Dishub

Panorama Menggamat yang Memikat

Barangkali kita pernah bertanya, apakah masih ada daerah di Aceh yang belum bisa diakses dan ditempuh melalui jalur darat? Maka jawabannya ada. Salah satunya adalah Gampong Alue Keujruen, terletak di Kecamatan Kluet Tengah, Aceh Selatan. Jika menempuh rute titik perjalanan dari pusat ibukota provinsi, menuju ke Alue Keujruen dapat ditempuh melalui jalur pantai Barat-Selatan Aceh melewati pegunungan dan perbukitan. Jalanan yang berkelok ini amatlah terasa saat di kawasan Kabupaten Aceh Jaya, tiga gunung akan kita lewati, mulai dari gunung Kulu, gunung Geurutee, dan gunung Paro. Meskipun demikian, pesona pemandangan di sebelah kirinya menyuguhkan panorama alam membentang luas dan berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Kami berangkat dari Banda Aceh sekitar pukul 10.00 WIB dan tiba di Tapaktuan, ibukotanya Aceh Selatan sore harinya. Perjalanan ini juga melewati gunung Trans terletak di Nagan Raya yang di pinggir jalannya dipenuhi perkebunan sawit. Keesokan paginya, barulah kami menuju ke Kecamatan Kluet Selatan yang jaraknya sekitar 27,3 km dari kota Tapaktuan. Jika Tapaktuan merupakan wilayah pesisir pantai, Kluet Tengah terletak di kawasan hutan yang masih alami. Di ruang kerjanya, Camat Kluet Tengah, Mukhlis Anwar menerima kedatangan kami dengan penuh hangat dan tangan terbuka. Darinya kami memperoleh informasi bahwa Gampong Alue Tengah didiami masyarakat yang sehari-harinya menggunakan boat mesin untuk menuju kota kecamatan. Keperluan mereka beragam, mulai dari membeli sembako atau membawa hasil alam untuk dijual kembali. Ada juga yang menjenguk anaknya yang menempuh pendidikan jenjang SMA di pusat kecamatan. Mukhlis menyebut, di Gampong Alue Keujruen, hanya ada jenjang SD dan SMP, sementara SMA terletak di Kluet Tengah. Sebelum menuju dermaga rakyat, pemandangan areal persawahan menghampiri kami baik dari sisi kanan maupun kiri. Hijaunya dedaunan dan aroma padi yang akan berbuah, menambah kesyahduan suasana alam Kluet Tengah. Bila ingin menuju Gampong Alue Keujruen yang dihuni sekitar 68 kepala keluarga ini, kita akan menempuh jarak sekitar 22 kilometer dari dermaga rakyat Menggamat dan akan menghabiskan waktu selama 2 jam perjalanan menggunakan sampan mesin. Pemandangan alam yang luar biasa akan kita dapati saat menjajal sungai yang diapit oleh pegunungan di kaki gunung Leuser yang menghadirkan beragam keunikan dan destinasi ekowisata baik camping, tracking, memancing, hiking, arung jeram kuliner ikan kerling, lokasi penelitian, pengabdian masyararkat, serta sangat cocok jadi kawasan konservasi edukasi. Potensi ini sangat cocok jika ditangani dengan serius oleh berbagai pihak. Selama ini, angkutan sungai ini kebanyakan hanya digunakan untuk angkutan umum masyarakat. Oleh karenanya, dengan beragam potensi alam dapat dijadikan pemasukan bagi masyarakat sekitar dengan dijadikannya aliran sunggai ini sebagai destinasi unggulan tidak hanya bagi masyarakat Aceh Selatan, namun bagi Aceh utamanya. Sebab, angkutan sungai selama ini dari hasil liputan Aceh TRANSit sudah sangat layak melayari aliran sungai. Bahkan pengemudi angkutan sungai ini sudah berpengalaman, mereka menggantungkan hidupnya pada aktivitas sungai ini.(*) Versi cetak digital dapat diakses dilaman:

