Dishub

Pergerakan Arus Barang E-Commerce Belum Terdata dengan Baik

BANDA ACEH – Pergerakan barang di Aceh saat ini selain dipengaruhi oleh aktivitas produksi dan konsumsi masyarakat kini juga dipengaruhi oleh pertumbuhan e-commerce. Namun, kendala yang terjadi saat ini, pergerakan arus barang melalui e-commerce tidak terdata dengan baik.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Perhubungan Aceh, T Rizki Fadhil saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Studi Angkutan Barang di Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh, Senin, 22 Agustus 2022.

Rizki menambahkan, penataan sistem transportasi angkutan barang di Aceh belum sepenuhnya dikelola dengan baik, mulai dari jenis barang, titik awal, tujuan akhir, serta jenis moda transportasi yang digunakan.

Data pergerakan barang di Aceh, kata Rizki, belum terinformasi dan terdistribusi secara transparan. Sehingga data tersebut susah untuk didapati.

Menurut Rizki, untuk menciptakan transportasi angkutan barang yang terintegrasi dibutuhkan informasi yang komprehensif dari berbagai stakeholder agar dapat memberikan pelayanan yang optimal.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia FGD, Safriyanthi menyebutkan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk menjaring beragam masukan dan saran dari pelaku usaha baik produsen maupun distributor barang di Aceh selaku pengguna jasa transportasi khususnya melalui jalur darat.

Ia mengharapkan melalui FGD ini diperoleh informasi terkait data-data yang berhubungan dengan angkutan barang di Aceh dari stakeholder yang berhadir.

FGD yang mengangkat tema “Identifikasi Data Distribusi Pergerakan Barang di Aceh” ini berlangsung selama dua hari, 22 – 23 Agustus 2022. Kegiatan ini juga menghadirkan guru besar pada Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Sofyan, M.Sc.Eng, IPU., sebagai pemateri. (AM)