Dishub

Waktunya Healing ke Keumala Tangse

Tak akan ada habisnya jika membahas pesona Aceh. Terbentang paling ujung barat Pulau Sumatera, Aceh memiliki garis pantai yang sangat panjang dan didominasi wilayah perbukitan serta hutan tropis. Benar kata Koes Plus dalam lirik lagu “Kolam Susu” yang dirilis Tahun 1973. Petikan “Orang bilang tanah kita tanah surga. Tongkat kayu dan batu jadi tanaman. Orang bilang tanah kita tanah surga. Tongkat kayu dan batu jadi tanaman.” Makna yang dalam lagu ini menggambarkan betapa kaya dan indah serta subur alam yang ada di Tanah Air tercinta ini. Melodi yang mengalun saat mendengar lagu ini begitu padan saat si roda empat menyusuri jalanan hitam yang diapit oleh rindangnya pepohonan, megahnya bukit hijau, hamparan ladang persawahan serta bunyi gemercik air mengenai batu cadas. Paduan ini membawa kesejukan dan kedamaian yang tak akan ada habisnya. Kalau kata anak sekarang mah, “Healing kita healing”. Terkait istilah “healing” yang kerap dipakai orang-orang di media sosial, liburan bisa saja dikatakan sebagai self-healing. Sehingga, kata ini dapat dimaknai sebagai bentuk penyembuhan atau pemulihan. Hal itu dilakukan untuk memuaskan diri sendiri agar merasa bahagia dan nyaman kembali. Di sini tempat yang sangat tepat, Di mulai dari Keumala hingga Tangse, berada di Kabupaten Pidie. Dua puluh menit berjarak dari Ibukota Pidie, Sigli. Rakan Moda bisa menikmati wisata air (waterpark) Keumala. Tempat ini berada di samping irigasi dan bendungan Keumala serta pemandangan sawah yang masih asri. Menurut sejarah orang dulu, nama Keumala diberikan kepada kecamatan ini karena cahaya berwarna senja yang memantul ke langit yang keluar dari sebuah kolam di Desa Jijiem di sore hari setelah hujan. Karena Keumala itu sendiri berarti cahaya. Keumala terkenal dengan sumber daya alam berupa beras dan air bersih. Kecamatan ini merupakan salah satu lumbung padi di Kabupaten Pidie. Sungai dan pegunungan di pemukiman Keumala Dalam juga sering dijadikan objek wisata. Tak ayal, jika Rakan ingin healing ala alam, Keumala wajib dikunjungi. Melanjutkan lebih kurang satu setengah jam perjalan, Rakan akan sampe ke Wilayah Tangse. Mendengar kata “Tangse” ada panganan yang lekat dengan daerah ini. Siapa yang tak kenal dengan rajanya buah, yups, “Durian Tangse” sangatlah terkenal. Dagingnya yang berwarna kuning bak mentega serta rasa manis dan creamy begitu menggugah selera. Satu takkan akan cukup bagi Rakan pencinta durian. Sangatlah rugi, jika tidak menikmati durian khas Tangse ini. Durian ini biasanya panen setahun sekali sekitar Bulan Januari hingga Maret. Selain durian yang terkenal, daerah ini juga terkenal dengan daging rusa. Tekstur daging yang begitu empuk dengan paduan rempah-rempah yang dianugerahi alam Indonesia, benar-benar melengkapi wisata di wilayah yang sejuk ini. Gurih dan menggiurkan pastinya. Tangse juga merupakan salah satu daerah dataran tinggi Aceh. Hampir seluruh wilayahnya diitari pegunungan. Jika Rakan menginap di Kawasan ini, akan merasakan asap keluar dari mulut, serasa seperti di Switzerland. Salah satu tempat cita rasa Mie Aceh ternikmat juga berasal dari daerah ini. Paket yang lengkap, kuliner yang khas dan nikmat serta alam asri hanya berada dalam satu kawasan. Bak pepatah, sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Dan lagi, masyarakat yang ramah dan bersahaja menambah kesan yang tak terlupakan dalam perjalanan ini. Tunggu apalagi, Rakan. Yuk, bergegas mengemasi barang dan seluruh perlengkapan wisata. Kita camping di Keumala dan Tangse. Wait! Ini kan lagi edisi Ramadan. Lupa deh sakingg semangatnya bahas wisata dan kulineran. Nggak sabar nunggu bedug untuk nyobain kolak durian dan Mie Aceh. Jangan pada ileran, Rakan. Perjalanan ini terpaksa kita pending dulu. Kita fokus dulu untuk meningkatkan amalan di bulan penuh berkah ini. Semangat untuk menjalani Ibadah Puasa, Rakan! (Misqul Syakirah) Bacaan lainnya unduh di bawah ini:

