Pemkab Aceh Singkil Bahas Dukungan Transportasi Dalam Percepatan Investasi UEA di Pulau Banyak

Potensi yang sangat besar yang dimiliki Kabupaten Aceh Singkil, khususnya keindahan alam Pulau Banyak menarik perhatian Uni Emirat Arab (UEA) untuk mengembangkan sektor pariwisata di Aceh. Pengembangan suatu wilayah khususnya sektor pariwisata sangat membutuhkan dukungan pelayanan transportasi. Menindaklanjuti hal tersebut, Pihak Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil yang diketuai oleh Muzni, Asisten 2 Pemkab Aceh Singkil bersilaturahmi ke Dishub Aceh, hadir dalam pertemuan ini Kadishub, Kadisbudpar, KaDMPTSP, dan Kadis PUPR Aceh Singkil serta Sekdishub Aceh dan Kabid/Ka. UPTD di lingkungan Dishub Aceh, Rabu (26/05/2021).

Dalam pertemuan ini membahas terkait kesiapan transportasi dalam dukungan Dishub Aceh bagi pengembangan pariwisata di kawasan Pulau Banyak melalui investasi UEA. “Pihak kami akan mempersiapkan satu desk dengan Pemerintah Aceh untuk membahas khusus tindak lanjut investasi UEA sektor pariwisata di kawasan Pulau Banyak,” ujar Muzni.

Junaidi, Kadishub Aceh menyampaikan bahwa untuk memudahkan akses ke pulau banyak, Gubernur Aceh juga telah mengusulkan melaui surat ke Menteri Perhubungan RI terkait survey pendahuluan rencana pengoperasian pesawat udara perairan di Kepulauan Banyak dan Pengembangan Bandara Syech Hamzah Fanshuri Singkil. Dishub Aceh saat ini sangat fokus untuk menyempurnakan pelayanan angkutan penyeberangan dengan peningkatan infrastruktur Pelabuhan dan efektifitas angkutan penyeberangan dengan sarana KMP. Aceh Hebat 3.

Kawasan Pulau Banyak ditetapkan dalam tata ruang wilayah sebagai kawasan konservasi. Oleh karena itu, pengembangan wilayah ini membutuhkan proteksi yang tegas akan kelestarian alam. Kawasan alam ini memiliki penanganan khusus bagi kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan kerusakan hutan dan lingkungan bawah laut. Pembangunan infrastruktur di kawasan ini harus memiliki kajian lingkungan yang komprehensif. Penyiapan landasan untuk bandar udara tentu memiliki proses perencanaan yang Panjang khususnya kajian lingkungan, oleh sebab itu perlu dicarikan alternatif percepatan salah satunya dengan pengembangan pesawat udara perairan (seaplane) yang sedang dikembangkan oleh Kemenhub RI yang sangat cocok di wilayah Pulau Banyak. (MS)

Skip to content