Permasalahan dan Menambah Ketertarikan Generasi Milenial Terhadap Trans Koetaradja

Oleh Ridha Rosmarna Dewi
Juara 1 Lomba Menulis Transportasi Aceh Tahun 2022


Trans Koetaradja tentu sudah tidak asing lagi didengar oleh masyarakat Aceh, khususnya warga Banda Aceh dan di sekitarnya. Kehadiran Trans Koetaradja memberikan warna baru dalam dunia transportasi umum, kehadirannya pun kerap digemari oleh sebagian kalangan masyarakat. Trans Koetaradja sudah mulai dioperasionalkan sejak tahun 2016 yang merupakan inovasi baru bagi Provinsi Aceh.

Kehadiran Trans Koetaradja diharapkan mampu memberikan akses mobilitas yang merata kepada seluruh masyarakat hingga ke daerah terpencil. Dengan adanya Trans Koetaradja masalah pada transportasi kini dapat dikurangi. Seperti masalah pada masyarakat yang mobilitasnya terkadang terhambat oleh tidak adanya kendaraan pribadi, namun dengan adanya Trans Koetaradja diharapkan penghambatan mobilitas seperti ini dapat diatasi. Kehadiran Trans Koetaradja juga diharapkan dapat mendukung infrastruktur pertumbuhan ekonomi, mengurangi kecelakaan lalu lintas, menghindari kemacetan sehingga dapat menurunkan polusi udara, dan mampu menciptakan kondisi kota yang ramah lingkungan.1,2

Selain memiliki beberapa tujuan dan manfaat, Trans Koetaradja terus mengutamakan dan mempertahankan kualitasnya. Hal ini dapat terlihat dari suasana bus yang selalu bersih, fasilitasnya pun dilengkapi dengan AC (Air Conditioner) dan CCTV (Closed Circuit Televition) sehingga dari kamera tersebut dapat memantau perilaku pengemudi, dan kondisi penumpang di dalam bus. Tentu fasilitas yang ditawarkan menambah kenyamanan dan keamanan bagi para penumpang. Tidak hanya itu, tarif biaya yang akan diberlakukan juga sangat ekonomis dan cara pembayarannya juga bisa dengan menggunakan berbagai cara nantinya, yaitu dengan cara tunai maupun nontunai seperti: LinkAja, T-Money, OVO, GoPay, dan lain-lain. Hal ini merupakan inovasi yang patut diapresiasi karena pemerintah Aceh sangat sigap dalam mengikuti perkembangan digital yang semakin hari semakin berkembang. Dengan adanya metode pembayaran digital, tanpa disadari mampu menambah wawasan baru pula bagi para penumpang dalam mengikuti perkembangan zaman khususnya bagi generasi milenial.

Namun, beberapa tujuan tersebut sepertinya belum sepenuhnya tercapai. Sungguh disayangkan fasilitas yang begitu nyaman dan mudah belum mampu menambah ketertarikan generasi milenial pada Trans Koetaradja. Hal ini dapat dilihat dari data statistik yang memperlihatkan penggunaan transportasi pribadi terus meningkat di setiap tahunnya.3,4 Tentu hal ini belum relevan dengan tujuan dioperasionalkannya Trans Koetaradja. Seharusnya dengan adanya Trans Koetaradja mampu menekan jumlah penggunaan transportasi pribadi di setiap tahunnya.

Banyaknya penggunaan transportasi pribadi yang terus meningkat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah faktor status ekonomi. Semakin tinggi pendapatan masyarakat semakin berpeluang generasi milenial menggunakan transportasi pribadi dibandingkan dengan transportasi umum.5 Jika hal ini terus berlanjut, tradisi sosial-budaya menggunakan transportasi umum akan hilang tingkat eksistensinya dan pelajaran moral yang didapat dalam tata krama penggunaan transportasi umum juga akan menurun. Akibatnya lahirlah generasi milenial yang tidak tertarik pada tranportasi umum dan kurang berkembangnya nilai sosial budaya bagi kehidupan yang berkualitas.

Ketertarikan generasi milenial pada Trans Koetaradja diharapkan dapat meningkat sehingga mampu mewujudkan tujuan pokok dari dioperasionalkannya Trans Koetaradja dan mampu mewujudkan tujuan visual yang berdampak positif bagi sosial budaya, seperti mampu membangun kembali tradisi menggunakan transportasi umum di kalangan generasi milenial yang sedikit demi sedikit kini mulai menghilang. Jika dipahami lebih luas lagi, dengan menggunakan Trans Koetaradja juga dapat melatih generasi milenial untuk lebih menghargai waktu dalam menghadapi keterlambatan mengakses Trans Koetaradja sehingga generasi milenial akan lebih disiplin dan lebih bertanggung jawab pada dirinya sendiri. Pelajaran menarik lainnya dapat membentuk kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Misalnya di dalam Trans Koetaradja terdapat penumpang lanjut usia yang tidak memiliki tempat duduk, generasi milenial bisa melatih kepeduliannya dengan cara memberikan tempat duduknya kepada penumpang lanjut usia tersebut dan tentu masih banyak lagi pelajaran moral yang akan didapat. Ironisnya, nilai-nilai positif tersebut sudah jarang terlihat terlebih lagi karena banyaknya dari generasi milenial saat ini lebih tertarik menggunakan transportasi pribadi dibandingkan dengan transportasi umum.

