Aceh Miliki Potensi Alam dan Pariwisata yang Besar

Banda Aceh – Aceh memiliki potensi alam dan pariwisata yang sangat besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun sayangnya, aksesibilitas yang kurang memadai dan belum terintegrasi dengan baik menjadi penghambat tumbuhnya perekonomian Aceh.

Penjelasan tersebut diutarakan oleh Safuadi, ST., M.Sc., Ph.D., Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Aceh/Kepala Kantor Wilayah DJBC Aceh, saat memberi materi tentang Membangun Aceh melalui Sinergi Strategi dan Kebijakan Bidang Transportasi di Aceh dalam Rapat Sinergisitas Rencana Kerja Perhubungan Aceh Tahun 2022 di Amel Hotel and Convention Hall, Selasa, 15 Maret 2022.

Pada acara yang dihadiri oleh seluruh Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota se-Aceh beserta Kepala Sub Bagian Perencanaan ini, Safuadi menekankan pentingnya mengintegrasikan program kerja setiap instansi di berbagai level pemerintahan. Sebab, sebutnya, pembangunan sarana maupun prasarana transportasi di Aceh harus dikerjakan bersama-sama untuk mencapai satu tujuan bersama.

Safuadi mengilustrasikan kehadiran angkutan barang perintis/tol laut yang ditujukan untuk memudahkan distribusi barang ke seluruh wilayah Indonesia. Data tol laut yang ada sama perhubungan, misalnya, harus diintegrasikan dengan stakeholder yang bergerak di bidang perdagangan. “Berikan datanya ke Disperindag supaya mereka meneruskan ke kawan-kawan pengusaha yang ada di Aceh,” ujarnya.

Di samping itu, Safuadi menyebutkan pula bahwa penghambat utama ekonomi Aceh tumbuh tinggi adalah infrastruktur yang kurang memadai, terutama terkait konektivitas antar wilayah. Makanya, kolaborasi yang baik sangat diperlukan agar pembangunan sarana dan prasarana transportasi benar-benar berdampak bagi pertumbuhan ekonomi Aceh.

Selain Safuadi, acara ini juga menghadirkan pemateri dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh, yaitu Muhammad Iqbal, ST., M.Si, selaku Perencana Ahli Muda/Sub Koordinator Pengembangan Wilayah Bappeda Aceh. (AM)

Skip to content