Dishub

Lintas Sektor Koordinasi di Dishub Aceh Bahas Kesiapan Transportasi Jelang Nataru 2022

BANDA ACEH – Guna menghadapi liburan panjang akhir tahun 2022 sebagai acuan antisipasi mobilitas masyarakat, lintas sektor pemangku kebijakan di Aceh bertemu dalam rapat koordinasi kesiapan pengendalian transportasi selama periode Nataru 2022/2023 di Aula Multimoda, Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh, Rabu, 14/12/2022. Rakor ini membahas tentang kesiapan angkutan Nataru tahun ini dapat berlangsung dengan lancar dan tertib. Dalam arahannya, Kadishub Aceh, Teuku Faisal mengatakan saat ini pemerintah belum menetapkan pandemi Covid-19 sudah selesai. “Namun, hingga saat ini tidak ada larangan untuk melakukan perjalanan baik mudik maupun wisata sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya,” sebut Faisal. Teuku Faisal juga menyebutkan masyarakat perlu memperhatikan kondisi cuaca saat akan bepergian. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh BMKG Aceh, puncak hujan terjadi pada Desember 2022 dan Januari 2023. Sehingga kondisi ini perlu diwaspadai. Ditambahkannya, Dishub Aceh sudah melakukan survei pergerakan pemetaan pengguna jasa angkutan sejak 15 November hingga 13 Desember 2022. Selain itu, kesiapan setiap armada baik moda transportasi darat, laut, dan udara sudah menyatakan kesiapannya menyambut libur akhir tahun. Termasuk kesiapan terminal, pelabuhan, dan bandara-bandara yang beroperasi di Aceh. Sementara itu, Dirlantas Polda Aceh diwakili Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Aceh menyampaikan bahwa titik-titik rawan kemacetan menjadi perhatian pihaknya selama banyaknya pergerakan orang pada masa Nataru ke depan. “Polda Aceh melalui Ditlantas juga akan mendirikan Posko Lilin Nataru 2022 di sejumlah titik di Kabupaten/Kota Se-Aceh demi menciptakan kelancaran mobilitas, aman, sehat, dan ketertiban lalu lintas,” sebutnya. Pertemuan ini juga turut membahas kesiapan setiap instansi terkait liburan Nataru 2022. Salah satunya kesiapan kemacetan yang terjadi di pintu masuk Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Banda Aceh. Isu lainnya yang ikut dibahas yaitu hambatan lalu lintas, prioritas angkutan sembako, tiket kapal, pelayanan Pelabuhan Ulee Lheue, informasi real time pada pengguna jasa, dan kesiapan terhadap kondisi darurat. Lintas sektor yang hadir dalam rapat koordinasi ini yaitu, Kepala BMKG Aceh, Kepala Basarnas Aceh, Kabag Analis Intelkam Polda Aceh, Kabag Ops Polresta Banda Aceh, Koramil Meuraxa Banda Aceh, Kadishub Kota Banda Aceh, Kadishub Kota Sabang, BPJN Wilayah Aceh, Jasa Raharja Aceh, Dinas ESDM Aceh, Organda Aceh, BPTD Wilayah 1 Aceh, KSOP, ASDP Banda Aceh, GM Angkasa Pura Bandara SIM serta Pejabat Struktural Dishub Aceh.(MR)

Kadishub Aceh Pantau Kesiapan Pelabuhan Balohan Sabang Jelang Libur Akhir Tahun

SABANG – Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal memantau kondisi Pelabuhan Penyeberangan Balohan Sabang jelang masa pergantian tahun dan Nataru 2023, Selasa, 13 Desember 2022. Dalam kunjungannya itu, Teuku Faisal ingin memastikan personil dan fasilitas yang ada pada sarana transportasi penyeberangan di Sabang siap menghadapi lonjakan arus penumpang di masa pergantian tahun dan Nataru 2023. “Kita ingin memastikan fasilitas pelabuhan dalam keadaan baik serta kebersihannya juga terjaga,” pungkas Teuku Faisal. Pelayanan yang optimal selama masa puncak pergerakan orang di akhir tahun, tambah Teuku Faisal, menjadi prioritas Dishub Aceh agar wisatawan maupun pelaku perjalanan lainnya bisa terlayani dengan baik dan bisa menikmati perjalanan dengan nyaman. Teuku Faisal juga menekankan pentingnya kolaborasi antar stakeholder terkait, seperti dengan Pemerintah Kota Sabang, BPKS Sabang, manajemen PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Banda Aceh, dan pihak BPTD Wilayah 1 Aceh selaku pengawas operasional angkutan penyeberangan, dalam menghadapi lonjakan arus penumpang di akhir tahun. “Kolaborasi dan koordinasi dengan pihak terkait terus kita jalin, seperti tahun-tahun sebelumnya, harapannya tentu saja agar para wisatawan dapat menikmati liburan mereka dengan nyaman, dan punya cerita positif tentang transportasi Aceh,” ungkap Faisal. (AM)