Sinurat, dkk mengungkapkan beberapa alasan kurangnya ketertarikan masyarakat pada Trans Koetaradja yaitu, pertama: pengaruh pendapatan. Dari hasil penelitian didapat bahwa tingkat pendapatan responden berpengaruh negatif dan signifikan terhadap intensitas penggunaan Trans Koetaradja, yang artinya semakin tinggi pendapatan masyarakat maka semakin menurun intensitas pemakaian transportasi umum. Yang kedua: pengaruh waktu, masyarakat akan lebih senang jika lokasi halte Trans Koetaradja lebih mudah dijangkau, sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menuju halte Trans Koetaradja. Yang ketiga: pengaruh jarak, Semakin jauh jarak tempuh Trans Koetaradja akan meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakannya. Bertambahnya jangkauan rute Trans Koetaradja akan menambah tujuan-tujuan mobilitas masyarakat.5 Selain itu keluhan mengenai keterlambatan kedatangan Trans Koetaradja juga dikeluhkan oleh masyarakat sebanyak 37% yang merupakan tingkat keluhan tertinggi mengenai layanan Trans Koetaradja.6

Beberapa keluhan tersebut sudah mendapat perhatian pemerintah dan sedang ditindaklanjuti demi kelancaran operasional dan demi menambah ketertarikan pada Trans Koetaradja. Hal ini dapat dilihat dari beberapa aplikasi yang sudah mulai dirancang untuk melacak posisi Trans Koetaradja supaya penumpang tidak terlalu lama dalam menunggu. Bahkan bukan hanya pemerintah, Payana dkk juga terinspirasi dari permasalahan tersebut untuk menciptakan aplikasi pelacakan rute dan halte Trans Koetaradja menggunakan self position GPS berbasis android.7  Selain itu, upaya lain yang dilakukan pemerintah untuk menarik minat pada Trans Koetaradja yaitu telah dilakukan uji coba pada hari Minggu tanggal 21 Agustus 2022 terhadap layanan ke sejumlah destinasi wisata yang ada di kota Banda Aceh dan Aceh besar bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh dan Dinas Kebudayaan dan Parawisata (Disbudpar) Aceh diharapkan perluasan rute ini akan meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakannya.8 Namun, untuk menarik perhatian generasi milenial terhadap Trans Koetaradja sepertinya masih belum optimal.

Mengenai masalah ketertarikan generasi milenial, perhatian pemerintah masih sangat minim. Gambaran ini terlihat dari fokus pemerintah yang lebih kepada meningkatkan kualitas Trans Koetaradja sedangkan pengenalan terhadap Trans Koetaradja itu sendiri masih sangat kurang. Seperti kata pepatah “tak kenal maka tak sayang”, oleh karena itu penting bagi pemerintah untuk meningkatkan kembali pengenalan pada Trans Koetaradja kepada generasi milenial. Beberapa usaha pengenalan yang telah dilalukan pemerintah sebenarnya sudah baik, seperti pemanfaatan media sosial sebagai alternatif dalam mengedukasi masyarakat, khusunya generasi milenial.  Hal ini terlihat dengan adanya akun Dishub Aceh di media sosial seperti: Instagram, Tiktok, Twitter, bahkan Channel Youtube juga sudah ada. Namun, generasi milenial sebagian masih sangat jarang mengakses akun-akun tersebut. Untuk mengatasi hal ini pemerintah bisa memanfatkan jasa selebgram atau influencer Aceh untuk mempromosikan akun-akun tersebut dan bisa juga dengan cara membuat konten kreatif yang menarik berisi edukasi atau drama singkat tentang ayo naik bus Trans Koetaradja yang melibatkan orang-orang yang berpengaruh di dunia maya karena generasi milenial saat ini sangat ketergantungan pada media sosial terlebih terhadap konten-konten yang menghibur. Untuk memperkuat pengenalan Trans Koetaradja, akan lebih baiknya pula dilakukannya edukasi berupa penyuluhan ke sekolah-sekolah sehingga generasi milenial bisa lebih memahami, bisa bertukar pendapat dan tanya jawab secara langsung dengan tokoh yang bersangkutan. Diharapkan dengan adanya penyuluhan ini dapat menambah minat dan menyadarkan generasi milenial untuk lebih bisa mencerna dampak positif dari pemakain transportasi umum, dan juga diharapkan mampu membentuk sikap yang lebih bijak sehingga generasi milenial bisa membantu pemerintah dalam menjalankan tujuannya.

