Dishub

Sebelum Menuju Calang, KMP. Aceh Hebat 1 Singgah di Ulee Lheue Banda Aceh

Dua hari dua malam, KMP. Aceh Hebat 1 yang melayani rute Calang – Sinabang berlayar melewati Selat Malaka dari Tanjung Balai Karimun menuju Calang. Hari ini, Jum’at (15/01) kapal yang berawakkan 18 orang ini transit di Pelabuhan Ulee Lheue sebelum melanjutkan perjalanan menuju ke homebase di Pelabuhan Calang. Pada kesempatan yang bersejarah ini, Gubernur Aceh, Nova Iriansyah kembali mengalungkan selempang ketiga kepada Nakhoda KMP. Aceh Hebat 1. Gubernur Aceh yang didampingi Kadishub Aceh dan GM PT. ASDP Cabang Banda Aceh kala itu juga ikut dalam uji berlayar selama satu jam. Dalam acara ini turut hadir juga Bupati Simeulue, Inspektur Aceh, Kepala BPKA, Sekda Simeulue, dan Sekda Banda Aceh. Kapal ini yang didesain khusus untuk pelayaran yang relatif lama dari Pantai Barat (Calang, Kuala Bubon, dan Labuhan Haji -red) ke Sinabang atau sebaliknya ini dilengkapi dengan fasilitas kapal agar para penumpang nyaman saat hendak merehatkan badan selama perjalanan yang panjang ini. Uniknya lagi, areal deck kendaraan memiliki dua tingkat sehingga kendaraan pribadi dapat masuk ke parkiran basement. Bupati Simeulue, Erli Hasim yang turut mengikuti uji berlayar ini menyampaikan bahwa kehadiran KMP Aceh Hebat 1 akan menambah pelayanan distribusi logistik bagi masyarakat Simeulue. “Masyarakat Simeulue berterima kasih kepada Pemerintah Aceh yang telah memberikan kapal yang sangat besar kepada rakyat Simeulue,” ujarnya. (AM)

Aceh Green : Uji Coba Bus Listrik Sebagai Feeder Trans Koetaradja

Banda Aceh – Mulai beroperasi sejak 2017, Trans Koetaradja telah melayani enam koridor utama pada wilayah Banda Aceh dan sekitarnya. Peningkatan load factor juga menanjak signifikan mencapai rata-rata 47,52 persen untuk keseluruhan koridor sebelum corona datang bertandang. Awal masa pandemi, layanan Trans Koetaradja berhenti sementara hingga Bus Biru ini kembali beroperasi dengan beradaptasi pada kebiasaan baru dengan penerapan protokol kesehatan. Setelan vakum beberapa bulan, Trans Koetaradja kembali melayani setelah dikeluarkan edaran pengoperasiannya. Selama ini, jangkauan layanan Trans Koetaradja belum optimal untuk mencapai titik asal maupun tujuan perjalanan yang lebih spesifik. Faktanya, masih ada daerah bangkitan dan tarikan yang potensial dengan kebutuhan perjalanan yang tinggi, namun belum dilintasi oleh koridor utama. Semisal, masyarakat yang tinggal di daerah Mibo agak jauh jika berjalan kaki menuju halte di koridor utama (3B) jurusan Pusat Kota – Lhong Raya – Mata Ie.  Oleh karena itu, dibutuhkan bus feeder untuk menjangkau kawasan yang lebih padat penduduk atau hingga ke pelosok areal operasi. Feeder yang dimaksud adalah angkutan pengumpan atau bus kecil yang menjangkau pemukiman atau perumahan warga yang terhubung dengan koridor utama Trans Koetaradja agar layanan angkutan ini merata hingga ke lokasi yang lebih spesifik. Sempat mati suri akibat pandemi, Trans Koetaradja terus berbenah diri dan bertransformasi untuk menjadi transportasi yang ramah lingkungan mengingat kualitas udara di perkotaan semakin memburuk serta tingkat emisi kian