Dalops Dishub Aceh Jaga Ruas Jalan Sukseskan Lomba Jalan Sehat DWP

BANDA ACEH – Tim Dalops Dishub Aceh melakukan penjagaan di beberapa ruas jalan guna menyukseskan kegiatan jalan sehat dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Dharma Wanita Persatuan Aceh ke-23, Sabtu, 19 November 2022. Kegiatan jalan sehat ini dilepas oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Aceh Mellani Subarni di halaman Gedung Balai Wanita Banda Aceh. Kegiatan gerak jalan diikuti oleh seratusan anggota DWP dari sejumlah Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) yang terbentuk dalam 37 regu. Dengan jarak tempuh sekitar 3 kilometer, dimulai dari Gedung Balai DWP, lalu melewati Jl. T. Panglima Nyak Makam, memutar ke arah Simpang PDAM Banda Aceh, dan kembali finish di Kantor DWP.(AM)

800 Ton Beras Diturunkan di Pelabuhan Malahayati

ACEH BESAR – Sebanyak 61 kontainer yang diangkut menggunakan kapal Kendhaga Nusantara 14 dilakukan pembongkaran di dermaga Pelabuhan Malahayati hari ini, Jumat, 18 November 2022. Kapal yang melayani pengiriman barang Tol Laut tersebut tiba di Pelabuhan Malahayati Aceh Besar pada Kamis kemarin (17/11) sekitar pukul 09.00 WIB. Manager Bisnis dan Teknis PT Pelindo (Persero) Cabang Malahayati Regional 1, Capt. Anthony Sual menyebutkan bahwa kapal Kendhaga Nusantara 14 membawa 40 kontainer berisikan 800 ton beras milik PT Bulog, dan 21 kontainer milik PT Wings Food. “Hari ini dilakukan pembongkaran muatan, mungkin hingga sore nanti,” ungkap dia. Anthony menambahkan, kapal Kendhaga Nusantara 14 akan menetap di Pelabuhan Malahayati hingga 22 November 2022 mendatang. Hal tersebut disebabkan karena kapal harus menunggu 30 kontainer yang dibongkar hari ini kembali ke pelabuhan. “Menunggu boks (kontainer) yang kosong kembali ke Malahayati untuk dimuat, karena keterbatasan boks Tol Laut yang ada di Jakarta maupun di Patimban,” tandasnya. Seperti diketahui, kontainer tersebut akan dikirim ke gudang PT Bulog di Meulaboh, Sigli, dan Blangpidie. Setelah pembongkaran, 30 kontainer akan dibawa kembali ke Pelabuhan Malahayati. Selain Kendhaga Nusantara 14, pada hari ini Pelabuhan Malahayati juga disandari oleh tiga kapal lainnya, yaitu kapal Bengawan Mas milik PT Tempuran Mas, kapal milik TNI Angkatan Darat, serta kapal pengangkut semen curah milik PT Semen Padang. “Kapal Bengawan Mas membawa kargo dari Tanjung Priok yang diambil dari Kuala Tanjung, menuju Malahayati dan sandar tadi pagi, sekarang lagi antri menunggu pembongkaran,” kata Anthony. Setelah melakukan pembongkaran, lanjut Anthony, Bengawan Mas akan kembali ke