Patut Diapresiasi, Pramuka Banda Aceh Bakti Sosial Bersihkan Pelabuhan Ulee Lheue

BANDA ACEH – Adika-adika pramuka mengikuti kegiatan bakti sosial di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Meuraxa, Banda Aceh hari ini, Minggu, (11/12). Bakti sosial yang digagas oleh Pengurus Kwartir Cabang (Kwarcab) Kota Banda Aceh ini diikuti oleh lima puluhan anggota pramuka yang berasal dari sejumlah sekolah di Kota Banda Aceh. Pelabuhan Ulee Lheue sebagai salah satu fasilitas publik memang patut kita beri perhatian bersama, khususnya terkait kebersihan dan kenyamanan di area pelabuhan. Bila pelabuhan bersih, tentu kita selaku masyarakat pengguna jasa semakin nyaman saat berada di dalamnya. Yuk jaga kebersihan pelabuhan, RakanModa! Jangan mau kalah sama adik-adik pramuka. (AM)

Penumpang Trans Meudiwana Dihibur Pentas Musik

BANDA ACEH – Hari ini, Minggu (11/12), bus Trans Koetaradja membawa peserta Pentas Musik Trans Meudiwana berkeliling Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Para peserta berkunjung ke sejumlah situs wisata, seperti Museum Aceh, Museum Tsunami, Gunongan, Pelabuhan Ulee Lheue, dan berakhir di Gampong Nusa. Peserta juga menikmati pertunjukan yang ditampilkan oleh para pegiat seni dan pelaku wisata yang ada di sana. Kegiatan yang berlangsung sejak pagi hingga siang hari ini digagas oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dan bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Aceh. Harapannya, kunjungan pariwisata Aceh terus meningkat melalui layanan Trans Meudiwana.(AM

Dishub Aceh Kumpulkan 517 Kantong Darah di Tahun 2022

Dinas Perhubungan Aceh kumpulkan 517 kantong darah hingga penghujung tahun 2022 ini. Jumlah ini tercapai setelah pelaksanaan kegiatan donor darah tahap IV yang berlangsung di halaman kantor Dinas Perhubungan Aceh hari ini, Rabu, 7 Desember 2022. Pada donor darah tahap IV ini, Dishub Aceh berhasil mengumpulkan sebanyak 99 kantong darah. Jumlah tersebut lagi-lagi melebihi dari target yang ditetapkan yaitu sebanyak 50 kantong darah saja. Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal sangat mengapresiasi kepedulian serta kontribusi ASN Dishub Aceh terhadap kegiatan kemanusiaan ini. Seperti diketahui, stok darah sangat dibutuhkan untuk menjaga kebutuhan transfusi darah bagi masyarakat yang membutuhkan. “Kita sangat mengapresiasi antusias untuk berdonor seperti yang ditunjukkan oleh ASN Dishub Aceh hari ini. Semoga bisa bermanfaat bagi mereka yang benar-benar membutuhkan,” ungkap Teuku Faisal. Donor darah tahap IV tidak hanya diikuti oleh ASN yang bekerja di kantor induk dan awak bus Trans Koetaradja, namun juga diikuti oleh petugas yang berada pada sejumlah sarana transportasi di seluruh Aceh, baik di terminal tipe B Aceh maupun pelabuhan penyeberangan yang dikelola oleh Dishub Aceh. Mereka mendonorkan darahnya secara mandiri di PMI atau pun di puskesmas terdekat.(AM)