meningkat, salah satu investor utamanya adalah aktivitas transportasi seperti asap. Perlahan tapi pasti, Bus biru ini menjadi leading project sebagai transportasi hijau (Green Transportation). Dengan demikian, Dinas Perhubungan Aceh menilai sudah saatnya menggalakkan pemanfaatan kendaraan ramah lingkungan di Banda Aceh. Pemanfaatan kendaraan berdaya listrik ini guna mendukung salah satu program Aceh Hebat Pemerintah Aceh yaitu Aceh Green. Sebagai langkah awal, Dinas Perhubungan Aceh telah melakukan kajian terhadap penggunaan bus listrik berukuran medium yang mampu beroperasi pada ruas jalan Banda Aceh. Melihat kesamaan konsep, Dinas Perhubungan Aceh melakukan diskusi bersama perwakilan PT. Bakrie Autoparts terkait pemanfaatan bus listrik di Banda Aceh. PT. Bakrie Autoparts kemudian mengundang Dinas Perhubungan Aceh untuk menghadiri workshop bus listrik produksi mereka di Bekasi pada 15 Oktober 2020 yang lalu. Selanjutnya, kedua belah pihak sepakat untuk melakukan uji coba bus listrik di Banda Aceh. Aceh merupakan daerah ketiga yang melakukan uji coba bus listrik ini setelah DKI Jakarta dan Bali pada tahun 2020 yang lalu. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah saat meninjau uji coba bus listrik di Depo Trans Koetaradja, Selasa (12/1/2021) menyampaikan Pemerintah Aceh melalui Dinas Perhubungan telah memulai inovasi elektrifikasi Trans Koetaradja sejak tahun lalu. “Rencana tahun ini kita realisasikan sesuai kemampuan anggaran kitra sebanyak 6 unit,” ujarnya. Nova menambahkan, pengujian ini perlu dilakukan segera mungkin supaya komponen pendukung lainnya seperti awak bus dan stasiun pengisian daya dapat disiapkan sebelum 6 unit bus tiba di Aceh pada tahun 2021. “Dari uji coba hari ini tidak ada masalah, saya sudah mencoba men-drive sendiri,” ungkapnya. Selain itu, uji coba ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik setiap feeder sehingga rencana operasional nantinya dapat diimplementasikan secara tepat dan cermat. Evaluasi yang terus dilakukan saat uji coba berjalan ini juga menjadi dasar untuk penentuan detail teknis seperti headway antar feeder, kebutuhan titik-titik pemberhentian bus serta teknis maupun non teknis lainnya yang perlu terus disempurnakan perencanaannya. Di samping itu, uji coba ini juga untuk melihat seberapa lama daya listrik bus ini mampu menggerakkan bus saat beroperasi serta waktu pengisian daya dan ketahanan bus terhadap geografis dan kondisi alam di Aceh. Seluruh rangkaian uji coba ini untuk kesempurnaan kematangan perencanaan feeder Trans Koetaradja. Di akhir wawancara, Nova berharap masyarakat dapat segera menikmati bus listrik yang nyaman, dan ramah lingkungan. “Seterusnya kita berharap semua armada Trans Koetaradja selambat-lambatnya tahun 2024 dapat terlayani dengan bus listrik,” tutup Nova. Sementara itu, GM. PLN Unit Induk Wilayah Aceh, Jefri Rosiadi yang turut hadir dalam kegiatan ini menyampaikan pihaknya siap mendukung operasional bus listrik di Aceh. “PLN Aceh siap mendukung kehadiran untuk bus listrik di Aceh, seperti penyediaan charger station yaitu Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di tiap-tiap titik di Aceh,” ungkapnya. (AM/MS)