Kuala Tanjung dalam keadaan kosong lalu akan memuat muatan untuk dibawa ke Pelabuhan Lhokseumawe. Anthony juga menyampaikan, pada Sabtu besok (19/11) Pelabuhan Malahayati akan kedatangan kapal lainnya milik PT Tempuran Mas langsung dari Tanjung Priok. “Muatan kapalnya sebanyak 125 box (kontainer),” kata dia. Di samping itu, Anthony menjelaskan bahwa Pelabuhan Malahayati sudah siap untuk melakukan ekspor maupun impor. Bahkan pelabuhan ini sudah melakukan ekspor sejak tahun 2012 yang didominasi oleh hasil bumi Aceh..“Tahun 2022 ini kita sudah 2 kali ekspor, yaitu pada Januari dan Oktober yang lalu,” sebut Anthony..Anthony juga menegaskan bahwa fasilitas yang ada di Pelabuhan Malahayati sudah siap 100 persen, seperti dermaga sepanjang 240 meter, harbour mobile crane (HMC) yang bisa mengangkat dan memuat kontainer ke kapal hingga row (kelebaran) 10, sarana dan prasarana pemanduan kapal, lapangan penumpukan sementara (LPS), hingga pergudangan. “Kita dari Pelindo Cabang Malahayati siap mendukung pelaksanaan ekspor dengan memberi kemudahan-kemudahan bagi pengusaha Aceh,” ungkap Anthony. Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal mensyukuri bahwa aktivitas pengiriman barang di pelabuhan-pelabuhan yang ada di Aceh terus bergeliat, baik pengiriman dalam negeri maupun untuk ekspor-impor. Pengiriman 800 ton beras dari Pelabuhan Patimban Jawa Barat ke Aceh melalui Pelabuhan Malahayati, kata Teuku Faisal, menjadi bukti nyata bahwa pelabuhan di Aceh sudah siap, begitu pula dukungan terhadap aktivitas ekspor impor komoditas asli Aceh. (AM)

Dishub Aceh Raih Penghargaan SKPA Sangat Inovatif 2022

BANDA ACEH – Penjabat (Pj) Gubenur Aceh, Achmad Marzuki, diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Bustami menyerahkan Anugerah Inovasi Aceh Tahun 2022 kepada 20 Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA), salah satunya yaitu Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh yang diterima langsung Kadishub Aceh, Teuku Faisal, Kamis, 17/11/2022. Acara tahunan yang dihelat di Anjong Mon Mata, Banda Aceh ini mengangkat tema ‘Melalui Kolaborasi Inovasi, Kita Wujudkan Aceh Berdaya Saing Menuju Masyarakat Mandiri.’ Pada perhalatan ini, Kepala Bappeda Aceh, Teuku Ahmad Dadek menyerahkan penghargaan kepada 38 agen SKPA dengan inovasi terbaik dari 250 inovasi yang masuk ke panitia, jumlah inovasi tahun ini jauh lebih banyak dibanding dengan tahun sebelumnya. Dalam arahannya, Sekda Aceh Bustami memberikan apresiasi dan selamat kepada penerima penghargaan. “Mari kita terus berinovasi, demi Aceh yang kita cintainya,” harapnya.(MR)

