Dinas Perhubungan Aceh, senin (04/05) menggelar rapat koordinasi (rakor) persiapan penyelenggaraan angkutan Lebaran Tahun 2018. Rapat ini dihadiri oleh Dishub Kabupaten/Kota, BPTD-I, BPJN-I, PT. ASDP, PT. Angkasa Pura-II, SAR, Kodim, PT. Jasa Raharja, PMI, Ditlantas Polda. Rapat ini dilaksanakan guna mengantisipasi dampak dari meningkatnya Transportasi akibat Mudik dan Balik Lebaran.
Tujuan dari Rapat Angkutan Lebaran ini adalah untuk mengkoordinasikan dan mempersiapkan transportasi publik dalam rangka mewujudkan keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas mudik dan balik lebaran tahun 2018 M (1439 H ) secara nasional dan khususnya di Provinsi Aceh serta memberikan pelayanan dalam rangka peningkatan keselamatan/kenyamanan dan informasi kondisi lalu lintas Angkutan darat, laut dan udara serta hal lainnya kepada masyarakat pengguna angkutan pada masa lebaran 2018 (1439 H).
Dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Perhubungan Aceh Junaidi, ST, MT meminta kepada seluruh jajaran terkait seperti Kepolisian untuk menjadi koordinator pengaturan di lapangan pada masa angkutan Lebaran tahun ini. Tak terkecuali juga dari Badan Pelaksanaan Jalan Nasional wilayah I provinsi Aceh guna memberikan informasi tentang jaringan jalan alternatif untuk menghindari kemacetan atau jalan rusak/longsor.
Dalam pemaparan teknis yang disampaikan oleh Kepala Bidang LLAJ selaku Penanggung jawab pelaksana kegiatan, Nizarli, S.SiT, MT menyampaikan ada beberapa titik posko angkutan lebaran yang tersebar di beberapa wilayah di Provinsi Aceh yaitu : Terminal Type A Batoh, Terminal Lueng Bata, Pelabuhan Ulee Lheue, Terminal Type B dan Seluruh Kantor Dishub Kabupaten / Kota (Koordinasi).
Dari rapat evaluasi diketahui bahwa terdapat 7 titik longsor utama yaitu : Simpang KKA 2 lokasi, Bireun takengan 1 lokasi, Gayo Lues dan Nagan Raya 1 lokasi dan 2 lokasi lagi di Gempang- Tutut. Dan untuk itu pihak BPJN 1 akan memprioritaskan penempatan alat berat pada lokasi tersebut. Bahwa dipastikan juga untuk seluruh armada ASDP (Kapal Ferry) akan siap melayani dengan maksimal pada H-10 s.d H+7, baik di lintasan Singkil – Sinabang, Melaboh – Labuhan Haji – Singkil maupun Ulee Lheue – Balohan Sabang.
Untuk mengantisipasi kemungkinan kecelakaan, Kementerian Perhubungan telah melakukan rampchek untuk armada ASDP minggu lalu. Dishub dan Balai Pengelola Transportasi Darat juga telah melakukan rampchek sejak H-20 dan akan di lakukan secara terus menerus pada H-7 s.d H-1. Dengan harapan kendaraan yang melayani benar-benar layak secara teknis dan administrasi. Dalam pemeriksaan ini juga akan dilaksanakan uji test narkoba secara acak dalam periode tersebut pada pengemudi.
Prediksi arus mudik puncak terjadi Pada H-3 yaitu Tanggal 12 Juni dan arus balik terjadi Pada H+4 yaitu Tanggal 20 Juni 2018.
Telah disiapkan armada transportasi untuk AKAP ada 19 perusahaan terdiri dari 602 armada dan 17.781 Seat. Armada tranportasi untuk AKDP ada 84 perusahaan, terdiri dari 3.231 armada dan 56.040 Seat. Untuk armada cadangan AKAP disediakan 30 armada dan 900 Seat, DAMRI menyediakan 10 armada dan 250 Seat serta Dishub Aceh menyediakan 3 armada dan 100 Seat.
Dengan adanya posko pada tiap-tiap terminal dan pelabuhan penyeberangan ini diharapkan dapat memberikan pelayanan angkutan yang tertib, teratur, aman dan nyaman. (DW)
Pos-pos Terbaru
- Pj Gubernur Aceh Terima 480 Unit Kendaraan Bantuan Kemenhub RI untuk PON XXI Wilayah Aceh
- Pj Gubernur Aceh Sambut Kedatangan KM Kelud di Pelabuhan Malahayati
- Ketua Transportasi PB PON XXI Tinjau Persiapan Parkir dan Shuttle
- Panitia PON XXI Aceh Sambut 257 Peserta dengan Pelayanan Terbaik di Bandara SIM
- ASN Dishub Aceh Gotong Royong Bersihkan Taman PKA Sambut PON XXI 2024