Sektor Transportasi Dukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia

Bali – Segenap stakeholder transportasi mendukung penuh Gerakan Nasional “Bangga Buatan Indonesia” (Gernas BBI) yang sedang digalakkan Pemerintah untuk memperkuat industri dan produk-produk unggulan dalam negeri. Kementerian Perhubungan bersama Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, para operator transportasi dan pihak terkait lainnya menggelar launching Gernas BBI di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Senin (11/1). “Pada tahun 2020, Gernas BBI telah berhasil meraih pencapaian total UMKM onboarding sebanyak 3.7 juta unit, atau melampaui target awal sebanyak 85 persen. Tentunya ini hanyalah permulaan, kami akan terus mendukung Gernas BBI hingga mencapai total 30 juta UMKM onboarding. Setelah keberhasilan di tahun 2020, pada tahun 2021 ini Gernas BBI akan melebarkan sayap kolaborasi dengan melibatkan peran aktif pemerintah daerah, media massa dan sektor swasta. Salah satu fokus utama kampanye Gernas BBI 2021 adalah membangkitkan perekonomian lokal, dimulai dari Provinsi Bali untuk Januari ini.” ungkap Menko Marves Luhut B. Pandjaitan. Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang ditunjuk sebagai koordinator kampanye (Campaign Manager) Gernas BBI untuk bulan Januari 2021 mengatakan, Indonesia memiliki 270 juta warga Negara yang merupakan potensi besar untuk membeli produk-produk dalam negeri. “Kami bersama segenap stakeholder transportasi mendukung penuh Gernas BBI ini dalam rangka meningkatkan dan memperkuat industri UMKM di dalam negeri. Melalui gerakan ini kita mendorong national branding produk lokal yang telah dikurasi untuk menjadi UMKM Top Brand, sehingga bias semakin maju dan tidak kalah kualitasnya dengan produk luar,” jelas Menteri Budi Karya Sumadi saat menghadiri Peluncuran Gernas BBI secara Virtual di Bandara Soekarno Hatta, Senin (11/1). Menhub menjelaskan, dukungan yang diberikan sektor transportasi untuk Gernas BBI ini diantaranya, memberikan fasilitas area komersil dan display produk UMKM dalam negeri di simpul-simpul transportasi publik seperti di Terminal, Stasiun, Bandara, Pelabuhan. Serta pemasangan logo BBI pada sarana transportasi publik seperti Bus, Kereta Api, Kapal, dan Pesawat. Kebijakan lainnya yang dilakukan yaitu mengalokasikan area komersil di simpul-simpul transportasi bagi para pelaku usaha UMKM dalam negeri. Serta, melakukan peningkatan belanja barang berupa produk UMKM baik di lingkungan Kemenhub maupun di lingkungan penyelenggara layanan transportasi. “Kami ditunjuk pak Luhut untuk menjadi campaign manager Gernas BBI untuk bulan ini. Rekan-rekan operator di sektor transportasi sangat antusias untuk mendukung gerakan ini. kami siap mendukung Gerakan ini agar kita semua bangga memakai atau menggunakan produk-produk dalam negeri,” ujar Menhub. Kemenhub bersama BUMN di sektor transportasi menggelar kampanye di empat lokasi yaitu di Bandara Ngurah Rai Bali, Bandara Soekarno Hatta Jakarta, Bandara Internasional Yogyakarta Kulonprogo yang serentak diselenggarakan hari ini, dan nanti pada 17 Januari di Stasiun Gambir Jakarta. Di Gambir akan dipamerkan produk-produk dalam negeri di sektor transportasi seperti sepeda dan motor listrik. Saat ini, fasilitas area komersil dan display bagi UMKM dalam negeri sudah tersedia di sejumlah simpul transportasi , diantaranya di Bandara-Bandara di Jakarta, Bali (dengan display Peken Tenten), Yogyakarta (Pasar Kota Gede) , Semarang, Solo, Surabaya (Pasar Suramadu), Lombok, Manado, Kupang (Pasar Katemak), Banjarmasin (Pasar Terapung), Balikpapan, Makassar, dan Jayapura. Untuk Stasiun KA tersedia display area UMKM di Jakarta, Solo, Yogyakarta, dan Surabaya. Sementara untuk di Pelabuhan ada di Pelabuhan Merak. Gernas BBI yang akan dikampanyekan sepanjang tahun 2021, bertujuan untuk memperkuat industri dalam negeri dengan cara memperbaiki ekosistem berusaha bagi pelaku industri kreatif, menciptakan peluang bagi industri dalam negeri dan memunculkan potensi-potensi ragam kreasi khas Indonesia yang lebih kaya. Gerakan ini merupakan bagian dari Program percepatan transformasi digital dan industri kreatif nasional dalam upaya merebut pasar global. Melalui gerakan ini, diharapkan dapat membantu menekan defisit transaksi berjalan dan mengembangkan industri kreatif maju pesat. Peluncuran Gernas BBI di Bali ini dihadiri oleh sejumlah Menteri dan Pejabat baik secara langsung maupun virtual yakni : Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Sukawati, dan Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja. Sebelum kegiatan dimulai, seluruh Pejabat yang hadir baik langsung maupun virtual bersama-sama menundukan kepala sejenak untuk berdoa dan menyatakan duka cita yang mendalam atas musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ 182. (Sumber: Kemenhub RI)

Rujuk Surat Edaran Satgas Terbaru, Kemenhub Terbitkan Juklak Perjalanan Orang di dalam Negeri