17 Stand Meriahkan Bazar UMKM DWP Dishub Aceh

BANDA ACEH – Guna mendukung usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh menggelar Bazar di halaman Gedung CTRC Dishub Aceh, Kamis, 17 November 2022. Bazar yang diikuti sebanyak 17 pelaku UMKM DWP Dishub Aceh ini menghadirkan stand yang beragam. Mulai dari makanan basah dan kering, aneka minuman, serta stand aksesoris dan busana muslim. Misqul Syakirah, pelaku usaha yang ikut memeriahkan Bazar DWP Dishub Aceh ini menyebut, penyelenggaraan bazar ini sangat bermanfaat sehingga bisa membuka lapangan kerja bagi masyarakat “Alhamdulillah, berkat dukungan DWP Dishub Aceh, hari ini kita bisa ikut berpartisipasi dalam acara bazar ini, dan tentu sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM seperti kami,” ungkap alumni Sarjana Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala ini. Sementara itu, Billy Kurniawan Siddiq, salah satu pengunjung Bazar DWP Dishub Aceh, merasa sangat senang dengan adanya kegiatan ini. Harapannya, bazar ini dapat dilaksanakan secara rutin sehingga membantu ekonomi masyarakat.(MR)

Tekan Inflasi, Pemerintah Gelontorkan Subsidi Angkutan di Aceh

BANDA ACEH – Peran sektor perhubungan untuk mendukung pengendalian inflasi melalui kelancaran distribusi barang dan orang menjadi sangat krusial. Apalagi Aceh yang memiliki luas daratan 57.956 km2 dan garis pantai sepanjang 1.865 km serta terdiri dari wilayah daratan dan kepulauan. Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Pusat dan Daerah untuk memperkuat pengendalian inflasi di Aceh adalah dengan memastikan kelancaran pergerakan logistrik bahan pangan termasuk ke daerah 3TP (Tertinggal, Terluar, Terdepan, dan Perbatasan) melalui subsidi angkutan darat, angkutan udara, dan penyelenggaran angkutan laut. Pada tahun 2022, sebanyak 117,09 miliar telah dianggarkan Pemerintah untuk memberikan subsidi transportasi kepada masyarakat, baik melalui sumber dana APBN (98,14 miliar), APBA (14,96 miliar), dan APBK (3,99 miliar). Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Aceh, Teuku Faisal mengungkapkan bahwa di Aceh, subsidi sektor transportasi darat tersebar pada angkutan penumpang dan barang melalui Kementerian Perhubungan RI sebanyak 11 lintasan antar Kab/Kota. Sementara, layanan Kereta Api Penumpang Cut Meutia yang setiap harinya melayani Krueng Geukuh – Bungkaih – Krueng Mane juga disubsidi oleh Kemenhub. Di sektor pelayaran, subsidi diberikan kepada angkutan penyeberangan sebanyak lima lintasan dan angkutan laut sebanyak dua lintasan yaitu Rute R1 (Sinabang – Meulaboh – Tapaktuan – Pulau Banyak – Singkil) dan R2 (Calang – Sinabang – Singkil – Pulau Banyak – Tapaktuan). Berikutnya, untuk meningkatkan konektivitas logistik, Pemerintah juga mensubsidi program tol laut untuk trayek T-1 (Tanjung Perak – Tanjung Priok – Belawan – Lhokseumawe – Malahayati) dan trayek T-2 (Teluk Bayur – Gunung Sitoli – Sinabang – Mentawai – Pulau Baai). Pada sektor penerbangan, subsidi ABPN diberikan pada empat rute perintis di dalam provinsi Aceh yaitu Banda Aceh – Takengon, Banda Aceh – Blang Kejeren, Banda Aceh – Kutacane, dan rute Banda Aceh – Sinabang melalui maskapai penerbangan Susi Air. Sejak tahun 2016, Pemerintah Aceh melalui Angkutan Massal Perkotaan Trans Koetaradja telah melayani masyarakat di ibukota provinsi tanpa mengutip bayaran, pada enam koridor utama dan empat rute feeder. Sedangkan, subsidi yang didanai dari APBK lebih fokus pada bus sekolah. “Kami menilai bahwa subsidi yang telah diberikan oleh pemerintah besarannya cukup signifikan namun belum termanfaatkan secara optimal. Padahal dengan adanya subsidi angkutan darat, laut, dan udara ini dapat mendukung pergerakan/distribusi barang dan orang dengan biaya yang terjangkau sehingga inflasi dapat lebih terkendali,” kata Faisal. Menurutnya, diperlukan dukungan semua pemangku kepentingan untuk ikut andil dalam menyahuti arahan dari Pj. Gubernur Aceh untuk memperkuat pengendalian inflasi di Aceh.(*)

