Pembangunan Aceh Setelah 19 Tahun Berlalu Pasca Tsunami

Kota-kota pasti akan mengalami perkembangan yang ditandai dengan adanya konversi area pertanian menjadi area terbangun serta berkembangnya wilayah perkotaan sejalan dengan pertumbuhan populasi penduduknya.


Akhir tahun 2004 tepatnya pada tanggal 26 Desember terjadi bencana yaitu bencana gempa dan tsunami. Besaran gempa 9,1 skala richter menjadikan gempa tersebut sebagai salah satu gempa terkuat sepanjang sejarah modern.


Perkembangan Aceh terutama Kota Banda Aceh sempat terhenti karena terjadinya bencana gempa bumi dan tsunami tersebut. Rangkaian bencana tersebut membawa dampak terhadap perkembangan kota khususnya pada daerah pesisir pantai.


Dua tahun setelah tsunami, pembangunan menjadi tantangan berat dan masih ditujukan guna membangun kembali layanan infrastruktur dasar. Setelah selesainya masa rehabilitasi dan rekonstruksi, Aceh terus berkembang yang ditandai dengan meningkatnya luasan area terbangun dan berkurangnya area pertanian dan tutupan vegetasi lainnya.


Perkembangan Kota Banda Aceh tahun 2005-2011 masih berfokus pada program rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa bumi dan tsunami yang dikoordinir oleh BRR NAD-Nias. Periode tersebut menjadi tantangan besar karena harus memulihkan berbagai sektor seperti perumahan, sarana pendidikan, sarana kesehatan, akses jaringan jalan, akses air bersih, dan lain sebagainya.


Pemerintah pada saat itu bekerjasama dengan Asian Development BankĀ (ADB) untuk membangun fasilitas dan infrastruktur transportasi yang ada di Aceh pasca bencana gempa bumi dan tsunami.


Hasil Pembangunan Saat Ini


Pembangunan Aceh, pasca gempa dan tsunami 26 Desember 2004, tak bisa lepas dari satu badan khusus yakni Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias. Badan ini terbentuk, kala progres pembangunan pasca bencana mulai nampak begitu lambat.


BRR pun berupaya membangun Aceh dan Nias pasca bencana dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, menerapkan struktur administrasi dan manajemen, serta sistem pendukung yang fungsional dan ringkas.


Rehabilitasi dan rekonstruksi sangat berpengaruh terhadap aksesibilitas sehingga secara signifikan mendukung pertumbuhan ekonomi di Aceh. Pasca bencana tersebut program rehabilitasi dan rekonstruksi di Aceh segera dilakukan dimana pembangunan perumahan menjadi prioritas yang utama karena rumah merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi masyarakat.


Dibidang pekerjaan umum, pembangunan jalan dan jembatan sebagai akses transportasi penting serta pengaman pantai menjadi bagian dari program rehabilitasi dan rekonstruksi. Sedangkan dibidang pendidikan telah dibangunnya sekolah-sekolah yang rusak akibat tsunami.


Pembangunan Sektor Perhubungan Pasca Tsunami


Dorong pemulihan infrastruktur di sektor transportasi laut di pasca musibah gempa bumi dan tsunami yang melanda Aceh dan sekitarnya, maka dilakukan rehabilitasi pada beberapa pelabuhan.


Pada tahun 2004 seluruh fasilitas pada pelabuhan Ulee Lheue rusak akibat bencana tsunami. Pada bulan Juni 2005 Pemerintah Australia melalui Australia Indonesia Partnership for Reconstruction and Development (AIPRD) memberikan bantuan kepada UNDP untuk menjalankan tahap 1 dalam pembangunan kembali pelabuhan, namun pembangunan pada masa itu hanya difokuskan untuk melayani kebutuhan transportasi logistik via laut guna membantu rekonstruksi Kota Banda Aceh dan daerah lainnya yang terkena dampak bencana tsunami. Dan dilanjutkan kembali dengan pembangunan fasilitas tahap 2 pada tahun 2007-2008. Hingga sekarang hanya ada beberapa penambahan fasilitas saja.
Sistem transportasi di Provinsi Aceh pasca tsunami secara infrastruktur jaringan jalan semakin hari semakin membaik. Dishub Aceh berupaya meningkatkan konektivitas antar wilayah melalui strategi peningkatan dan pengembangan sub sektor perhubungan darat, laut, dan udara.


Untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah, peningkatan konektivitas antar kepulauan, sektor pariwisata, dan logistik, maka berdasarkan kesepakatan bersama (MoU) Pemerintah Aceh dan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) pada tanggal 28 November 2018, melalui APBA TA 2019 dan 2020 (tahun jamak) telah dialokasikan anggaran untuk pembangunan tiga kapal Aceh Hebat.


KMP. Aceh Hebat 1, KMP. Aceh Hebat 2, KMP. Aceh Hebat 3, Angkutan Massal Trans Koetaraja, peningkatan layanan pelabuhan penyeberangan dan terminal tipe B merupakan pelayanan transportasi yang berkeadilan untuk memajukan wilayah Aceh secara berimbang.


Program Perkeretaapian Aceh juga merupakan bagian dari program Trans Sumatera Railway Development. Pembangunan jalan kereta api Aceh dianggap solusi tepat saat ini dan juga di masa depan, di mana angkutan kereta api ini bersifat massal, murah, aman dan efektif. Pembangunan kembali jaringan pelayanan kereta api Aceh diyakini memberikan dampak positif bagi masyarakat.


Dengan dibangunnya pelabuhan dan terminal feri di Aceh maka dapat menimbulkan pertumbuhan dalam bidang ekonomi di masyarakat Aceh. Hal ini disebabkan karena pelabuhan dan transportasi laut sangat sering digunakan masyarakat untuk mendistribusikan barang dagangan dan transportasi sehingga masyarakat mampu melakukan kegiatan perekonomian kembali dan tentu saja ini akan menciptakan pertumbuhan di Aceh.


Hikmah Dan Pelajaran Dari Tsunami Aceh


Mungkin kita harus renungkan kembali, pelajaran apa yang bisa diperoleh dari kejadian-kejadian sesudah tsunami. Kita semua sadar, tsunami itu suatu bencana alam. Peristiwa tersebut harus menjadi pembelajaran dan refleksi bagi manusia. Tsunami adalah peristiwa fundamental, di mana satu sisi menjadi renungan yang berefek dalam pembangunan di Aceh.


Oleh karena itu, diperlukan mitigasi bencana tsunami baik secara struktural maupun nonstruktural diantaranya pembangunan dinding laut serta pelatihan tanggap bencana bagi masyarakat pesisir. Mitigasi bencana ditujukan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan seperti mengurangi kerugian harta benda dan kematian manusia ketika bencana tsunami terjadi pada masa mendatang.(*)

Versi cetak digital Tabloid Aceh TRANSit Edisi 15 dapat diakses di laman:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content