Jakarta – Kementerian Perhubungan menerbitkan Surat Edaran (SE) Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Perjalanan Orang untuk moda transportasi darat, laut, udara, dan kereta api. Penerbitan SE tersebut merujuk pada SE Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Pada Masa Pandemi Covid-19 yang terbit pada 9 Januari 2021. Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan, Kemenhub telah meminta kepada semua stakeholder di sektor transportasi untuk menerapkan protokol yang sangat ketat guna mencegah penyebaran Covid-19. “Merujuk pada SE Satgas, SE Kemenhub ini diterbitkan untuk mengatur perjalanan orang di dalam negeri, dalam rangka mengantisipasi meningkatnya kasus positif Covid-19 di tingkat Nasional. Ini merupakan upaya mencegah dan memutus rantai penyebaran Covid-19 di dalam negeri,” demikian disampaikan Adita, Sabtu (9/1). Kemenhub menerbitkan 4 (empat) SE Juklak yaitu untuk moda transportasi darat (SE 1 Tahun 2021), laut (SE 2 Tahun 2021), udara (SE 3 Tahun 2021), dan kereta api (SE 4 Tahun 2021), yang berlaku mulai 9 Januari 2021 s.d 25 Januari 2021. Adita menjelaskan, beberapa hal yang diatur di dalam SE Kemenhub ini diantaranya : 1. Pelaku perjalanan udara menuju Bandara Ngurah Rai, Bali, wajib menunjukan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 2×24 jam atau hasil nonreaktif rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1×24 jam sebelum keberangkatan; 2. Pelaku Perjalanan udara dari dan ke daerah selain sebagaimana diatur dalam poin 1, wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3×24 jam atau hasil nonreaktif rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 2×24 jam sebelum keberangkatan; 3. Untuk pelaku perjalanan ke Bali melalui transportasi darat (termasuk angkutan sungai, danau, penyeberangan) dan laut, baik pribadi maupun umum, wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR atau nonreaktif rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3×24 jam sebelum keberangkatan; 4. Ketentuan mengenai kapasitas maksimal penumpang pesawat maksimal 70% tidak diberlakukan selama masa periode berlakunya SE yaitu mulai 9 Januari 2021 s.d 25 Januari 2021. Namun tetap disediakan 3 (tiga) baris kursi yang diperuntukan sebagai area karantina bagi penumpang yang terindikasi bergejala Covid-19; 5. Untuk perjalanan ke daerah lainnya selain ke Bali, melakukan RT-PCR atau rapid tes antigen, dengan ketentuan sebagai berikut : – Pelaku perjalanan yang menggunakan transportasi umum darat, dilakukan tes acak (random check) rapid test antigen bila diperlukan oleh Satgas Penanganan Covid-19 di daerah; – Pelaku perjalanan laut dan kereta api antarkota, wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR atau nonreaktif rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3×24 jam sebelum keberangkatan; – Pelaku perjalanan yang menggunakan moda transportasi darat pribadi, diimbau melakukan tes RT-PCR atau rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3×24 jam sebelum keberangkatan. Kemudian, beberapa aturan lain diantaranya sebagai berikut : 1. Pengisian e-HAC Indonesia bersifat wajib bagi pelaku perjalanan dengan seluruh transportasi umum maupun pribadi, terkecuali moda transportasi kereta api; 2. Anak-anak di bawah usia 12 tahun tidak diwajibkan untuk test RT-PCR maupun rapid test antigen; 3. Perjalanan rutin di Pulau Jawa dengan moda transportasi laut yang bertujuan melayani pelayaran lokasi terbatas antarpulau atau antarpelabuhan domestik daam satu wilayah aglomerasi dan dengan transportasi darat baik pribadi maupun umum dalam satu wilayah aglomerasi perkotaan tidak diwajibkan untuk menunjukkan surat hasil tes RT-PCR ataupun hasil rapid test antigen. Namun akan dilakukan tes acak apabila diperlukan oleh Satgas Penanganan Covid-19 daerah; 4. Apabila hasil RT-PCR atau rapid test antigen pelaku perjalanan negatif/nonreaktif namun menunjukkan gejala, maka tidak boleh melanjutkan perjalanan dan diwajibkan untuk melakukan tes diagnestik RT-PCR dan isolasi mandiri selama waktu tunggu hasil pemeriksaan; 5. Ketentuan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri tidak berlaku untuk moda transportasi perintis termasuk di wilayah perbatasan dan di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar). “Pelaksanaan SE ini dapat dievaluasi sewaktu-waktu, menyesuaikan dengan kondisi dan dinamika yang terjadi di lapangan,” ungkap Adita. Kemenhub menginstruksikan kepada seluruh operator transportasi agar memenuhi semua ketentuan dan memberikan sosialisasi yang memadai kepada seluruh anggota masyarakat. Demikian juga kepada para calon penumpang, Kemenhub terus mengimbau untuk dapat mengikuti ketentuan dan selalu menjalankan protokol kesehatan. (Sumber: Kemenhub RI)