Mereka Garda Terdepan Kelayakan Kendaraan

Suara bising di dalam ruangan yang pengap adalah hal yang biasa dialami oleh para petugas penguji kendaraan bermotor di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengujian Kendaraan Bermotor (UPTD PKB) Kota Banda Aceh. Belum lagi komplain dari pemilik kendaraan membuat keadaan terkadang menjadi kurang nyaman. Tapi mereka, para petugas penguji kendaraan ini, tetap menjalankan tugasnya sesuai Standar Operating Procedure (SOP), demi keselamatan para pemilik kendaraan di Aceh. Keadaan seperti inilah yang sehari-hari dijalani oleh Agus Mardeni, pria 41 tahun asal Bireuen yang telah mengabdikan dirinya menjadi penguji kendaraan dengan kompetensi penguji pemula pada tahun 2011. Sarjana teknik ini sebelumnya bergabung di unit Pengujian Kendaraan Bermotor sebagai Staf Administrasi Bidang Pendaftaran, dan pembantu Bendahara penerimaan di PKB. Seiring berjalannya waktu, Agus mendapatkan tawaran untuk mengikuti diklat dasar sebagai penguji kendaraan bermotor. Untuk menambah pengalaman di bidang perhubungan, ia langsung ambil kesempatan tersebut. “Setelah saya mengikuti diklat dasar, saya baru tahu bahwa pengujian kendaraan bermotor itu sangat berperan dalam hal menjamin keselamatan secara teknis terhadap kendaraan bermotor yang dioperasikan di jalan. Maka dari itu saya terus melanjutkan karir saya sebagai seorang penguji kendaraan bermotor,” ungkap Agus Mardeni. Beberapa diklat pernah diikutinya antara lain Diklat Dasar Penguji Kendaraan Bermotor, Diklat Lanjutan 1 Penguji Kendaraan Bermotor, Diklat lanjutan 2 Penguji Kendaraan Bermotor. Bertugas sebagai penguji kendaraan bukanlah hal mudah, dengan pekerjaan itu menjadikan dirinya harus benar-benar ekstra bekerja menjadi seorang penguji kendaraan. Karena kelayakan kendaraan menjadi salah satu faktor penentu keselamatan di jalan raya. Ditanya apa pengalaman yang paling berkesan dan suka dukanya menjadi seorang penguji kendaraan? Agus memberikan jawaban kalau menurutnya pengalaman yang paling berkesan adalah saat bisa menjadi salah satu tenaga teknis yang berperan dalam mendukung terciptanya kendaraan yang berkeselamatan dan bisa menjalin silaturrahmi dengan para penguji dan saling berbagi informasi terkait dengan teknik-teknik pengujian. “Dalam pelaksanaan kegiatan pengujian terkadang terjadi selisih pemahaman dengan pihak pemilik kendaraan. Komplain dari masyarakat terkait dengan pelaksanaan uji kir sering terjadi, terutama pemilik masih belum memahami tentang fungsi dan manfaat dari pengujian kelayakan kendaraan,” jelas Agus. Menurutnya untuk saat ini pengujian kendaraan bermotor sudah terintegrasi dengan Kementerian Perhubungan dimana Pengujian Kendaraan Bermotor seluruh Indonesia sudah menggunakan SIM BLUE (Sistem Informasi Manajemen Bukti Lulus Uji Elektronik). Bukti lulus uji yang dikelurkan saat ini berupa: Smart Card (kartu uji), Sertifikat Uji dan Stiker RFID. Agus mengungkapkan, Penyelenggaraan Pengujian Kendaraan Bermotor secara berkala diperlukan untuk menjaga agar kendaraan tersebut tidak mengandung kekurangan teknis yang tidak diketahui, serta tidak menimbulkan bahaya baik untuk lalu lintas, penumpang, dan lingkungan. Tidak sedikit kendaraan angkutan penumpang dan barang yang belum laik jalan tetapi masih tetap jalan tanpa mau melakukan uji kendaraan terlebih dahulu. Jumlah kendaraan bermotor, baik sepeda motor dan mobil penumpang dari tahun ke tahun terus meningkat. Hal itu tentu butuh tenaga lebih banyak lagi petugas untuk pengujian kelayakan kendaraan bermotor atau biasa dikenal dengan istilah uji KIR. Harapan Agus, pemerintah dapat memenuhi kebutuhan SDM penguji dan sarana prasarana untuk seluruh kabupaten/ kota se-Aceh agar pelaksanaan pengujian dapat berjalan dengan lebih baik lagi, demi terciptanya kendaraan yang berkeselamatan. Para penguji berharap agar tenaga teknis seperti penguji k e n d a r a a n bermotor yang sudah memiliki kompet e n s i untuk dapat d i tempat kan pada bidang p e n g u j i a n kendaraan dan tidak ditempatkan di luar dari bidang keahliannya serta kepada masyarakat. Ia berharap pemilik kendaraan wajib uji agar lebih memahami tentang fungsi dan tujuan dari pengujian kendaraan bermotor sehingga kesadaran pemilik untuk melakukan pemeriksaan kendaraan bermotor bisa lebih baik lagi. Tentunya hal ini dapat disampaikan oleh pihak pemerintah melalui sosialisasi kepada masyarakat.(Dewi Suswati) Selengkapnya donwload di:https://dishub.acehprov.go.id/aceh-transit-press/

