Transportasi Milik Siapa?

Dalam menciptakan suatu sistem yang harmonis dilengkapi dengan elemen keseimbangan dan keselarasan. Elemen tersebut sebagai bahan pokok yang harus ada dalam sebuah perancangan. Dalam proses perancangan sistem juga membutuhkan elemen-elemen lain yang tak kalah pentingnya. Misalnya, elemen kebijakan dan partisipasi juga dipadukan dengan proporsi yang tepat. Tidak dipungkiri, adanya elemen tambahan lainnya yang dipadupadankan agar sistem tidak berpengaruh negatif terhadap pelaksanaan yang berkelanjutan.

Andil dalam peningkatan sistem tersebut tidak berpola searah namun memiliki cabang yang berkesinambungan. Tatanan sistem yang disusun secara apik akan mengalami hambatan jika ada salah satu ranting yang patah. Idealisme suatu sistem berjalan baik jika semua elemen bersinergi dengan baik.

Dalam hal ini, masyarakat memiliki andil yang sangat besar dalam pelaksanaan transportasi publik yang berkelanjutan. Transportasi yang dibangun bertujuan melayani masyarakat dalam melakukan aktivitas yang berpindah-pindah. Efektivitas dan efisiennya sistem transportasi merujuk terhadap perilaku masyarakat disamping kebijakan pemerintah. Rasa saling menghargai dan memahami yang telah dipelajari sejak sekolah dasar merupakan esensi penting dalam peningkatan transportasi yang lebih baik. Keadilan pelayanan transportasi juga membutuhkan aspirasi rakyat dalam menyuarakan kebutuhan transportasi yang sangat mendesak.

Di zaman milenial ini, kita sebagai masyarakat atau pemangku kepentingan masyarakat harus melek terhadap kondisi negara yang terus berupaya sekuat tenaga untuk bangkit mensejahterakan masyarakat seperti negara maju lainnya. Jangan lagi ada masyarakat yang terasing di tanah airnya sendiri. Sekarang bukan era di mana kita hanya menengadah tangan menerima apa saja yang diberikan. Seluruh elemen masyarakat harus ikut andil dalam peningkatan transportasi publik.

Baiklah, andil yang bagaimana? Andil besar yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan pelayanan publik yaitu dengan menjaga sarana dan prasarana transportasi tanpa terpengaruh berita hoaks (provokasi demi suatu kepentingan pribadi). Masyarakat harus melek terhadap informasi yang diberitakan. Perlu dilakukan telaah kebenaran dan bukti yang jelas. Jangan hanya menelan bulat-bulat layaknya memakan daging ayam tanpa dimasak akan menimbulkan efek samping yang besar dikemudian hari. Bola panas yang dilemparkan akan kembali lagi pada sang tuan. Jadi perlu kita berhati-hati dalam menjaring informasi yang tersebar.

Sarana dan prasarana transportasi yang telah dibangun merupakan milik kita bersama, tiada klaim pribadi terhadap aset tersebut. Kita harus membuang pikiran negatif bahwa aset yang dibangun adalah milik pemerintahan saja, jadi biarlah pemerintah saja yang memelihara. Statement seperti itu merupakan pendapat usang yang perlu direvitalisasi atau malah perlu direkontruksi kembali.

Keselarasan pemerintah dan masyarakat membangun sistem yang hebat terhadap peningkatan pelayanan transportasi. Manfaat yang akan dirasakan juga memiliki timbak balik terhadap masyarakat. Keamanan dan kenyaman bertransportasi akan dirasakan oleh semua pihak. Aksesibilitas yang dibutuhkan masyarakat juga dapat direalisasikan dengan matang dan memiliki cashback (saling menguntungkan dari segi manfaat).
Jadi, keselarasan dan keseimbangan terhadap peningkatan pelayanan publik menaruh harapan besar terhadap kebijakan pemerintah dan perilaku bijak masyarakat dalam mengubah sistem yang lebih hebat dalam sinergisitas untuk membangun kerjasama kreatif masyarakat dan pemerintah. (Syakirah)

Silakan baca edisi cetak online di laman

Tabloid Aceh TRANSit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content