Subsidi Angkutan KA Perintis dan Lintas Pelayanan Meningkat di Tahun 2021

Jakarta – Kementerian Perhubungan meningkatkan alokasi anggaran Subsidi dan Lintas Pelayanan Angkutan KA Perintis pada Tahun 2021. Diharapkan dengan adanya kenaikan ini pelayanan kereta api semakin baik. Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat menyaksikan langsung acara Penandatanganan Kontrak Subsidi Angkutan KA Perintis dan IMO Tahun 2021 yang dilakukan Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan PT. Kereta Api Indonesia (Persero), di Kantor Kemenhub, Rabu (6/1). Pada tahun 2021 total kontrak sebesar Rp. 211,7 Milyar untuk 7 lintas pelayanan KA Perintis. Nilai ini mengalami kenaikan sebesar 33% dari Total nilai kontrak tahun 2020 sebesar Rp. 159,01 Milyar untuk 5 lintas pelayanan KA Perintis. “Suatu kebahagiaan bahwa kita bisa memberikan pelayanan yang semakin baik kepada semua lapisan masyarakat khususnya bagi daerah terpelosok sehingga memudahkan mobilisasi masyarakat untuk menggunakan transportasi massal dengan harga yang terjangkau,” jelas Menhub. Lebih lanjut Menhub Budi menjelaskan, penandatangan ini sebagai bukti pemerintah hadir di tengah masyarakat dengan memberikan keringanan tarif kereta. “Kami terus konsisten memberikan subsidi dan menugaskan PT KAI agar terlaksana dengan baik. Saya mengapresiasi PT KAI yang selama ini sudah melakukan yang terbaik dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” ungkap Menhub. Menhub berpesan kepada segenap jajaran PT KAI untuk meningkatkan pelayanan dengan berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Untuk Angkutan Orang Dengan Kereta Api. Sementara itu Dirjen Perkeretaapian Zulfikri mengatakan kontrak ini merupakan satu bentuk dari penugasan pemerintah kepada PT KAI untuk menyelenggarakan angkutan keperintisan tahun anggaran 2021 melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 346 Tahun 2020 tanggal 28 Desember 2020 tentang Penugasan Kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) Untuk Menyelenggarakan Angkutan Perintis Bidang Perkeretaapian Tahun Anggaran 2021. Pelaksanaan penugasan yang dinyatakan dalam kontrak angkutan perintis tahun 2021 meliputi: 1.KA Perintis Cut Meutia dengan lintas pelayanan Kuta Blang-Krueng Geukeuh sepanjang 21 Km dengan nilai PAGU kontrak TA. 2021 sebesar Rp 18.8 Miliar. Tidak terdapat kenaikan dari nilai kontrak tahun 2020. Frekuensi tetap yaitu sebesar 8 KA/hari; 2.KA Perintis Amir Hamzah dengan lintas pelayanan Binjai – Besitang sepanjang 78,5 Km dengan nilai PAGU kontrak TA. 2021 sebesar Rp 23,1 Miliar,– KA Perintis Amir Hamzah merupakan KA perintis baru yang akan beroperasi pada TA. 2021 dengan Frekuensi perjalanan KA sebesar 4 KA/hari; 3.KA Perintis Datuk Belambangan dengan lintas pelayanan Tebing Tinggi – Pelabuhan Kuala Tanjung sepanjang 40 Km dengan nilai PAGU kontrak TA. 2021 sebesar Rp 10,6 Miliar,-. KA Perintis Datuk Belambangan merupakan KA perintis baru yang akan beroperasi pada TA. 2021 dengan Frekuensi perjalanan KA sebesar 8 KA/hari; 4.KA Perintis Lembah Anai dengan lintas pelayanan Bandara Internasional Minangkabau – Kayu Tanam sepanjang 38 Km dengan nilai PAGU kontrak TA. 2021 sebesar Rp 13,2 Miliar,-, naik sebesar 3,9% dari nilai kontrak tahun 2020 sebesar Rp 12, 7 Miliar. Frekuensi tetap yaitu sebesar 6 KA/hari; 5.KA Perintis Minangkabau Ekspres dengan lintas pelayanan Pulau Aie – Bandara Internasional Minangkabau sepanjang 25,5 Km dengan nilai PAGU kontrak TA.2021 sebesar Rp 23,6 Miliar, naik sebesar 19,3% dari nilai kontrak tahun 2020 sebesar Rp 19.8 Miliar. Frekuensi tetap yaitu sebesar 12 KA/hari; 6.KA Perintis LRT Sumatera Selatan dengan lintas pelayanan Bandara – DJKA sepanjang 23 Km dengan nilai PAGU kontrak TA.2021 sebesar Rp 114,06 Miliar, naik sebesar 15,5% dari nilai kontrak tahun 2020 sebesar Rp 98.74 Miliar. Frekuensi tetap yaitu sebesar 88 KA/hari; 7.KA Perintis Bathara Kresna dengan lintas pelayanan Purwosari – Wonogiri sepanjang 37 Km dengan nilai PAGU kontrak TA.2021 sebesar Rp 8.1 Miliar, turun sebesar 11,4% dari nilai kontrak tahun 2020 sebesar Rp 9.1 Milar. Frekuensi tetap yaitu sebesar 4 KA/hari; Dari 7 KA Perintis tersebut, terdapat 2 KA Perintis baru yaitu KA Amir Hamzah dan Datuk Belambangan, keduanya ada di Provinsi Sumatera Utara. KA Amir Hamzah akan melayani Lintas pelayanan Binjai – Besitang sepanjang 78,5 Km. Sementara KA Datuk Blambangan akan melayani Lintas Tebing Tinggi – Pelabuhan Kuala Tanjung sepanjang 40 Km. Kedua lintas layanan ini merupakan hasil peningkatan yang telah selesai dilakukan oleh Ditjen Perkeretapian. Peningkatan dilakukan salah satunya dengan mengganti Rel menjadi R 54, yang lebih stabil dan menjamin keselamatan. “Saya menyambut baik hal ini, karena hasil pembangunan yang telah dilakukan manfaatnya segera dapat dinikmati oleh masyarakat,” jelas Zulfikri. Pada kesempatan yang sama, dilaksanakan juga penandatanganan kontrak Perawatan dan Pengoperasian Prasarana Perkeretaapian Milik Negara (Infrastructure Maintenance and Operation/IMO) Tahun Anggaran 2021 dengan PT. Kereta Api Indonesia dengan Total kontrak senilai Rp1, 23 Triliun. Pelaksanaan kontrak IMO didasari atas meningkatnya hasil pembangunan prasarana perkeretapian yang selama lima tahun ini mengalami peningakatan yang sangat signifikan, selain tentunya ini merupakan amanah UU 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, menjadi tanggung jawab pemilik Prasarana untuk melaksanakan perawatan, yang dalam implememtasinya diberikan kepada pihak ketiga dengan mekanisme sesuai ketentuan perundangan yang berlaku. Pemeliharaan ini memiliki peran yang sangat penting dalam rangka menjaga kualitas hasil pembangunan yang telah dilakukan. Perawatan prasarana perkeretaapian dapat dilakukan dengan baik dan terukur sehingga kehandalannya terpelihara dan keselamatan perjalanan KA juga semakin terjamin. (Sumber: Kemenhub RI)

