Pesona Senja di Desa Wisata Ulee Lheue dan Kampung Jawa

Gemuruh suara ombak menyisir pantai diiringi gelak tawa anak2 yang sedang bermain di sepanjang pesisir pantai UleeLheue hampir tiap sore terlihat. Mereka asik bermain air sambil diawasi orang tuanya yang sedang menikmati secangkir kopi atau cemilan di warung sekitar pantai Ulee Lheue. Walau berpasir hitam pantai ini sangat diminati warga kota Banda Aceh dan sekitarnya, Karena pantai ini menyimpan pesona disaat sore hari langit terlihat merah dikala matahari mulai perlahan terbenam dibalik gunung Ujong Pancu.

Pesona pantai diujung pulau Sumatra tidak kalah menarik dibandingkan dengan panti-pantai lainnya yang ada di negeri Indonesia tercinta ini.. DIkawasan UleeLheue ini juga tersedia taman Kuliner dan berbagai warung serta restaurant jajanan masakan khas Aceh. Selain sebagai objek wisata pantai Kawasan ini juga terdapat pelabuhan penyeberangan menuju pulau Weh yakni pelabuhan Ulee Lheue.

Kawasan desa wisata Ulee Lheue adalah salah satu desa wisata yang terletak di Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh Provinsi Aceh. Untuk menuju ke Desa Wisata Gampong Ulee Lheue dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda diperkirakan menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit.

Di Ulee Lheue selain terkenal dengan pelabuhannya juga terdapat Pantai Cermin yang berjarak kurang lebih 10 menit dari pusat Kota Banda Aceh. Pantai ini punya panorama alam yang indah juga memiliki wahana wisata air bagi anak-anak dan juga dapat digunakan oleh orang dewasa. Saat sore hari hari libur biasanya kawasan ini dipadati kendaraan pengunjung yang ingin menikmati suasana senja tenggelamnya matahari diufuk barat pulau Sumatera ini.

Dikawasan ini juga terdapat masjid yang terkenal tidak tersentuh air saat tsunami melanda Aceh pada 26 Desember 2004 lalu yaitu Mesjid Baiturrahim yang sampai saat ini msih berdiri kokoh dan menjadi objek wisata religi mancanegara dan sering dikunjungi wisatawan negeri jiran Malaysia, Singapura, dan Brunai Darussalam. Untuk menuju lokasi ini sekarang sangat lah mudah dijangkau. Dari Bandara Sultan Iskandar Muda, wisatawan bisa menggunaga moda transportasi Trans Koetaraja yang hampIr setiap jam tersedia. Demikian pula wisatawan yang berada dipusat kota Banda Aceh bisa menggunakan kenderaaan Trans Koetaraja melaui halte Mesjid Raya Baiturrahman.(*)

Versi cetak digital dapat diakses di laman:

Skip to content