Rakor Keselamatan Lalu Lintas Dibahas Di Banda Aceh

BANDA ACEH – Berbagai isu keselamatan lalu lintas, menjadi isu yang hangat beberapa waktu saat ini. Tak terkecuali di provinsi Aceh yang menjadi salah satu wilayah rawan kecelakaan. Selain itu, isu mobilisasi pengaturan lalu lintas saat mitigasi bencana misalnya seperti banjir di Aceh. Isu yang berkembang inilah yang dibahas pada, Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Keselamatan Lalu Lintas Wilayah Aceh, di Banda Aceh, Kamis, 10/11/2022. Narasumber forum diskusi ini menghadirkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh, Teuku Faisal, Kepala Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Aceh, Kombes Pol Muji Ediyanto, dan Kepala PT Jasa Raharja Cabang Aceh, Regy S. Wijaya. Pada forum koordinasi ini juga membahas kondisi-kondisi terkait upaya meminimalisir kecelakaan lalu lintas, mengetahui titik rawan kecelakaan dan berkoordinasi dengan pihak terkait. Selain itu forum ini juga menjadi wadah persiapan lintas sektor membahas keselamatan lalu lintas menyambut liburan akhir tahun. Forum ini juga membahas penertiban pengelolaan angkutan umum, mobil angkutan dengan status ODOL, kasus tabrak lari, pengendara di bawah umur, penggunaan kendaraan pick-up untuk kendaraan umum, hingga pelanggaran lalu lintas lainnya. Hadir dalam kesempatan ini perwakilan, Balai Pengelola Jalan Nasional (BPJN), Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Aceh, Basarnas Aceh, dan, Dinas PUPR Aceh, dan Bappeda Aceh. (MR)