KMP Aceh Hebat 2 Sukses Bersandar di Ulee Lheue dan Balohan

Sejumlah tahapan terus dilakukan untuk mempersiapkan KMP Aceh Hebat 2 agar segera beroperasi. Pagi ini, KMP Aceh Hebat 2 lakukan uji sandar di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Banda Aceh dan Pelabuhan Penyeberangan Balohan, Sabang hari ini, Selasa, 29 Desember 2020. Seperti diketahui, uji sandar merupakan salah satu proses yang harus dilalui oleh KMP Aceh Hebat 2 sebelum beroperasi secara reguler dengan maksud agar saat beroperasi nanti, kapal dapat melayani masyarakat secara optimal tanpa adanya kendala teknis maupun non teknis. Selain uji sandar kapal, KMP Aceh Hebat 2 juga melakukan uji pelayaran dari Banda Aceh menuju Sabang. Gubenur Aceh, Nova Iriansyah turut serta dalam uji coba kali ini. Nova ingin memastikan, uji sandar dan uji pelayaran ini berjalan maksimal. Di atas kapal berbobot 1100 GT itu Nova mengungkapkan dan berharap KMP Aceh Hebat 2, saar berlayar nantinya secara reguler, penumpang dianjurkan menjaga dan merawat kapal bersama-sama, karena kenyamanan adalah milik bersama, membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan kapal. Terkhusus di masa pandemi Covid-19, penumpang wajib menerapkan protokol kesehatan. “Mari kita jaga bersama-sama. Membangunnya sulit, merawatnya jauh lebih sulit. Butuh komitmen dan partisipasi kita semua,” pesannya tak pernah jenuh. Kapal yang dinakhodai Capt. Bambang ini turut dikawal KAL IBOIH milik TNI Angkatan Laut LANAL Sabang. Perjalanan perdana ini ditempuh selama 1 jam 15 menit. Sorenya, pukul 15.10 WIB KMP. Aceh Hebat 2 bertolak kembali menuju Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Banda Aceh. (AM)

Kemenhub Resmi Serahkan Sertifikat Tipe Pesawat N219 Kepada PT. Dirgantara Indonesia