Dishub Aceh Gelar Rampcheck Kendaraan Angkutan Jelang Nataru 2023

Menjelang periode liburan akhir tahun dan Nataru 2023, Dinas Perhubungan Aceh melalui UPTD Penyelenggaraan Terminal Tipe B melaksanakan inspeksi keselamatan lalu lintas angkutan jalan (rampcheck) pada 02 hingga 04 Desember 2022 yang lalu. Rampcheck angkutan jalan ini dilaksanakan pada 4 terminal tipe B Aceh, yaitu Terminal Tipe B Aceh Tamiang, Terminal Tipe B Pidie, Terminal Tipe B Aceh Barat Daya, dan Terminal Tipe B Aceh Singkil. Kepala UPTD Penyelenggaraan Terminal Tipe B Dishub Aceh, Erizal menyebutkan, pelaksanaan rampcheck salah satunya juga untuk menindaklanjuti Surat Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Nomor AJ.501/2/17/DJPD/2021 tanggal 8 November 2022 perihal Pelaksanaan Inspeksi Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (rampcheck) di masa Angkutan Natal Tahun 2022 dan Tahun Baru 2023. “Rampcheck ini juga bertujuan sebagai identifikasi awal terhadap potensi penyebab kecelakaan lalu lintas, sehingga kita bisa memastikan kendaraan yang melayani penumpang dalam kondisi laik jalan,” ungkap Erizal. Erizal menambahkan, pelaksanaan rampcheck berpedoman pada Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 24 Tahun 2021, yang meliputi pemeriksaan kelengkapan administrasi, pemeriksaan fisik kendaraan, serta pemeriksaan kompetensi dan kesehatan awak angkutan. Selain itu, tambah Erizal, Dishub Aceh terus berupaya agar pelayanan angkutan pada masa liburan akhir tahun ini bisa memaksimalkan fungsi terminal sebagai lokasi check point kelaikan jalan angkutan umum yang beroperasi di Aceh.(AM)

30 Siswa TK Diedukasi Transportasi Publik

ACEH BESAR – Sebanyak 30 siswa Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) Hafizul Ilmi, Gampong Blang Krueng, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar berkeliling Kota Banda Aceh menggunakan bus angkutan massal perkotaan, Trans Koetaradja, Kamis pagi (01/12/2022). Siswa dan siswi TK ini sangat antusias menikmati keindahan ibukota Aceh dari dalam bus. Tujuan para guru mengajak para siswa TK ini guna mengenalkan moda transportasi publik kepada anak-anak sejak dini. Sekaligus menjadi wadah edukasi agar mereka mulai peduli terhadap masa depan transportasi yang ramah bagi semua kalangan. Kepala UPTD Angkutan Massal Perkotaan Trans Kutaraja, Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh, Hanung Kuncoro menyambut baik edukasi transportasi yang dilakukan para guru TK Hafizul Ilmi kepada anak-anak didiknya. Menurutnya bus Trans Koetaradja terbuka bagi semua kalangan dan diharapkan semangat menggunakan transportasi publik ini menyebar ke lintas generasi. “Ya kita harapannya seluruh masyarakat Aceh secara umum dan khususnya masyarakat Banda Aceh dan Aceh Besar dapat memanfaatkan Trans Koetaradja sebagai sarana angkutan massal secara optimal”, harapnya. Lanjutnya, dengan semakin banyaknya masyarakat yang beralih dari kendaraan pribadi dengan memilih Trans Koetaradja sehingga tunuan pengurangan kemacetan di ibukota provinsi dan visi misi Aceh Green dapat tercapai. Transportasi publik sejatinya menjadi transportasi masa depan yang menjadi tren positif bagi upaya mengurai kemacetan di ibukota. Maka sangat wajar para siswa diajak menaiki bus Trans Koetaradja agar menyukai dari dini.(MR)

