Banda Aceh – Kepala Dinas Perhubungan Aceh, T. Faisal, ST, MT., bersama para Kepala SKPA Pemerintah Aceh lainnya, menghadiri upacara peringatan Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) ke-66 yang berlangsung di Halaman Kantor Gubernur Aceh, Selasa (2/9/2025). Upacara yang dipimpin Wakil Gubernur Aceh, H. Fadhlullah, SE., itu diikuti ratusan pelajar SMA dari Banda Aceh dan Aceh Besar, para guru, tenaga kependidikan, serta ASN Pemerintah Aceh.
Dalam amanatnya, Wagub menegaskan bahwa pendidikan unggul merupakan kunci utama dalam mewujudkan Aceh yang maju, bermartabat, dan berdaya saing. Ia juga mengapresiasi para siswa, guru, dan tenaga kependidikan atas dedikasi mereka dalam membangun pendidikan Aceh.
“Pendidikan tidak hanya soal prestasi akademik, tetapi juga pembentukan karakter, kreativitas, dan daya inovasi agar generasi muda siap bersaing di tingkat nasional maupun global,” ujar Fadhlullah.
Fadhlullah menyebutkan, dalam beberapa tahun terakhir Aceh menunjukkan kemajuan membanggakan di bidang pendidikan. Tingkat partisipasi sekolah meningkat, kualitas belajar membaik, dan sejumlah prestasi di bidang sains, seni, maupun olahraga berhasil diraih. Bahkan, sejumlah guru dari Aceh memperoleh penghargaan nasional atas dedikasi dan inovasi dalam mengajar.
Namun demikian, Wagub mengingatkan masih banyak tantangan yang dihadapi, terutama dalam menghadapi perubahan zaman yang serba cepat. “Kita harus memastikan anak-anak Aceh dibekali keterampilan relevan, sehingga siap menghadapi tantangan teknologi, sosial, dan ekonomi di masa depan,” ujarnya.
Sejalan dengan tema Hardikda ke 66 yaitu Mewujudkan Pendidikan Unggul, Menuju Aceh Maju, Dishub Aceh juga memiliki peran penting dalam mendukung kemajuan pendidikan. Salah satunya melalui layanan transportasi publik Trans Koetaradja yang difokuskan untuk melayani pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum.
“Trans Koetaradja dioperasikan untuk membantu mobilitas masyarakat, khususnya pelajar dan mahasiswa. Moda ini bahkan masih gratis, sehingga dapat meringankan beban biaya transportasi bagi keluarga,” ujar T. Faisal usai mengikuti upacara.
Trans Koetaradja mulai beroperasi pada 2016 dengan satu koridor Pusat Kota–Darussalam menggunakan 25 unit bus. Kini berkembang menjadi 59 unit bus dengan enam rute utama dan delapan rute feeder, termasuk yang melayani kawasan kampus Universitas Syiah Kuala dan UIN Ar-Raniry. Koridor Masjid Raya–Darussalam menjadi jalur dengan penumpang terbanyak karena mayoritas penggunanya mahasiswa.
Selain memperluas armada, Dishub juga menerapkan inovasi sistem pembayaran elektronik Tap on Bus untuk membiasakan masyarakat menggunakan e-money. Namun, untuk saat ini layanan Trans Koetaradja tetap digratiskan bagi seluruh pengguna.
Kadishub Aceh mengajak pelajar, mahasiswa, dan masyarakat, khususnya di Banda Aceh dan Aceh Besar, untuk memanfaatkan layanan ini. Dengan dukungan transportasi publik, kita berharap pendidikan Aceh semakin maju dan unggul. Akses mobilitas yang baik akan memperkuat semangat belajar generasi muda. Dishub Aceh juga berkomitmen terus menghadirkan layanan transportasi publik untuk mendukung aktivitas masyarakat.(HZ)
- Saat Daerah Lain Berbayar, Aceh Masih Gratiskan Bus Trans Koetaradja, Mengapa?
- Presiden Anugerahkan Bintang Jasa Utama kepada Teungku Nyak Sandang, Patriot Aceh dalam Sejarah Transportasi Udara Indonesia
- UPTD Wilayah 1 Pelabuhan Penyeberangan Dishub Aceh Gelar Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Guna Meriahkan HUT ke-80 RI