Selain itu, pemerintah juga bisa bekerja sama dengan lintas sektor sekolah dan orang tua (wali murid) yang ada di Kota Banda Aceh dan di sekitarnya untuk dilibatkan dalam pertemuan guna memberikan beberapa pemahaman, misalnya membatasi anak-anak yang belum mempunyai SIM untuk tidak mengemudi atau mengendarai sepeda motor demi keamanan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan lalu lintas dan mencegah kemacetan kota. Jika pemahaman ini berhasil diterapkan akan mampu mengurangi jumlah penggunaan transportasi pribadi yang ada di Kota Banda Aceh dan di sekitarnya. Metode pengenalan ini juga bisa diterapkan pada anak-anak TK dari sedini mungkin, namun dengan metode yang lebih menarik lagi seperti pihak sekolah mengadakan hari menggunakan transportasi umum yang mana anak-anak diajak mengenali langsung dengan cara berkeliling kota dengan menggunakan Trans Koetaradja. Di dalam bus guru-guru juga bisa mengajarkan tata krama yang baik dan benar sambil mempraktikkan kepada mereka.  Tentu hal ini akan berdampak positif bagi mereka generasi milenial untuk ke depannya.

Cara lain yang dapat dilakukan untuk menarik generasi milenial adalah dengan mengadakan pemilihan duta Trans Koetaradja yang kriteria penilaiannya dinilai dari generasi milenial yang sering menggunakan Trans Koetaradja dengan disiplin dan berjiwa sosial tinggi. Diharapkan dengan adanya momen ini mampu menciptakan generasi-generasi teladan yang berkarakter dan mampu mendorong masyarakat untuk lebih tertarik dan cinta terhadap Trans Koetaradja. Sehingga duta Trans Koetaradja mampu menjadi contoh bagi generasi milenial lainnya sehingga akan lahir duta-duta Trans Koetaradja selanjutnya. Untuk masyarakat luas, pemerintah juga bisa membuat malam pentas “Moda” khusus untuk pengenalan tranportasi umum. Dimana dalam event ini dibuat beberapa lomba untuk generasi milenial dan masyarakat umum seperti lomba drama bertema tranportasi umum yang mana pemenang akan tampil secara langsung di malam puncak Moda dan bisa disaksikan oleh seluruh masyarakat Kota Banda Aceh dan di sekitarnya.

Semoga beberapa cara yang diutarakan tersebut bisa diterima dan direalisasikan oleh pemerintah demi mencipkatan generasi-generasi yang lebih kreatif dan bijak dalam memanfaatkan fasilitas transportasi umum khususnya Trans Koetaradja. Dengan begitu tujuan dan manfaat dioperasionalkannya Trans Koetaradja bisa tercapai, tidak hanya bagi pemerintah namun dampaknya bisa dirasakan oleh masyarakat Kota Banda Aceh dan di sekitarnya. Mulai dari sekarang, mari sama-sama kita ikut berpartisipasi supaya Kota Banda Aceh tidak harus mengalami permasalahan transportasi di masa yang akan datang. Untuk mencapai tujuannya, tentu semua pihak diharapkan memberikan kontribusi khusunya generasi-generasi milenial yang perannya sangat diperlukan oleh pemerintah. Semoga ke depannya akan lahir pula generasi milenial yang lebih tertarik menggunakan Trans Koetaradja dibandingan dengan transportasi pribadi dan mampu menciptakan generasi milenial yang berjiwa karakter sosial sehingga mampu menjadi penggerak aktif dan tombak pemaju bangsa. (*)

DAFTAR PUSTAKA

  1. Sutandi C.  Pentingnya Transportasi Umum untuk Kepentingan Publik. Jurnal Administrasi Publik April 2015; 12(2). ISSN; 1412-7040.
  2. https://www.ajnn.net/news/trans-koetaradja-solusi-mengurangi kemacetan/index.html?D22888
  3. https://www.bps.go.id/indicator/17/57/1/jumlah-kendaraan-bermotor.html
  4. https://bandaacehkota.bps.go.id/statictable/2021/08/26/161/jumlah-kendaraan-bermotor-menurut-jenis-kendaraan-unit-2019-dan-2020.html
  5. Sinurat HP, Salim JF, Permatasari C. Preferensi Masyarakat Terhadap Transportasi Publik di Kota Banda Aceh (Studi Kasus Bus Trans Koetaradja).
  6. https://dishub.acehprov.go.id/informasi/berita/penggunaan-cctv-auto-people-counting-pada-bus-trans-koetaradja/
  7. Payana MD, Yani SF. Aplikasi Pelacakan Rute dan Halte Angkutan Trans Koetaradja Menggunakan Self Position GPS Berbasis android. Journal of Informatics and Computer Science 1 April 2021; 7(1). Universitas Ubudiyah Indonesia. e-ISSN; 2615-5346.
  8. https://www.kba.one/news/uji-coba-layanan-transwisata-ini-daftar-rute-destinasi-wisata-dilalui-trans-koetaradja/index.html
Skip to content