Melalui Forum LLAJ, Dishub Aceh Kolaborasi Tanggap Darurat Sejak Dini

BANDA ACEH – Beberapa waktu lalu, Aceh Tamiang mengalami bencana banjir dan longsor selama seminggu y6eang sangat berpengaruh terhadap kelancaran lalu lintas dan berdampak langsung pada terhentinya angkutan barang dan penumpang. Aktivitas lalu lintas lumpuh total, angkutan barang dan penumpang tidak dapat melintas sehingga menimbulkan antrian panjang kendaraan pada ruas jalan nasional. Rabu pagi (30/11/2022), digelar rapat koordinasi Forum Lalu Lintas dan Angkutan (LLAJ) Provinsi Aceh di ruang Multimoda Dishub Aceh guna mengevaluasi kejadian tersebut. Rakor ini sebagai antisipasi penanganan kelancaran lalu lintas pada masa tanggap darurat dan mitigasi bencana yang mungkin terjadi ke depannya. Sehingga, kelumpuhan transportasi yang terjadi dapat diantisipasi sejak dini. Seperti laporan yang dipaparkan Iwan Haji, Kasat Lantas Polres Aceh Tamiang, banjir dan longsor yang terjadi di Aceh Tamiang mengakibatkan kemacetan dan kerusakan beberapa ruas jalan nasional. Beberapa kendaraan bahkan ada yang tergelincir, dan menyebabkan kemacetan lebih panjang. Beberapa tim yang telah dikerahkan, tambah Iwan Haji, mencoba mencari alternatif jalan yang dapat dilalui agar angkutan yang telah mengantri panjang dapat melintas, khususnya angkutan logistik. Smeentara itu, Direktur Lalu Lintas Polda Aceh, Muji Ediyanto menyampaikan, keterlibatan seluruh pihak dalam menangani bencana ini sangatlah penting. “Seperti sungai sebagai tempat penampung air dari hutan ini perlu dijaga normalisasinya, sehingga debitnya tercukupi tidak meluap ke daratan, pihak balai wilayah sungai menjadi ahli dalam menangani masalah ini,” ungkapnya. Dari bencana banjir dan longsor di Aceh Tamiang ini, memaksa Pemerintah dan pemangku kebijakan terkait harus sigap menangani dan tanggap darurat terhadap bencana alam yang terjadi. Pasalnya, jika acuh sekian menit saja akan berdampak ke seluruh lini kehidupan. Terlebih menyangkut dengan logistik, menyebabkan terjadinya kelangkaan pangan serta terputusnya akses transportasi. Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang LLAJ Dishub Aceh, Deddy Lesmana menyebutkan, perlu dukungan dan peran instansi lain secara kolaboratif untuk memastikan kelancaran transportasi, khususnya saat terjadi bencana. “Untuk itu kita perlu melakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas (MRLL) dan menyiapkan sarana transportasi darat/laut/udara sebagai alternatif peralihan untuk distribusi logistik merupakan alternatif solusi dalam penanganan bencana,” kata Deddy. Dalam pelaksanaan tanggap darurat di lapangan, penanggulangan bencana alam bukan tanggung jawab BNPB atau BPBD saja, semua pihak berperan dan bertanggung jawab baik dari unsur pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, akademisi dan media.(AM)

Dishub Aceh Raih Peringkat Terbaik Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2022

BANDA ACEH – Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh berhasil meraih peringkat terbaik pada Anugerah Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2022 kategori Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) dengan kualifikasi informatif. Prestasi yang serupa ini juga diterima Dishub Aceh pada tahun sebelumnya. Penjabat Gubernur Aceh, Achmad Marzuki diwaliki Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Keistimewaan Aceh, Sumberdaya Manusia, dan Hubungan Kerja Sama, Iskandar Syukri menyerahkan Anugerah Keterbukaan Informasi Publik Komisi Informasi Aceh Tahun 2022 kepada Kadishub Aceh, Teuku Faisal di Gedung Serbaguna Sekretariat Daerah Aceh, Rabu (30/11/2022). Turut mendampingi Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat, Arya Sandhi Yudha dan Ketua Komisi Informasi Aceh (KIA) Arman Fauzi. Arman dalam amanatnya menyampaikan, pada tahun ini terdapat sebanyak 19 badan publik yang meraih kualifikasi informatif. Selain itu kualifikasi menuju informatif dan cukup informatif diberikan kepada SKPA,kabupaten/kota, instansi vertikal, lembaga non struktural, perguruan tinggi negerj, BUMN/BUMD, dan partai politik nasional/lokal. “Pada tahun ini ada tren positif keterbukaan informasi publik melalui PPID badan publik,” sebutnya. Arman juga menambahkan, keterbukaan informasi publik menjadi penting bagi Aceh karena menjadi spirit daerah informatif yang akan berdampak pada pembangunan, upaya penurunan kemiskinan, serta memperkokoh perdamaian. Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat, Arya Sandi Yudha yang hadir dalam kesempatan ini juga menyebut bahwa prestasi keterbukaan informasi publik oleh badan publik di Aceh patut diapresiasi. Bahkan Aceh termasuk lima besar sebagai badan publik yang informatif. Sementara itu, dalam arahannya, Staf Ahli Gubernur Aceh, Iskandar Syukri menambahkan bahwa transparansi informasi menjadi bagian dari reformasi birokrasi masa kini. Ia mengajak setiap lembaga dapat menerapkan spirit yang sama. “Keterbukaan informasi yang baik pasti akan berdampak pada pelayanan publik, sehingga semakin berkualitas memberikan atensi positif bagi masyarakat,” katanya. Peringkat terbaik diperoleh Dishub Aceh setelah melewati proses evaluasi pelaksanaan keterbukaan informasi publik tahun 2022 oleh KIA dengan perolehan nilai dari 90-100. Evaluasi ini dilakukan pada Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Dishub Aceh beberapa waktu yang lalu. (MR)