Personil Dishub Aceh Beri Dukungan Pengamanan Lalu Lintas Kunjungan Mensos

ACEH TAMIANG – Personil Dinas Perhubungan Aceh memberi dukungan pengamanan lalu lintas saat kunjungan Menteri Sosial Republik Indonesia (RI) Tri Rismaharini ke Aceh Tamiang, Rabu, 9 November 2022. Pengamanan lalu lintas bersama personil Dishub Aceh Tamiang dan Satlantas Polres Aceh Tamiang ini berpusat di Simpang Empat Opak dan sekitar Kantor Kecamatan Bendahara di Desa Sungai Iyu. Hal ini perlu dilakukan supaya peningkatan volume kendaraan tidak menyebabkan kemacetan pada ruas jalan yang dilewati oleh rombongan. Diketahui, Menteri Risma berkunjung ke Aceh Tamiang guna meninjau langsung dampak banjir yang melanda daerah ini sejak sepekan yang lalu. Dalam kunjungannya, Risma juga menyerahkan bantuan sebesar Rp1.9 miliar untuk bencana banjir di Aceh Tamiang kepada Bupati Aceh Tamiang Mursil, serta turut disaksikan oleh sejumlah pejabat Forkopimda Aceh Tamiang.

Tiga Kali Penerbangan, Bandara SIM Berangkatkan 1.247 Jemaah Umrah

ACEH BESAR – Semenjak berhasil berangkat dua penerbangan umrah langsung dari Banda Aceh – Madinah pada 4-5 November membawa 821 jemaah, hari ini Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar kembali dipadati jemaah umrah kali ketiga sebanyak 426 orang, Selasa sore, 08/11/2022. Antusias jemaah dan warga yang mengantar menambah suasana haru dan bahagia warga Aceh yang akan menuju tanah suci. Miswar, salah satu jemaah dari Panton Labu, Aceh Utara mengungkapkan bahagia dapat berangkat umrah langsung dari Banda Aceh. Ia menilai bandara ini sudah layak untuk melakukan aktivitas penerbangan internasional. “Selama ini, kami harus menempuh jalur darat dan terbang ke tanah suci via Bandara Kualanamu Medan. Saya berharap, ke depan warga Aceh dapat langsung berangkat umrah dari sini,” sebutnya. Hal senada juga diungkapkan jemaah umrah asal Aceh Barat, Arjuna. Ia mengungkapkan kendala jika harus berangkat melalui bandara dari luar Aceh. “Kami kurang nyaman, sebab sudah menuju Medan. Namun, terkendala karena Banjir sehingga dialihkan penerbangan ke Banda Aceh. Harapannya, dapat terbang langsung dari Banda Aceh,” katanya. Arjuna melanjutkan, sebab beberapa jemaah yang sudah usia lanjut juga melakukan perjalanan suci ini. Maka sudah sepantasnya, warga Aceh dapat terbang langsung dari tanah kelahirannya. Keberangkatan kali ketiga ini menggunakan pesawat Lion Air Airbus 330-343 membawa jemaah dari sembilan travel berasal dari Aceh dan satu travel berasal dari Sumatera Utara. Pesawat dengan nomor penerbangan JT84 lepas landas tepat pukul 16.43 WIB. Secara akumulatif selama tiga kali penerbangan, Bandara SIM telah berhasil memberangkatkan sebanyak 1.247 jemaah menuju Madinah, Arab Saudi. Ini menjadi bukti bahwa bandara ini tetap siap melayani penerbangan internasional. General Sales Agent Lion Air Group Wilayah Aceh-Sumut, Ricky Alfanda mengatakan pada Juli 2022, Aceh memiliki slot yang diberikan Pemerintah Arab Saudi untuk jemaah umrah dari Aceh. Namun, saat itu terkendala karena belum dibukanya penerbangan internasional dari Bandara SIM. Alfanda menyebut saat ini sudah ada upaya dari pihaknya dengan Pemerintah Arab Saudi agar tahun ini masyarakat Aceh dapat terbang langsung dari Banda Aceh dengan tujuan Madinah. “Jika tidak ada halangan, akhir Desember mendatang akan ada penerbangan langsung ke sana,”pungkasnya.