Jakarta – Kementerian Perhubungan secara resmi menyerahkan sertifikat tipe Pesawat N219 kepada PT Dirgantara Indonesia (DI). Penyerahan sertifikat oleh Ditjen Perhubungan Udara kepada PT DI disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, Senin (28/12). Sesuai dengan UU. No.1 tahun 2009, pasal 13 menyebutkan bahwa pesawat udara, mesin pesawat udara, dan baling-baling pesawat udara yang akan dibuat untuk digunakan secara sah (eligible), harus memiliki rancang bangun yang disertifikasi oleh Ditjen Perhubungan Udara. Setelah melalui rangkaian uji dalam proses sertifikasi dan final certification board meeting pada 18 Desember 2020, sertifikat tipe untuk pesawat udara N219 resmi diterbitkan. “Kami mengapresiasi tersertifikasinya pesawat N219 yang merupakan karya anak bangsa. Selesainya proses sertifikasi tipe diharapkan menjadi tonggak bersejarah kebangkitan industri rancang bangun pesawat udara di Indonesia setelah era pengembangan pesawat buatan anak bangsa N250 sekitar 30 tahun lalu yang diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia ke-3 B. J. Habibie, ” kata Menhub Budi Karya. Menhub berharap, pencapaian ini dapat menjadi motivasi PT. Dirgantara Indonesia untuk terus berinovasi, karena masih diperlukan penyempurnaan teknis pada pesawat generasi selanjutnya sehingga bisa bersaing dengan pesawat buatan luar negeri dan mempunyai daya jual yang tinggi. Lebih lanjut Menhub mengatakan, Kemenhub berencana memesan pesawat N219 utk keperluan kalibrasi fasilitas penerbangan dan memenuhi kebutuhan pesawat untuk menjangkau daerah 3TP (Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan) serta angkutan perintis. Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto menjelaskan, Sertifikasi terhadap pesawat udara model N219 dilakukan oleh Ditjen Perhubungan Udara sejak Febuari 2014. Sesuai dengan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (PKPS) bagian 21 atau Civil Aviation Safety Regulation (CASR) Part 21, masa sertifikasi berlaku selama 3 tahun, dan Ditjen Perhubungan Udara telah memberikan 2 (dua) kali ijin perpanjangan pada tanggal 8 Februari 2017 dan 11 Februari 2020. Direktur Utama PT. Digantara Indonesia Elfien Guntoro mengatakan Pesawat N219 merupakan sebuah kebanggaan bagi bangsa Indonesia karena sepenuhnya merupakan karya anak bangsa dan juga merupakan prestasi pertama untuk dapat menyelesaikan evaluasi dan tes bagi pesawat dengan kompleksitas cukup besar ini. “Sebuah kebanggaan bagi bangsa Indonesia untuk pertama kali berhasil menyelesaikan sertifikasi pesawat yang sepenuhnya merupakan karya anak bangsa dan juga merupakan prestasi pertama bagi PT. Dirgantara Indonesia serta Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk dapat menyelesaikan evaluasi dan test bagi produk pesawat terbang nasional dengan kompleksitas cukup besar ini” kata Erfien. Sebagai informasi N219 adalah pesawat udara kategori komuter, high-wing monoplane dengan mid tail empennage, unpressurised cabin berkapasitas maksimum 19 penumpang, dengan roda pendarat fuselage mounted non-retractable tricycle, 2(dua) engine turboprop PT6A-42 dengan 4 bilah propeller Hartzell, serta dilengkapi sistem navigasi-komunikasi Garmin 1000 Next Generation. Pesawat N219 akhirnya mendapatkan sertifikat setelah menjalani proses sertifikasi selama hampir 7 tahun. (Sumber: Kemenhub RI)

KMP Aceh Hebat 3 Siap Manjakan Wisatawan

Kali kedua, Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Banda Aceh disandari kapal milik Aceh, KMP. Aceh Hebat 3, Senin, 28 Desember 2020. Di atas riak kecil kolam pelabuhan, KMP. Aceh Hebat 3 berhasil berlabuh, saat itu tepatnya pukul 9 pagi. KMP Aceh Hebat 3 transit pada pelabuhan ini sebelum melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Penyeberangan Singkil. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah bersama Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Junaidi Ali menyambut kedatangan kapal di dermaga movable bridge Ulee Lheue. Acara seremonial ini ditandai dengan pengalungan selempang oleh Gubernur Aceh ke Nakhoda kapal. “Kapal ini akan melanjutkan pelayaran ke Singkil siang ini dari Ulee Lheue, operasional kapal ini akan disubsidi oleh Pemerintah saat nanti dioperasikan pada awal Januari jika tidak ada rintangan,” tutur Nova saat itu berada di atas dek kapal. KMP Aceh Hebat 3 dengan berawakkan 10 orang bertolak dari galangan PT. Citra Bahari Shipyard, Tegal, Jawa Tengah menuju Banda aceh selama lima hari dengan kecepatan rata-rata kapal ini mencapai 13 – 14 knot dengan maksimum 1500 rpm. “Untuk cuaca saat berlayar pun sangat cukup bagus, hanya satu saja kendala yang kami hadapi saat berlayar di Selat Malaka, banyaknya kapal nelayan sehingga kami harus berjalan zig zag,” kata Nakhoda kapal, Melianus Lekransy yang telah menekuni bidang perkapalan sejak tahun 1997. Melianus juga menyampaikan bahwa kondisi mesin kapal saat berlayar pun cukup stabil, desainnya juga sangat cocok sekaligus untuk fasilitas yang ada di dalam kapal juga sangat layak bagi pariwisata dan pelayaran di Aceh “Kapal ini sebagai stimulus peningkatan pengembangan pariwisata di Pulau Banyak, kita harapkan ini bisa mendongkrak ekonomi masyarakat juga pastinya,” ujar Nova di akhir penyambutan ini. (MS/AM)