Taman Konservasi dan Ekowisata Pasi Weung Pulo Breueh

Hampir beberapa pantai yang ada di Aceh terutama pantai-pantai di Aceh Besar bisa ditemukan habitat penyu Belimbing.  Terutama pantai pantai yang ada di pesisir pulau Aceh. Penyu Belimbing adalah sejenis penyu raksasa dan satu-satunya jenis dari suku Dermochelyidae yang masih hidup. Penyu ini merupakan penyu terbesar di dunia dan merupakan reptil keempat terbesar di dunia setelah tiga jenis buaya. Penyu belimbing dikenal oleh beberapa masyarakat dengan sebutan penyu raksasa, kantong atau mabo. Nama umumnya dalam bahasa inggris adalah leatherback sea turtle. Penyu jenis ini bisa mudah diidentifikasi dari karapaksnya yang berbentuk seperti garis-garis pada buah belimbing. Karapaks ini tidak ditutupi oleh tulang, tetapi hanya ditutupi oleh kulit dan daging berminyak. Bentuk kepala dari penyu belimbing kecil, bulat dan tanpa adanya sisik-sisik seperti halnya penyu yang lain. Mempunyai paruh yang lemah, tetapi berbentuk tajam, tidak punya permukaan penghancur atau pelumat makanan. Bentuk tubuh penyu jantan dewasa lebih pipih dibandingkan dengan penyu betina, plastron mempunyai cekungan ke dalam, pinggul menyempit dan corseletnya tidak sedalam pada penyu betina. Warna karapas penyu dewasa kehitam-hitaman atau coklat tua. Di bagian atas dengan bercak-bercak putih dan putih dengan bercak hitam di bagian bawah. Berat penyu ini dapat mencapai 700 kg dengan panjang dari ujung ekor sampai moncongnya bisa mencapai lebih dari 305 cm. Penyu ini bergerak sangat lambat di daratan kering, tetapi ketika berenang merupakan reptil tercepat di dunia dengan kecepatan mencapai 35 km perjam. Makanan utama hewan ini adalah ubur-ubur. Penyu belimbing selalu bermigrasi dari pantai satu ke pantai yang lain untuk mencari sarang. Masa migrasi hewan ini antara 2 – 3 tahun dengan istirahat antara 9 – 10 hari. Jumlah sarang yang dibuat setiap musim mencapai 6 sarang. Telur yang dihasilkan antara 80 – 100 butir. Dalam perjalanan hidupnya, hanya sedikit anak penyu yang bisa bertahan sampai dewasa karena banyaknya bahaya di laut bagi bayi penyu yang baru menetas. Penyu ini sekarang menjadi sangat langka. Di Indonesia, penyu ini merupakan hewan yang dilindungi atau tidak boleh diburu sejak tahun 1987 berdasarkan keputusan Menteri Pertanian No. 327/Kpts/Um/5/1978. Sebagai satwa langka dan dilindungi. Sejumlah perangkat desa di Pulo Aceh sepakat membangun fasilitas Taman  Konservasi dan Ekowisata Penyu Belimbing di Pantai Pasie Weung, Pulo Breueh, Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar.(*) Versi cetak digital dapat diakses dilaman:

Jalur Alternatif: Siap Siaga Tanggap Darurat Bencana

Imbas dari tingginya curah hujan yang berlangsung hingga berhari-hari sejak akhir 2022 lalu mengakibatkan bencana seperti banjir, angin kencang, hingga tanah longsor yang melanda di beberapa wilayah di Tanah Rencong. Tak sedikit dari bencana tersebut menimbulkan kerugian materi dan korban jiwa serta memutus akses ke daerah terdampak. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh melalui rilisnya pada akhir 2022 lalu telah memprakirakan bahwa cuaca buruk akan terjadi di sejumlah wilayah di Aceh. Cuaca buruk diprediksi akan berlangsung sampai akhir tahun bahkan hingga pertengahan tahun 2023. Prakiraan tersebut nyatanya benar terjadi, berminggu-minggu lamanya banyak wilayah didera hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi bahkan berlangsung sepanjang hari. Situasi ini mengakibatkan beberapa wilayah di Aceh mengalami cuaca buruk dengan jenis dan intensitas berbeda. Seperti di sepanjang garis pantai barat Aceh mengalami gelombang pasang tinggi dan banjir rob (pasang air laut) di beberapa titik jalan utama di lintas barat Aceh tersebut. Hal serupa, terjadi di lintas timur dan tengah Aceh, akibat dari hujan disertai angin kencang selama berhari-hari mengakibatkan terjadinya banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah. Tak sedikit diantaranya juga menimbulkan tanah longsor di jalan-jalan utama maupun jalan lintas. Salah satu yang ramai diberitakan adalah terputusnya akses jalan utama Banda Aceh – Medan tepatnya di KM 81 Gampong Simpang Beutong, Kecamatan Muara Tiga, Pidie yang terjadi pada akhir Januari lalu.  Terputusnya jalan diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi hingga mengakibatkan jalan longsor dan hampir terputus total. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya penumpukan kendaraan yang akan melewati titik lokasi longsor. Ratusan kendaraan tertahan karena hampir seluruh badan jalan terkena longsor. Pemerintah daerah dan aparat terkait bergerak cepat mendatangi lokasi longsor dan membuat jalur darurat di sekitar lokasi menggunakan beberapa alat berat agar dapat dilalui oleh kendaraan jenis kecil seperti sepeda motor dan mobil pribadi. Selain longsor di wilayah Muara Tiga, kejadian serupa juga terdapat di wilayah lain seperti tanjakan Enang-Enang di lintas Bireuen – Aceh Tengah, lintas Isaq – Lokop hingga Rikit Gaib di Kabupaten Gayo Lues. Terdapat beberapa titik ruas jalan yang mengalami pergeseran tanah / longsor dengan intensitas ringan hingga berat yang menghambat akses dan mobilisasi masyarakat di daerah tersebut. Putusnya ruas jalan lintas utama di beberapa titik mau tidak mau membuat masyarakat harus mencari rute alternatif. Hal ini tentu membuat kesiapan infrastruktur jalan alternatif harus dalam keadaan siap siaga. Beberapa jalan alternatif berdasarkan pantauan Tim Aceh TRANSit pasca tanggap darurat, ruas jalan lintas Laweung – Krueng Raya mengalami peningkatan intensitas kendaraan yang melintas, hal serupa juga dijumpai pada ruas jalan alternatif di lintas Beutong Aceh Tengah -Jeuram Nagan Raya. Kendati demikian, kedua ruas tersebut tidak dalam kondisi mantap seratus persen. Di beberapa titik terdapat jalan berlubang, bergelombang, dan longsor walau dalam skala kecil. Tidak adanya pilihan lain selain melintasi kedua ruas ini bila ruas jalan utama terputus seperti beberapa waktu lalu. Pertimbangan waktu tempuh menjadi alasan utama banyaknya pengendara yang beralih ke jalan alternatif, karena apabila tetap melewati ruas utama mereka dapat tertahan berjam-jam hanya untuk bergiliran melintas di titik longsor yang hanya dapat dilalui satu-persatu kendaraan menggunakan sistem buka-tutup jalan. Perbaikan ruas jalan alternatif dan utama tentu menjadi solusi paling memungkinkan saat ini, mengingat cuaca tak menentu yang bisa saja mengakibatkan kejadian serupa terulang di kemudian hari. Selain itu, penanganan tanggap darurat yang cepat tentu dapat meminimalisir tersendatnya arus lalu lintas dan dapat segera mengurai kemacetan di sepanjang titik bencana. Kesiapsiagaan jalan alternatif tersebut juga diharapkan dapat menjadi akses mitigasi bencana serta memastikan kelancaran distribusi bantuan tanggap darurat bencana dan keberlangsungan pertukaran komoditas antar daerah. Versi cetak digital dapat diakses dilaman:

KM Banawa Nusantara 26, Penyambung Harapan Bagi Warga Siumat

Pulau Siumat merupakan salah satu pulau terluar yang berada di bawah kewenangan administrasi Pemerintah Kabupaten Simeulue. Secara geografis, pulau ini berlokasi di Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh. Bila ingin bepergian ke pulau Simeulue, masyarakat Pulau Siumat harus menyeberang dengan menyewa perahu motor. Penyeberangan yang menempuh waktu sekitar 2 jam itu bergerak dari Pulau Siumat, dan bersandar di dermaga pelabuhan lama. Akan tetapi, layanan angkutan laut ke Pulau Siumat belum beroperasi secara maksimal karena jadwal operasional kapal tidak pasti. Sehingga menyusahkan masyarakat yang hendak menggunakan jasa angkutan kapal perahu motor tersebut. Barulah pada tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Simeulue menerima bantuan kapal kayu dari Pemerintah Pusat yang diberi nama kapal KM Banawa Nusantara 26. Kapal kayu yang menghubungkan antar pulau itu berbobot 35 GT (Gross Tonage) dan mampu mengangkut sebanyak 30 penumpang sekali berlayar. Selain itu, kapal bermesin tunggal yang dikelola oleh Dinas Perhubungan Simeulue itu juga diawaki oleh 3 ABK (anak buah kapal). Semenjak beroperasinya KM Banawa Nusantara 26, masyarakat Pulau Siumat bisa memanfaatkan layanan kapal kayu tersebut secara maksimal. Seperti para petani yang memasarkan hasil alam dan kebun mereka ke pusat ibukota Sinabang, atau bagi para nelayan dengan hasil perikanan mereka. Operasional kapal ini penting karena Pulau Siumat memiliki potensi alam di bidang pertanian serta perkebunan. Komoditi terbesar yang dihasilkan pulau ini adalah cengkeh, kakao, kopi dan juga karet. Di samping itu, sektor kelautan juga menjadi salah satu andalan bagi penduduk Pulau Siumat sebagai mata pencaharian utama. Sebagian besar penduduk Pulau Siumat berprofesi sebagai nelayan dan ada pula yang merangkap menjadi petani. Di samping memudahkan perjalanan masyarakat Pulau Siumat, KM Banawa Nusantara 26 juga sering digunakan oleh masyarakat yang ingin berobat ke rumah sakit di Sinabang. Pemanfaatan kapal kayu ini untuk berobat ke Sinabang berlangsung setidaknya hingga sebelum adanya kapal ambulans laut pada 23 September 2022. Pada tanggal tersebut, Pemerintah Kabupaten Simeulue meresmikan operasional speed boat yang difungsikan sebagai ambulans laut bagi masyarakat Pulau Siumat. Fungsi KM Banawa Nusantara 26 tidak hanya untuk masyarakat Pulau Siumat saja, keberadaan kapal ini juga bisa mengundang wisatawan yang ingin berkunjung ke pulau terluar di Simeulue tersebut. Kearifan penduduk lokal terhadap wisatawan yang datang juga menjadi nilai tambah bagi kemajuan sektor pariwisata. Pulau Siumat menyimpan banyak sekali potensi wisata seperti pantai-pantai cantik di sejumlah sudut pulau. Pantai Pulau Siumat memberi pesona tersendiri yang jarang ditemukan di pulau lain, seperti hamparan pasir putih, alam bawah laut, dan lautan nan biru. Pantai-pantai di Pulau Siumat sebagian besarnya didominasi oleh pantai karang yang menakjubkan. Di samping itu, di beberapa juga ada tebing-tebing karang yang menjulang tinggi. Di Pulau Siumat sering dijumpai ombak yang cukup tinggi karena pulau ini berada paling depan dan terluar di antara pulau-pulau kecil lainnya di Simeulue. Namun, di sejumlah tempat masih ada pantai dengan ombak cukup tenang, yaitu di wilayah selatan yang dekat dengan pemukiman warga. Para wisatawan baik lokal maupun mancanegara tentu bisa menjadi target dari berjuta potensi wisata bahari yang tersimpan di Pulau Siumat bila potensi pariwisata bisa dikelola dengan baik. Semoga dengan adanya KM Banawa Nusantara 26 ini menjadi pendongkrak, tidak hanya perekonomian masyarakat setempat, akan tetapi juga bagi kunjungan pariwisata di surga tersembunyi di Pulau Siumat tersebut.(*) Versi cetak digital dapat diakses dilaman:

Laisya Nursakila, Siswi SMA Negeri 1 Teunom Raih Juara 1 Pelajar Pelopor Keselamatan LLAJ Aceh

BANDA ACEH – Laisya Nursakila, siswi SMA Negeri 1 Teunom Aceh Jaya berhasil meraih Juara satu Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tingkat Provinsi Aceh, Kamis, 10 Agustus 2023. Sebelumnya Laisya telah memperesentasikan prototipe dan karya ilmiah berjudul upaya meningkatkan kesadaran generasi milenial tentang rambu lalu lintas dengan menggunakan media spinning wheel picker di hadapan tim penilai. Sementara itu, juara dua diraih Saliha Umri, siswi SMA Labschool USK Banda Aceh dengan karya ilmiah Aksira (Animasi Komik Islami Bersuara) media edukasi keselamatan lalu lintas. Juara tiga diraih Elsa Febrianika, siswi SMA Negeri 15 Takengon Aceh Tengah dengan judul karya tulis ilmiah penggunaan helm sensor hujan dengan wiper dalam mewujudkan kapas (keselamatan lalu lintas prioritas masyarakat). Peraih juara satu dan dua, yaitu Laisya dan Saliha akan mewakili Aceh di tingkat nasional pada Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tahun 2023 pada September mendatang di Jakarta. Acara ini juga menjadi rangkain kegiatan peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) yang diperingati tanggal 17 September setiap tahunnya. Selain juara 1,2,3, Arif Muhammad Ihsan Marbun asal SMA Negeri Unggul Tapaktuan Aceh selatan berhasil menjadi juara konten video terbaik keselamatan jalan. Pada kategori teknologi diraih oleh Endy Resta Febrian dari SMA Negeri 1 Sabang yang membuat rancangan helm pintar dengan tain censor berbasis arduino. Sementara itu, raihan juara kategori sosial budaya diperoleh Viola Salsabila Hidayati, siswi SMA Negeri 2 Banda Aceh, ia membuat gameshow quiz rambu lalin solusi keselamatan dan pelanggaran ber-lalin. Kategori teknologi dinilai dari karya tulis ilmiah yang memberikan inovasi digital sedangkan kategori sosial budaya dinilai dari karya tulis ilmiah yang implementasinya berbentuk sosialisasi langsung ke masyarakat. Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal yang diwakili Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Deddy Lesmana mengucapkan selamat kepada para juara yang telah terpilih dan melalui tahapan yang profesional. Kepada yang belum juara tetap semangat dan selalu mengkampayekan keselamatan berbalu lintas. “Selamat kepada peserta yang telah terpilih, tetap semangat bagi yang belum juara. Ke depan ini, mari kita berkolaborasi persiapan pemilihan tingkat nasional September mendatang,” sebut Deddy. Di hadapan peserta dan tamu yang hadir, Deddy mengucapkan terima kasih atas sinergi dan sumbangsih kepada semua pihak yang terlihat sehingga kegiatan pemilihan pelajar pelopor keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan tahun ini dapat berjalan sukses.(MR)