Dishub Aceh Raih Predikat Terbaik 1 Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik

BANDA ACEH – Kepala Balai Bahasa Provinsi Aceh, Kemdikbudristek RI menetapkan Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh sebagai Lembaga Pemerintah Terbaik 1 dalam Program Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik kategori Lembaga Pemerintah Provinsi Aceh, Selasa, 29 November 2022. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Sekretaris Daerah Aceh yang diwakili oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh, Abrar Zym dalam acara Apresiasi Wajah Bahasa bagi Lembaga Pemerintah dan Lembaga Pendidikan di Provinsi Aceh yang bertempat di Aula BKKBN Aceh. Kepala Balai Bahasa Provinsi Aceh, Karyono dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan pembinaan bahasa ini mendasari Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Di samping itu, Karyono juga merujuk pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 63 Tahun 2019 tentang penggunaan bahasa Indonesia. “Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pelayanan administrasi publik pada instansi pemerintahan maupun pendidikan,” ungkapnya. Karyono juga menjelaskan bahwa Balai Bahasa Provinsi Aceh pada tahun ini telah membina pengutamaan bahasa Indonesia pada sejumlah lembaga pemerintah di Provinsi Aceh dan lembaga pendidikan di Banda Aceh dan Aceh Besar. “Program pembinaan ini akan terus berlanjut hingga tahun 2024, di mana kita akan tetap melakukan pembinaan kepada lembaga pemerintahan dan lembaga pendidikan di Aceh,” kata Karyono. Sementara itu, Abrar Zym dalam sambutannya, menyampaikan bahwa penggunaan bahasa Indonesia, sebagai bahasa resmi negara, di ruang publik menjadi barometer komitmen warga negara dalam menjaga martabat bahasa Indonesia, seperti penggunaan bahasa untuk nama gedung, jalan, rambu petunjuk, dan lain-lainnya. Pemantauan pembinaan dan penilaian penggunaan bahasa di lembaga pemerintah, pendidikan, swasta, dan media massa, kata Abrar, merupakan wujud dari situasi tertib bahasa. “Tertib bahasa demi kehidupan bernegara yang lebih baik,” sebutnya. Sebagai warga dunia yang hidup di era globalisasi seperti saat ini, lanjut Abrar, juga mengharuskan kita untuk memahami bahasa dunia (asing) agar bisa bersaing di tingkat global. Akan tetapi, tidak pula melupakan bahasa daerah. “Oleh karena itu, mari kita gemakan semboyan, utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing,” ajak Abrar. Di ujung sambutannya, Abrar juga menyampaikan selamat kepada lembaga-lembaga yang memperoleh apresiasi dari Balai Bahasa Provinsi Aceh hari ini. “Semoga prestasi yang telah dicapai dapat terus dipertahankan, kami juga berharap agar lembaga pemerintah, swasta, dan media massa turut mewujudkan cita-cita kita untuk membuat bahasa Indonesia menjadi bahasa negara yang bermanfaat dan bermartabat,” tuturnya. Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Aceh yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Perhubungan Aceh, T Rizki Fadhil menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada Dishub Aceh. “Ini menjadi komitmen kita di Dishub Aceh untuk mendukung program pembinaan lembaga dalam pengutamaan bahasa negara di ruang publik yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa tahun ini,” ujar Teuku Rizki. DishubAceh, kata Teuku Rizki, selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan mudah dipahami dalam menyebarluaskan informasi kepada masyarakat. “Penyusunan bahan informasi di Dishub Aceh, seperti penggunaan bahasa dalam tulisan, harus melewati beberapa tahapan agar nantinya mudah diterima oleh masyarakat. Baik publikasi melalui media daring maupun media cetak,” ungkapnya. “Terima kasih atas penghargaan ini, insyaallah Dishub Aceh terus berusaha untuk menjadi lebih baik dalam pengutamaan bahasa Indonesia dalam publikasi maupun di ruang publik,” ucap Teuku Rizki.(AM)