Menempati kursi di dekat jendela darurat pesawat menawarkan beberapa keuntungan, termasuk ruang kaki yang lebih luas dan akses mudah ke jalan keluar darurat. Namun, tidak semua penumpang bisa duduk di sana. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk memastikan keselamatan dan efisiensi dalam keadaan darurat. Salah satu kriteria utama adalah usia. Penumpang yang duduk di kursi ini harus berusia minimal 15 atau 16 tahun, tergantung pada peraturan maskapai, agar mereka dapat memahami dan melaksanakan instruksi dengan baik dalam situasi darurat.
Selain usia, penumpang harus memiliki kemampuan fisik yang memadai. Mereka harus dapat membuka pintu darurat yang berat dan membantu evakuasi penumpang lain jika diperlukan. Hal ini berarti mereka harus tidak memiliki gangguan fisik atau mental yang dapat menghambat kemampuan mereka dalam menjalankan tugas ini. Maskapai sering kali meminta calon penumpang di kursi ini untuk menyatakan bahwa mereka mampu dan bersedia untuk melaksanakan tugas-tugas ini sebelum penerbangan.
Penumpang juga harus bisa berkomunikasi dengan baik dalam bahasa yang digunakan oleh awak kabin. Ini penting karena dalam situasi darurat, instruksi yang jelas dan cepat harus dipahami dan dilaksanakan tanpa kesalahpahaman. Kemampuan berkomunikasi ini mencakup mendengar dan berbicara dengan jelas, sehingga setiap penumpang di kursi jendela darurat dapat bekerja sama dengan kru pesawat dan penumpang lainnya secara efektif.
Selain itu, penumpang yang duduk di dekat jendela darurat harus bersedia untuk membantu dalam keadaan darurat. Ini termasuk kesiapan mental dan emosional untuk menghadapi situasi yang mungkin menakutkan dan penuh tekanan. Maskapai penerbangan biasanya memberikan instruksi tambahan dan briefing kepada penumpang di kursi ini untuk memastikan mereka siap menghadapi segala kemungkinan. Dengan memenuhi kriteria ini, penumpang tidak hanya mendapatkan keuntungan lebih selama penerbangan, tetapi juga berperan penting dalam menjaga keselamatan semua orang di pesawat.(MR)