Primadona Baru di Jantong Hatee Rakjat Atjeh

Pada akhir tahun 2022 lalu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Syiah Kuala (USK) melakukan advokasi dengan pemerintah Aceh secara langsung guna mengatasi masalah yang dihadapi para mahasiswa Unsyiah selama ini. Masalah yang dialami mahasiswa selama ini terkait dengan masalah transportasi, terutama tidak adanya transportasi dalam kampus. Bagi mahasiswa kebutuhan angkutan massal memiliki peran yang sangat penting yang akan menunjang kegiatan akademisi di seputaran kampus, terutama bagi mahasiswa yang tidak mempunyai kendaraan pribadi. Menindaklanjuti kebutuhan di daerah kawasan kampus, Pemerintah Aceh menyambut antusias dengan program “Trans Campus”. Dalam program ini, melalui UPTD Angkutan Massal Perkotaan Trans Kutaraja mengerahkan armada baru khusus sebagai feeder untuk melayani Kawasan Kampus Darussalam. Rabu, 18 Januari 2023 di Shelter Trans Koetaradja Gelanggang Unsyiah bersama dengan Pihak Universitas Syiah Kuala (USK) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-raniry telah diselenggarakannya Lauching Trans Campus dan 7 armada baru Trans Koetaradja. Tujuan diadakannya bus kampus di antaranya adalah untuk memfasilitasi mahasiswa, menghindari kemacetan, juga memberikan kenyamanan dan keselamatan dibandingkan dengan berkendara sendiri. Selain itu. Berkurangnya kendaraan pribadi di lingkungan kampus dengan adanya fasilitas bus kampus akan berdampak pada berkurangnya polusi udara dan polusi suara dari kebisingan deru kendaraan yang berpengaruh pada kualitas kesehatan. Selain melayani kawasan kampus, feeder 1 (Darussalam) yang lebih dikenal dengan sebutan Trans Campus ini juga terkoneksi dengan koridor utama yaitu koridor 1 (Pusat Kota – Darussalam). Sehingga memudahkan mahasiswa mengakses pusat kota. Bus ini merupakan armada baru dengan desain yang lebih modern dan canggih, sehingga menciptakan rasa aman dan nyaman saat menggunakan Trans Koetaradja Armada baru ini memiliki sistem yang lebih ramah lingkungan dengan penggunaan mesin Euro 4 yang diklaim lebih efisien BBM dan jauh lebih bertenaga. Mesin ini juga dirancang khusus dengan tingkat emisi yang rendah, sehingga sangat cocok dengan gaung Aceh Green. Bus ini juga mendukung transportasi yang ramah disabilitas yang dilengkapi dengan ramp dibagian pintu belakang bus. Bus ini juga dilengkapi kamera canggih yang berfungsi untuk mengawasi keadaan dalam bus, menghitung jumlah penumpang dan sebagai alarm peringatan jika kecepatan bus lebih tinggi atau mengebut. Bagian interiornya juga lebih modern yang dapat memanjakan pelanggan setia Trans Koetaradja. Hal ini tentu akan meningkatkan kenyamanan menggunakan bus biru ini. Ada dua bus yang akan beroperasi mulai pagi hingga sore di Kawasan dalam kampus. Bus ini memiliki tampilan yang modern dan canggih, bahkan juga ramah terhadap disabilitas. Mobilitas yang cepat dan andal menjadi harapan setiap mahasiswa agar aktivitas transfer ilmu berjalan tepat waktu dan tepat sasaran. Sejak awal peluncuran bus Trans Campus ini sudah banyak diminati oleh mahasiswa, ini terbukti dengan naiknya jumpah penumpang di setiap harinya semenjak peluncurannya. Jumlah penumpang Trans Campus ini setiap harinya sangat bervariasi, tergantung dengan kondisi tiap harinya. Dari pertama peluncuran Trans Campus pada tanggal 18 Januari 2023, secara kumulatif, jumlah penumpang Trans Campus selama bulan Januari – April 2023 mencapai 23.843 orang, dengan load factor sebesar 28%. Secara rinci, jumlah penumpang pada bulan pertama semenjak peluncuran Trans Campus melayani 1.714 penumpang dengan load factor sebesar 11%, sedangkan pada bulan Februari terjadi lonjakan penumpang dengan jumlah penumpang mencapai 10.132 orang dengan load factor sebesar 41%. Jumlahnya ikut melambung 30% dibandingkan sebulan sebelumnya yang hanya 1.714 orang. Pada bulan Maret terjadi penurunan sebesar 6% dari bulan sebelumnya dengan jumlah penumpang sebanyak 9.150 orang dengan load factor sebesar 35%. Namun pada bulan April terjadi penurunan yang sangat signifikan sebesar 21% dengan jumlah penumpang sebanyak 2.847 orang dengan load factor sebesar 14%. Pada bulan tersebut bertepatan dengan bulan Ramadan, yang mana banyak mahasiswa mengurangi aktivitasnya di kampus dengan menggunakan transportasi, sehingga terjadi penurunan penumpang yang sangat signifikan. Capaian ini membuktikan bahwa mahasiswa menyambut antusias dengan hadirnya Trans Campus banyak membantu aktivitas mereka juga memudahkan mahasiswa dalam mobilisasi terutama di seputaran kampus. Di samping itu, peningkatan jumlah pelanggan Trans Campus juga didukung dengan pembangunan halte/shelter di seputaran kampus USK dan UIN Ar-raniry. Ini menunjukkan bahwa banyak mahasiswa yang antusias untuk memilih moda transportasi angkutan massal Trans Campus tersebut. Mobilitas yang cepat dan andal menjadi harapan setiap mahasiswa agar aktivitas transfer ilmu berjalan tepat waktu dan tepat sasaran. Kehadiran bus kampus akan sangat membantu dikarenakan transportasi umum yang sudah ada yakni Bus Rapid Transit (BRT) Trans Kutaraja aksesnya masih terbatas, belum menjangkau semua Fakultas di Kawasan kampus. Kehadiran Trans Campus begitu bermanfaat bagi mahasiswa di Darussalam baik USK maupun UIN Ar-raniry. Khusus mahasiswa USK penerima beasiswa KIPKA, sangat berguna karena mereka diwajibkan tinggal di asrama selama setahun. Adanya Trans Campus memudahkan mobilitas mereka dari asrama ke gedung kuliah. Dengan memperhatikan animo dan respon positif dari mahasiswa, tidak menutup kemungkinan kalau rute bus kampus akan diperluas hingga menjangkau semua fakultas-fakultas di USK dan UIN Ar-raniry sehingga semakin memperluas akses mahasiswa menikmati fasilitas bus kampus.(*) Versi cetak digital dapat diakses dilaman:

Pelajar Pelopor Presentasikan Prototipe Keselamatan Berlalulintas

BANDA ACEH – Usai mendapatkan beragam materi berkenaan dengan keselamatan lalu lintas baik di dalam ruangan hingga terjun ke lapangan langsung, pada hari ketiga pelajar pelopor keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ) Provinsi Aceh lakukan presentasi karya ilmiah dan inovasi berupa prototipe keselamatan LLAJ, Rabu, 9 Agustus 2023. Melalui presentasi ini diharapkan setiap peserta mampu menjelaskan terkait inovasi seputar keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan berdasarkan hasil karya tulis ilmiah. Hal ini seperti yang diungkapkan salah satu Tim Verifikator Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan LLAJ Provinsi Aceh Tahun 2023, Muhammad Hanif Auladi. “Tentu peserta juga harus mampu menjelaskan kepada tim penilai permasalahan lalu lintas dan angkutan jalan serta mampu menganalisis singkat guna pencegahan masalah tersebut,” ujar Hanif. Selain penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI), peserta juga membuat dan menampilkan prototipe yang telah disiapkan baik berbentuk alat, aplikasi, dan inovasi lainnya. Prototipe menjadi penting untuk meyakinkan juri bahwa inovasinya dapat diterapkan dan mengatasi permasalahan LLAJ. Masing-masing peserta diberikan waktu selama 15 hingga 30 menit untuk memaparkan presentasi karya tulis ilmiah dan prototipe. Kategori prototipe yang ditampilkan berupa sektor teknologi dan sosial-budaya yang dirangcang langsung oleh pelajar SMA/SMK ini. Spesifiknya berupa aplikasi, perancangan prototipe, permainan lalu lintas, bahkan studi kajian berkenaan dengan moda transportasi darat.(MR)

