 Mei dan prediksi puncak arus balik terjadi H+2 atau 8 Juni 2019. Sedangkan untuk arus mudik penyeberangan ke Balohan Sabang di prediksi akan normal mendekati hari lebaran dan justru akan terjadi pelonjakan penumpang pada H+2 karena bersamaan dengan pelaku perjalanan yang ingin berlibur ke Sabang. Bagi penumpang yang akan berpergian pada masa mudik agar memesan tiket jauh-jauh hari agar pihak operator angkutan dapat mereschedule jadwal perjalanan yang mengakomodir lonjakan penumpang, sehingga penumpang dapat berangkat sesuai waktu yang diinginkan serta di sarankan agar menggunakan pengangkutan legal karena lebih terjamin dari segi keamanan dan asuransi kecelakaan karena telah dilakukan ram check oleh petugas. Kami menghimbau kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan pada massa mudik dapat mempersiapkan secara maksimal proses keberangkatan sehingga tercipta keselamatan, kenyamanan dan keamanan dalam melakukan perjalanan, dan apabila mendapat permasalahan silahkan melapor ke posko atau pos-pos pelayanan setempat. (DW)

PENINGKATAN PELAYANAN DAN KESELAMATAN LALU LINTAS JADI ISU UTAMA RAKORNIS LLAJ SE-ACEH 2019

Transportasi memiliki kontribusi yang sangat besar dan bernuansa strategis bagi pembangunan nasional, mengingat sifatnya sebagai penggerak dan pendorong kegiatan pembangunan serta sebagai perekat kesenjangan antar wilayah. Pembangunan perhubungan merupakan sektor yang mempunyai peran penting dan strategis dalam kegiatan distribusi barang, penumpang dan jasa ke seluruh pelosok tanah air maupun antar negara dalam kerangka sistem logistic nasional serta sebagai wahana pemersatu Wawasan Nusantara guna mewujudkan cita-cita pembangunan nasional. Salah satu permasalahan yang menjadi fokus saat ini, yaitu masalah keselamatan. Dimana keselamatan menjadi perbincangan pada seluruh stake holders yang ada. Salah satu isu yang menjadi perbincangan utama  adalah  tentang akreditasi pengujian  berkala kendaraan bermotor  dimana hal ini telah diamanatkan  di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan serta Peraturan Menteri Perhubungan No. 133 Tahun 2015 tentang Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor diantaranya mengatur mengenai Proses Akreditasi Uji Berkala. Dengan permasalahan tersebut diatas maka Dinas Perhubungan Aceh mengadakan Rapat Kerja Teknis Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan  (LLAJ) Aceh Tahun 2019 yang dimulai dari tanggal 23 – 26 April 2019 di Hotel Ayani Banda Aceh. Tema Rakornis Tahun ini memiliki relevansi yang kuat dengan langkah-langkah menuju percepatan kearah peningkatan kualitas pelayanan publik dan mewujudkan pelayanan  salah satunya mengenai pengujian berkala kendaraan bermotor yang baik sehingga dibutuhkan komitmen positif dari seluruh komponen, penguatan koordinasi dan tata kelola yang efektif dan efisien antara Pemerintah Provinsi dan daerah Kabupaten/Kota.   Untuk itu pemilihan tema “Peningkatan Pelayanan dan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Aceh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang Profesional”  tersbut yang telah disampaikan oleh para narasumber diharapkan dapat mendukung terbentuknya teamwork yang tangguh antara Provinsi dan kabupaten/Kota sehingga pengelolaan kualitas pelayanan dan keselamatan akan menentukan keberhasilan perwujudan penyelenggaraan transportasi yang baik, tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah dan tepat mutu dalam tatanan kepemerintahan yang bersih dan berwibawa (Good Governance and Clean Government). Kepala Dinas Perhubungan Aceh Junaidi, ST, MT yang juga selaku narasumber memaparkan tentang program perioritas 2017-2022 sesuai Renstra Dishub Aceh. Sementara itu, Sekretaris Dishub Aceh dalam kesempatan yang sama juga memaparkan bahwa Dishub Aceh akan fokus dengan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) tahun 2020 dan akan bekerjasama dengan BPSDM Aceh untuk mengadakan Diklat pengembangan kualitas SDM Dishub se-Provinsi Aceh. Dari hasil perumusan RAKORNIS tersebut salah satunya adalah Kabupaten/ Kota yang memiliki alat uji kendaraan bermotor agar  dapat  melakukan uji dengan menggunakan alat tersebut,  bukan secara manual, dan segera melakukan kalibrasi serta perbaikan lainnya guna mendukung terhadap proses akreditasi dan untuk pengakuan hasil uji berkala kendaraan bermotor maka perlunya kalibrasi alat uji setahun sekali. Dengan adanya Rapat Koordinasi Teknis ini dapat merumuskan program dan rencana ke depan untuk pembangunan Aceh yang berkelanjutan serta merumuskan dan menyamakan persepsi tentang program keselamatan berlalu lintas serta penindakan dan pembinaan kendaraan bermotor terhadap angkutan umum  se-Provinsi Aceh.  (DW)