BANDA ACEH – Mengenakan rompi bertuliskan Road Safety Ranger Z, 22 peserta pelajar pelopor keselamatan lalu lintas angkutan jalan se-Aceh diajak lebih dekat mengenal transportasi di ibukota provinsi Aceh. Salah satunya mereka berkunjung ke DEPO (Pusat Kendali) Angkutan Massal Perkotaan Trans Kutaraja, Selasa, 8 Agustus 2023.
Di hadapan generasi muda ini, Kepala UPTD Angkutan Massal Perkotaan Trans Kutaraja, Muhammad Hanung Kuncoro menyebutkan sejak kehadirannya di tahun 2016, bus Trans Koetaradja terus bertranformasi signifikan baik dari segi pelayanan dan kenyamanan pengguna jasa bus.
“Saat ini masih ada masyarakat yang memarkirkan kendaraannya ataupun berjualan di depan halte Trans Koetaradja. Padahal, sebelum memasuki halte telah kami tempatkan rambu-rambu lalu lintas. Kondisi seperti inilah yang sangat perlu kita edukasikan kepada adek-adek demi terciptanya kenyamanan bersama,” sebut Hanung.
Seperti diketahui, baik di halte dan di dalam bus Trans Koetaradja telah ada petunjuk keselamatan berlalu lintas. Adanya pegangan bagi penumpang berdiri, kursi khusus bagi lansia, anak-anak, ibu hamil dan menyusui diberi fasilitas prioritas serta berbagai fasilitas pendukung lainnya.
Lanjut Hanung, dari tahun 2016 hingga sekarang, bus Trans Koetaradja masih gratis yang melayani dari pagi hingga sore hari untuk warga ibukota dan sekitarnya. Layanan terbaru seperti Trans Meudiwana, Trans Campus semakin diminati, bahkan bus ini sudah terkoneksi antar moda dari Bandara SIM bisa langsung menuju Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue.
Usai mendapatkan informasi dari Depo Trans Koetaradja, pelajar pelopor diajak berkunjung ke Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue guna melihat aktivitas pelabuhan baik dari fasilitas maupun jasa kepelabuhanan. Selama di sini, Penanggung Jawab Fasilitas Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Muhammad Ismail Ramdhani mengatakan baik kapal Ro-Ro maupun kapal cepat setiap akan berangkat diutamakan keselamatan selama berlayar.
“Untuk adek-adek ketahui, setiap kapal yang akan berangkat dikeluarkan Surat Perintah Berlayar (SPB) terlebih dulu oleh Syahbandar Pelabuhan, barulah kemudian kapal dapat berlayar. Keselamatan dalam pelayaran adalah hal yang utama,” sebut Ismail.
Dilanjutkannya, Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue sejak dikelola Dishub Aceh juga terus berbenah dari sisi darat. Perbaikan berbagai prasana dan sarana terus dilakukan demi meningkatkan pelayanan bagi pengguna jasa pelabuhan.
Selama berada di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue maupun Depo Trans Kutaraja, peserta pelajar pelopor juga sangat antusias berdiskusi langsung dengan petugas Dishub Aceh.
Pada, Rabu, 9 Agustus 2023, dijadwalkan masing-masing pelajar pelopor mempresentasikan prototipe keselamatan lalu lintas angkutan jalan di hadapan tim penguji.(MR)