Turbulensi adalah fenomena umum yang dialami oleh pesawat terbang selama penerbangan. Meskipun seringkali menimbulkan ketidaknyamanan bagi penumpang, turbulensi jarang sekali berbahaya bagi keselamatan penerbangan. Ada beberapa jenis turbulensi yang dapat terjadi, masing-masing dengan karakteristik dan penyebabnya sendiri. Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa jenis turbulensi pesawat.
1. Turbulensi Mekanis
Turbulensi mekanis terjadi ketika aliran udara terganggu oleh objek fisik seperti gunung, bangunan tinggi, atau bahkan pohon besar. Ketika angin bertiup melewati rintangan ini, udara yang tenang menjadi bergolak, menciptakan area turbulensi. Jenis turbulensi ini biasanya terjadi di dekat permukaan tanah dan lebih umum ditemukan pada ketinggian rendah, terutama saat pesawat lepas landas atau mendarat.
2. Turbulensi Konvektif
Turbulensi konvektif disebabkan oleh naiknya udara hangat yang bertemu dengan udara yang lebih dingin di atmosfer. Hal ini sering terjadi pada hari-hari yang panas ketika sinar matahari memanaskan permukaan bumi, menyebabkan udara hangat naik dan menciptakan arus udara yang tidak stabil. Turbulensi jenis ini sering ditemukan di daerah dengan aktivitas konveksi yang kuat, seperti daerah tropis dan sekitar badai petir.
3. Turbulensi Shear Angin (Wind Shear)
Turbulensi ini terjadi akibat perubahan mendadak dalam kecepatan atau arah angin pada jarak vertikal atau horizontal yang pendek. Wind shear dapat terjadi di berbagai lapisan atmosfer, tetapi paling berbahaya ketika terjadi dekat dengan permukaan bumi, khususnya saat lepas landas atau mendarat. Perubahan kecepatan atau arah angin yang tiba-tiba dapat menyebabkan pesawat mengalami guncangan hebat.
4. Turbulensi Wake (Wake Turbulence)
Wake turbulence dihasilkan oleh vorteks udara yang terbentuk di ujung sayap pesawat. Ketika pesawat terbang, terutama pesawat besar, vorteks ini dapat tetap ada di jalur penerbangan untuk beberapa waktu, menciptakan turbulensi bagi pesawat yang mengikuti di belakangnya. Oleh karena itu, kontrol lalu lintas udara biasanya menjaga jarak yang cukup antara pesawat-pesawat yang lepas landas atau mendarat secara berurutan untuk menghindari wake turbulence.
5. Turbulensi Jernih (Clear Air Turbulence)
Clear air turbulence (CAT) adalah jenis turbulensi yang terjadi di udara bersih tanpa adanya tanda-tanda visual seperti awan atau badai. CAT biasanya terjadi di ketinggian jelajah tinggi, di atau dekat jet stream, dan disebabkan oleh perbedaan kecepatan angin yang tajam dalam lapisan udara yang berbeda. Karena tidak ada indikasi visual, CAT sering kali datang secara tiba-tiba dan dapat menjadi sangat intens.
Meskipun turbulensi dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, teknologi modern dan pelatihan pilot yang ketat memastikan bahwa pesawat dapat menanganinya dengan aman. Penumpang disarankan untuk selalu mengenakan sabuk pengaman saat duduk, karena turbulensi dapat terjadi kapan saja tanpa peringatan. Memahami berbagai jenis turbulensi dan penyebabnya dapat membantu mengurangi kecemasan dan memberikan wawasan tentang apa yang terjadi di langit selama penerbangan.(MR)
*Diolah dari berbagai sumber