BANDA ACEH – Digitalisasi telah merambah berbagai sektor kehidupan masyarakat, termasuk sektor transportasi. Digitalisasi pada sektor ini berkembang dengan pesat terutama pada informasi layanan, penyediaan jasa transportasi, hingga penggunaan uang elektronik sebagai alat bayar.
“Untuk menghadapi tantangan tersebut, Dishub Aceh telah melakukan langkah-langkah seperti penyiapan sumber daya manusia, infrastruktur serta mengintensifkan kerja sama dengan stakeholders terkait, terutama dengan Bank Indonesia sebagai fasilitator digitalisasi daerah,” kata Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal saat memberi sambutan dalam kegiatan QRIS Fun Bike dan Launching Elektronifikasi Pelabuhan Ulee Lheue di Balee Meuseuraya Banda Aceh, Minggu, 16 Juli 2023.
Dishub Aceh saat ini mengelola 9 Terminal Tipe B, dan 7 pelabuhan penyeberangan yang tersebar di seluruh Aceh, serta angkutan massal Trans Koetaradja yang berbasis Bus Rapid Transit (BRT) di wilayah Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.
“Dengan kewenangan dan tanggung jawab yang begitu luas, Dishub Aceh terus berbenah memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat, termasuk penerapan digitalisasi pada sektor transportasi di Aceh,” sebut Teuku Faisal.
Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, yang dilalui ratusan ribu wisatawan domestik maupun mancanegara setiap tahunnya, sangat potensial untuk dijadikan pilot project digitalisasi pembayaran. Hal ini, tambahnya, seiring dengan upaya Dishub Aceh mereformasi wajah pelabuhan agar lebih ramah, transparan, akuntabel, bebas pungli, dan lebih beradab.
“Sebagai langkah awal, kita telah memberlakukan uji coba pembayaran retribusi pelabuhan secara cashless (non tunai) di Pelabuhan Ulee Lheue sejak bulan Mei 2023,” ungkap Teuku Faisal.
Digitalisasi pada layanan transportasi merupakan sebuah keniscayaan di masa yang akan datang. Oleh sebab itu, kata Teuku Faisal, Dishub Aceh akan terus berinovasi dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan transportasi yang berkualitas dan relevan dengan perkembangan zaman.
“Terima kasih atas dukungan yang luar biasa dari Bank Indonesia Perwakilan Aceh, pihak perbankan dan seluruh stakeholder,” tuturnya.(AM)