Menyemai Kesadaran Tertib Lalu Lintas di Kalangan Gen-Z

Berbicara soal tertib berlalu lintas memang tidak akan ada habisnya. Menurut data kepolisian, di Indonesia rata-rata 3 orang meninggal setiap jam akibat kecelakaan jalan. Artinya, persoalan tentang tertib berlalu lintas ini menjadi hal yang harus diperhatikan oleh Pemerintah maupun masyarakat. Permasalahan ini juga kerap terjadi pada kaum remaja. Tak jarang kita melihat siswa-siswi yang abai akan keselamatan berkendara. Minimnya kesadaran akan tertib berlalu lintas inilah yang menjadi penyebab utama kecelakaan. Para remaja sering tidak mematuhi rambu-rambu, melampaui batas kecepatan yang telah ditentukan, dan mengabaikan tanda-tanda keselamatan yang berujung pada cedera serius bahkan kehilangan nyawa.


Berdasarkan data dari Integrated Road Safety Management System (IRSMS) pada 31 Agustus 2023, ditemukan adanya peningkatan kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Provinsi Aceh. Sejak tanggal 1 hingga 31 Agustus 2023 tercatat, angka laka lantas tertinggi terjadi di wilayah hukum Polresta Banda Aceh, yaitu 86 kasus. Kemudian disusul Polres Aceh Timur sebanyak 42 kasus dan Polres Aceh Besar 23 kasus. Kenaikan angka laka lantas di Aceh selama Agustus 2023, total seluruhnya capai 323 kasus. Jumlah itu meningkat 8 persen atau 25 kasus dibandingkan Juli 2023 yang berjumlah sebanyak 298 kasus. Kasus laka lantas yang menyebabkan meninggal dunia meningkat 6 kasus dengan korban sebanyak 64 jiwa. Jumlah itu mengalami kenaikan sebesar 14 persen dari Juli 2023 dengan korban 58 jiwa.


Melihat data di atas, sudah selayaknya kampanye tertib berlalu lintas harus lebih gencar dilakukan terutama bagi kaum remaja, karena saat ini banyak siswa-siswi yang membawa kendaraan pribadi menuju sekolah tetapi mereka lupa akan kedisiplinan dalam berlalu lintas di jalan raya, sehingga keadaan lalu lintas kita masih terkesan kacau dan berantakan. Selain itu, kampanye tertib berlalu lintas penting dilakukan karena generasi muda saat ini lah yang nantinya akan menjadi penerus kita di masa yang akan datang.


Namun bagaimana cara melakukan kampanye tertib berlalu lintas di kalangan Generasi-Z? berbeda dengan orang dewasa, kalangan Generasi-Z justru lebih tertarik dengan informasi yang dikemas secara modern. Oleh karenanya, perlu berbagai inovasi tentang kampanye tertib berlalu lintas. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah melalui Dinas Perhubungan Aceh, selaku instansi yang bertanggung jawab akan lalu lintas yaitu mengadakan kegiatan pemilihan pelajar pelopor yang diadakan setiap tahunnya. Ajang ini merupakan program dari Kementerian Perhubungan dan diadakan ditingkat Nasional. Setiap kandidat diminta membuat karya ilmiah atau penelitian mengenai keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, kemudian hasilnya dipresentasikan di depan para dewan juri. Ide-ide dari para kandidat tentu saja diharapkan bisa menjadi inovasi untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.


Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya, saat menghadiri acara Penganugerahan Insan Peduli Keselamatan juga menegaskan “Para pelajar harus menjadi contoh yang baik dalam perilaku berkendara yang berkeselamatan. Kita melihat kejadian kecelakaan lalu lintas yang masih tinggi. Tentu kita tidak ingin saudara-saudara kita mengalami kecelakaan akibat tidak disiplin dalam berlalu lintas”. Kegiatan pemilihan pelajar pelopor ini dilakukan sebagai salah satu upaya mengurangi tingkat kecelakaan di jalan khususnya yang melibatkan usia pelajar/remaja.


Perwakilan pelajar pelopor dari Aceh, Saliha Umri, siswi kelas XII Labschool Universitas Syiah Kuala (USK) saat diwawancarai oleh Tim Aceh TRANSit juga mengatakan “Sebagai kaum Generasi-Z harus mengetahui aturan-aturan dasar dalam berlalu lintas agar dapat terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan dan dapat mengurangi angka kecelakaan yang kian menambah karena korban dari kasus kecelakaan lalu lintas tersebut mayoritasnya adalah remaja”.


Siswi asal Banda Aceh ini sebelumnya memaparkan karya ilmiah Aksira (Animasi Komik Islami Bersuara) media edukasi keselamatan lalu lintas. Melalui karya ilmiah ini Saliha berhasil meraih juara pertama kategori sosial budaya dalam pemilihan pelajar pelopor keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan nasional tahun 2023. Kategori sosial budaya ini dinilai dari tulisan ilmiah yang implementasinya berbentuk sosialisasi langsung ke masyarakat.


Prestasi dari Saliha patut diapresiasi, sebagai generasi muda Saliha mampu membuat sebuah inovasi tentang kampanye berlalu lintas. “Sangat penting untuk kita lakukan penyuluhan dan memberikan informasi-informasi dasar agar sejak dini kita bisa membantu pemerintah untuk tetap menjaga ketertiban dalam berlalu lintas. Siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) juga penting untuk mengetahui aturan-aturan dasar lalu lintas agar kedepannya anak-anak tersebut terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan” ujar Saliha.
Tinggi rendahnya disiplin suatu bangsa tercermin dari ketaatan masyarakat terhadap hukum lalu lintas di jalan raya. Oleh karena itu, mari kita tertib dalam berlalu lintas untuk keselamatan bersama seperti ajakan dari Saliha “ayo kita sama-sama membantu pemerintah untuk melakukan kampanye tertib berlalu lintas dimana kasus kecelakaan yang semakin hari kian meningkat dan kasus kecelakaan tersebut didominasi oleh para remaja. Jadi mari kita lebih waspada dan berhati-hati serta mempelajari aturan-aturan dasar berlalu lintas agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,” ajak Saliha.(*)

Versi cetak digital dapat diakses di laman:

Skip to content