Tren E-commerce Telah Jadi Gaya Hidup Masyarakat Aceh

BANDA ACEH – Tren e-commerce telah mengubah pola aktivitas masyarakat. E-commerce sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut semua aktivitas jual beli yang dilakukan lewat perangkat elektronik. Sehingga, angkutan logistik atau cargo menjadi pendukung utama dalam kegiatan ini. Bahkan tren memanfaatkan e-commerce seakan sudah menjadi gaya hidup sebagai masyarakat kita terkhusus Aceh. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal saat mewakili Pj. Gubernur Aceh dalam acara Annual Meeting JNE Aceh 2022 di Hotel Amel Convention Hall, Rabu, 28 Desember 2022. Tentu saja tren ini membuka kesempatan bagi pengusaha lokal untuk memperluas pasar produknya di tingkat nasional. “Peran perusahaan ekspedisi akan sangat vital dalam memperlancar bisnis tersebut,” kata Teuku Faisal. Pada kesempatan ini, Teuku Faisal juga mengajak manajemen PT. JNE untuk memanfaatkan peluang mengembangkan bisnisnya di Aceh. Sebagai perusahaan ekspedisi yang telah berpengalaman selama 25 tahun, ada baiknya PT. JNE menjalin kerjasama dengan UMKM lokal dalam memperlancar transaksi itu, mengingat ada cukup banyak produk UMKM Aceh yang memikat pasar nasional. “Jika kerjasama ini dapat direalisasikan, tentunya kedua pihak akan saling mendapatkan keuntungan. Pemerintah Aceh akan sangat mendukung segala upaya yang dapat memperluas pasar produk lokal hingga ke tingkat nasional. Dengan demikian aktivitas bisnis masyarakat kian berkembang, dan tentu saja efeknya dapat memberikan keuntungan secara finansial bagi pelaku UKMM lokal,” lanjut Faisal.(AM)

KMP. Aceh Hebat 2 : Membangun Itu Sulit, Merawatnya Jauh Lebih Sulit

Ulee Lheue – Hari ini menjadi momentum dari sebuah perjalanan panjang dari tahapan pembangunan kapal. Beranjak dari perencanaan kapal yang menguras energi yang tidaklah sedikit hingga masa pelelangan yang menyedot seluruh pikiran. Begitu pun, masa pembangunan kapal juga dilalui dengan tidaklah mudah, Covid-19 datang memburamkan kembali harapan. Rasa khawatir akan keterlambatan delivery kapal kerap menghantui hingga mengganggu jam tidur. Akankah pelayanan bagi rakyat ini kembali menyisakan harapan semu? Kerja keras dengan sepenuh hati tidak pernah menghianati hasil. Untuk catatan sejarah transportasi Aceh, Minggu, 13 Desember 2020, KMP. Aceh Hebat 2 berlayar dari Madura menuju Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh. Hasil kerja keras mulai menampakkan wujudnya. Sebuah mimpi kini telah menjadi nyata. Setelah mengikuti semua rangkaian uji coba dan sertifikasi, kapal ini akhirnya tiba di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh pada Sabtu, 19 Desember 2020. Kedatangan kapal ini disambut langsung oleh Gubernur Aceh, Nova Iriansyah didampingi oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Junaidi Ali, GM. PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Banda Aceh, Syamsuddin, dan jajaran Dinas Perhubungan Aceh. Turut hadir dalam penyambutan KMP. Aceh Hebat 2, diantaranya Insperktur Aceh, Kepala BPTD Wilayah I Aceh, Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kota Banda Aceh, Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, dan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Cabang Malahayati. Sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19, usai bersandar di dermaga Ulee Lheue, KMP. Aceh Hebat 2 juga langsung dilakukan disinfeksi oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Banda Aceh (KKP). Pelayaran dengan kondisi cuaca penghujan pada bulan Desember ini menjadi kendala tersendiri. “Kita harus menunda keberangkatan selama dua hari karena ombak di Laut Jawa mencapai 3 sampai 4 meter, kita tidak mendapat izin berlayar dari syahbandar. Hingga pada hari Minggu, kami baru bisa berangkat dengan lima belas awak kapal,” ujar nahkoda KMP. Aceh Hebat 2, Capt. Bambang yang telah menahkodai kapal ini sejauh 1.339 mil laut. Dalam penyambutan kapal ini, Nova menyampaikan setelah usai semua pengurusan, diusahakan awal Januari akan beroperasi ke Sabang untuk melayani masyarakat. Sesampainya di Banda Aceh, KMP. Aceh Hebat 2 tidak langsung melayani pelayaran ke Sabang, karena ada beberapa prosedur standar operasional yang harus dilalui sebelum beroperasi seperti izin operasi kapal penyeberangan, pengawakan kapal yang dilakukan oleh pihak operator, uji sandar, manuver di kolam pelabuhan, pengecekan fisik, dan alat-alat keselamatan yang harus dilengkapi. Nantinya akan dilakukan serah terima kepada PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Banda Aceh sebagai operator KMP Aceh Hebat 2 untuk beroperasi secara reguler pada lintasan penyeberangan Ulee Lheue – Balohan yang diperkirakan pada awal Januari 2021. “Membangun kapal ini memang tidak mudah, akan tetapi menjaganya akan jauh lebih sulit. Oleh karena itu, kita sebagai Rakyat aceh harus menjaga KMP. Aceh Hebat 2 ini bersama-sama. Kapal ini adalah milik kita bersama,” harap Nova menyingkapi hal tersebut. (MS)