Kargo Udara: Untuk Konektivitas Aceh Tengah di Masa Depan

Pelayanan kargo udara dari Takengon dan Bener Meriah ke daerah lain telah menjadi cita-cita pimpinan terdahulu sebelum pemekaran Kabupaten Bener Meriah. Namun karena satu dan lain hal harapan ini baru bisa terwujud sekarang. Titik terang akan hal ini telah muncul. Rapat koordinasi telah terlaksanakan untuk merealisasikan mimpi tersebut. Pada November 2022 lalu, pelayanan kargo udara mulai direncanakan dengan berkolaborasi dengan para pelaku usaha, beberapa maskapai, serta pihak-pihak terkait yang ikut mengambil andil. Salah satu maskapai yang terlibat dalam kolaborasi ini adalah Maskapai Trigana Air, yang antusias akan rencana pelayanan kargo dari Aceh Tengah ke daerah lain. Hal ini juga didukung oleh fakta bahwa Maskapai Trigana Air memiliki jadwal hampir setiap hari mendarat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda dari Soekarno-Hatta membawa barang-barang impor yang masuk. Serta kemudian kembali dengan pesawat kosong ke Jakarta. “Jadi bisa sejalur untuk singgah terlebih dahulu di Kabupaten Aceh Tengah mengangkut dan mengekspor barang-barang komoditi yang ada” ujar Lusi Anggraini, Kaur TU Bandara Rembele. Banyak persiapan yang dilakukan untuk menjalankan pelayanan kargo udara ini, termasuk pembangunan terminal khusus kargo yang berfungsi sebagai tempat pemeriksaan barang sekaligus penyimpanan barang komoditas yang akan dikirim ke daerah lain. Pengecekan kondisi lapangan dan landasan juga sangatlah diperlukan untuk kepastian keamanan dan keselamatan pelayanan ini. Setelah terpenuhi, baru langkah selanjutnya yaitu proofing flight dapat dilakukan. Pihak Trigana Air juga telah menyediakan pesawat yang berjenis Boeing 737-300, untuk penerbangan setidaknya sekali seminggu. Beberapa komoditas yang direncanakan untuk dikirimkan melalui jalur udara adalah cabai, tembakau, kopi, udang, dan lobster air tawar, yang berasal dari berbagai daerah sekitar Kabupaten Aceh Tengah bahkan hingga Kota Bireuen. Fokus destinasi pengiriman barang untuk sementara masih dari Batam dan Jakarta karena demand yang tinggi dari dua daerah tersebut terkait dengan komoditi yang disediakan. Jarak yang jauh dan waktu yang lama dalam pengiriman melalui jalur darat juga menjadi kendala selama ini. Pengiriman yang cepat dan sigap sangatlah penting bagi komoditi seperti cabai. Lamanya perjalanan darat yang dilakukan bisa berpotensi cabai tidak segar atau bahkan bisa busuk ketika sampai tujuan. Jauhari, Kadishub Aceh Tengah, mengatakan “Hari ini, komoditas cabai hampir 100-120 ton keluar dari Aceh Tengah melalui jalur darat menuju Batam yang menghabiskan waktu kurang lebih selama 40 jam. Hal ini membuat kerugian yang dialami cukup banyak, terlebih lagi ketika musim hujan. Dengan adanya kargo udara kerugian yang dialami saat ini bisa ditekan atau bahkan dihilangkan”. Perbandingan antara kedua moda transportasi tentu tidak perlu diragukan lagi. Bayangkan saja, jarak tempuh 40 jam tersebut dapat dipangkas menjadi hanya 60 – 90 menit saja untuk rute dari Aceh Tengah ke Batam dengan menggunakan moda transportasi udara. Hal ini membuat segala lapisan masyarakat antusias dengan adanya pelayanan pengiriman kargo udara ini. Pemerintah daerah juga telah berkolaborasi dengan pihak pengusaha lokal untuk menyiapkan barang-barang yang ingin dikirimkan. Ini penting dilakukan selain untuk menyebarkan informasi pelayanan ini, usaha ini juga berguna untuk mengatasi pasokan yang berlebih sehingga pihak ketiga, Maskapai Trigana Air, dapat mengatur jadwal sesuai dengan permintaan yang ada. Kadishub Aceh Tengah juga menambahkan apabila pelayanan kargo udara ini sudah berjalan dengan lancar dan berhasil, maka bisa memberikan dampak positif yang besar bagi perekonomian daerah Aceh Tengah dan sekitarnya. Hal ini karena komoditi yang dihasilkan oleh daerah tersebut bisa lebih cepat dan efisien diangkut ke daerah lain, sehingga bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Dalam perspektif jangka panjang, pelayanan kargo udara juga bisa membuka peluang investasi di bidang industri dan bisnis di daerah tersebut. Dengan adanya akses transportasi yang lebih baik, para investor dapat lebih mudah dan cepat mengirimkan barang-barang produksinya ke daerah lain, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Namun demikian, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam mengembangkan pelayanan transportasi kargo udara ini. Salah satunya adalah tantangan dalam hal pemasaran dan promosi pelayanan transportasi kargo udara ini. Penting untuk memperkenalkan dan mempromosikan pelayanan ini secara luas kepada masyarakat dan pelaku usaha di daerah tersebut, sehingga mereka dapat memanfaatkan pelayanan ini dengan optimal. Selain itu, pihak-pihak terkait juga perlu memastikan bahwa harga pengiriman barang yang ditawarkan dapat bersaing dengan pelayanan transportasi kargo udara lainnya yang ada di pasar. Dalam kesimpulannya, pengembangan pelayanan kargo udara di daerah Aceh Tengah dan sekitarnya merupakan langkah yang positif dan strategis dalam meningkatkan konektivitas dan perekonomian daerah tersebut. Dengan pelayanan transportasi kargo udara yang lebih cepat, efisien, dan aman, diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan kualitas komoditi yang dihasilkan oleh daerah tersebut. Oleh karena itu, semua pihak harus bekerja sama dan saling mendukung dalam mengembangkan pelayanan transportasi kargo udara ini agar dapat memberikan manfaat dan dampak positif yang besar bagi daerah tersebut.(*) Versi cetak digital dapat diakses dilaman:

Pelajar Pepolor Diajak Kenali Lebih Dekat Transportasi Ibukota Aceh

BANDA ACEH – Mengenakan rompi bertuliskan Road Safety Ranger Z, 22 peserta pelajar pelopor keselamatan lalu lintas angkutan jalan se-Aceh diajak lebih dekat mengenal transportasi di ibukota provinsi Aceh. Salah satunya mereka berkunjung ke DEPO (Pusat Kendali) Angkutan Massal Perkotaan Trans Kutaraja, Selasa, 8 Agustus 2023. Di hadapan generasi muda ini, Kepala UPTD Angkutan Massal Perkotaan Trans Kutaraja, Muhammad Hanung Kuncoro menyebutkan sejak kehadirannya di tahun 2016, bus Trans Koetaradja terus bertranformasi signifikan baik dari segi pelayanan dan kenyamanan pengguna jasa bus. “Saat ini masih ada masyarakat yang memarkirkan kendaraannya ataupun berjualan di depan halte Trans Koetaradja. Padahal, sebelum memasuki halte telah kami tempatkan rambu-rambu lalu lintas. Kondisi seperti inilah yang sangat perlu kita edukasikan kepada adek-adek demi terciptanya kenyamanan bersama,” sebut Hanung. Seperti diketahui, baik di halte dan di dalam bus Trans Koetaradja telah ada petunjuk keselamatan berlalu lintas. Adanya pegangan bagi penumpang berdiri, kursi khusus bagi lansia, anak-anak, ibu hamil dan menyusui diberi fasilitas prioritas serta berbagai fasilitas pendukung lainnya. Lanjut Hanung, dari tahun 2016 hingga sekarang, bus Trans Koetaradja masih gratis yang melayani dari pagi hingga sore hari untuk warga ibukota dan sekitarnya. Layanan terbaru seperti Trans Meudiwana, Trans Campus semakin diminati, bahkan bus ini sudah terkoneksi antar moda dari Bandara SIM bisa langsung menuju Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue. Usai mendapatkan informasi dari Depo Trans Koetaradja, pelajar pelopor diajak berkunjung ke Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue guna melihat aktivitas pelabuhan baik dari fasilitas maupun jasa kepelabuhanan. Selama di sini, Penanggung Jawab Fasilitas Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Muhammad Ismail Ramdhani mengatakan baik kapal Ro-Ro maupun kapal cepat setiap akan berangkat diutamakan keselamatan selama berlayar. “Untuk adek-adek ketahui, setiap kapal yang akan berangkat dikeluarkan Surat Perintah Berlayar (SPB) terlebih dulu oleh Syahbandar Pelabuhan, barulah kemudian kapal dapat berlayar. Keselamatan dalam pelayaran adalah hal yang utama,” sebut Ismail. Dilanjutkannya, Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue sejak dikelola Dishub Aceh juga terus berbenah dari sisi darat. Perbaikan berbagai prasana dan sarana terus dilakukan demi meningkatkan pelayanan bagi pengguna jasa pelabuhan. Selama berada di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue maupun Depo Trans Kutaraja, peserta pelajar pelopor juga sangat antusias berdiskusi langsung dengan petugas Dishub Aceh. Pada, Rabu, 9 Agustus 2023, dijadwalkan masing-masing pelajar pelopor mempresentasikan prototipe keselamatan lalu lintas angkutan jalan di hadapan tim penguji.(MR)

22 Pelajar Se Aceh Ikuti Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas Angkutan Jalan

BANDA ACEH – Sebanyak 22 Pelajar SMA/SMK se-Aceh ikuti pemilihan pelajar pelopor keselamatan lalu lintas angkutan jalan, 7-10 Agustus 2023 di Banda Aceh. Acara yang mengambil tema Safety Transport for Indonesia’s Future ini dibuka langsung Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal, Selasa, 8 Agustus 2023. Ketua Panitia, Daniel Sarumaha mengatakan pemilihan pelajar pelopor tahun ini dimaksudkan guna mewujudkan budaya keamanan dan keselamatan lalu lintas mendudukan pelajar sejajar dengan insan pembangunan lainnya melalui pemberian motivasi dan penghargaan. Selain itu, kegiatan ini bertujuan meningkatkan dan membangun kesadaran generasi muda untuk berperilaku tertib berlalu lintas. “Serta kita harapkan, pelajar ini dapat menyebarluaskan informasi keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan ke kalangan generasi muda lainnya,” sebut Daniel. Kadishub Aceh, Teuku Faisal dalam amanatnya saat membuka kegiatan mengatakan data dari Korlantas Polri menyebutkan bahwa sepeda motor sebagai kendaraan penyumbang kecelakaan terbesar se-Indonesia. “Ini menjadi catatan bagi kita semua. Kita berharap lembaga pendidikan dapat menyampaikan informasi keselamatan berlalu lintas di sekolah-sekolah melalui kelas khusus atau sesi penyampaian keselamatan berlalu lintas di usia dini. Ini penting terkait masa depan bangsa ke depan,” kata Faisal. Faisal juga mengharapkan peserta pelajar pelopor ini dapat menjadi simpul positif bagi teman-teman, keluarga, dan lingkungan agar dapat menyampaikan informasi keselamatan berlalu lintas. Tentu belajar tidak hanya dalam forum ini, peserta dapat pula mendapatkan informasi dari platform media sosial. Sehingga memberi wawasan berlebih bagi peserta pelajar pelopor ke depannya. “Tahun lalu kita masuk 10 besar se-Indonesia. Untuk pembina pelajar pelopor kita meraih lima besar. Ini menjadi capaian yang cukup baik. Tahun ini, harapannya dapat semakin meningkat,”ujarnya. Kegiatan pemilihan pelajar pelopor ini adalah bentuk komitmen bersama dalam mengkampanyekan keselamatan berlalu lintas. Untuk itu, Dishub Aceh mengapresiasi kehadiran Ditlantas Polda Aceh, PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Banda Aceh, BPTD Wilayah II Aceh, dan Dishub Kab/Kota se-Aceh yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Adapun materi yang diajarkan dalam pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari materi pengetahuan keselamatan LLAJ, public speaking, defensive driving, safety riding, dan eco driving, manajemen kampanye keselamatan, motivasi dan pengembangan diri, antisipasi penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar, pertolongan pertama pada kecelakaan dan dinamika kelompok. Pematerinya dari Dishub Aceh, Ditlantas Polda Aaceh, PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Banda Aceh, dan BPSDM Aceh. Peserta yang memperoleh predikat terbaik di tingkat provinsi Aceh akan diikutsertakan pada tingkat nasional sebagai Duta Aceh pada September 2023 di Jakarta.(MR)