Dishub Aceh Wakaf Alquran untuk Santri Pulau Banyak

Masih dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) Tahun 2021, Hari ini (20/09/2021), Dinas Perhubungan Aceh menyerahkan bantuan dan waqaf Alquran untuk Pengajian Mustafawiyah Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil dan bantuan usaha mesin obras. Dalam momen ini juga diserahkan hadiah pemenang doorprize di acara pekan vaksinasi insan perhubungan yang telah dilaksanakan pada tanggal 13 sampai dengan 16 September lalu.

Penyerahan bantuan dan hadiah ini diselenggarakan di Aula Dishub Aceh. Acara ini dihadiri oleh Kadishub Aceh, Sekdishub Aceh, Kepala Bidang/UPTD Dishub Aceh, Ketua dan Pengurus Dharma Wanita Dishub Aceh dan Para Eselon 4 Dishub Aceh. Kegiatan ini menjadi momentum berbagi kebahagiaan kepada sesama.

Junaidi, Kadishub Aceh menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini harus dipertahankan. Dengan berbagi, kita ikut merasakan kebahagiaan yang sama dengan mereka. “Namun, masih banyak ide dan inovasi yang belum dapat dilakukan dalam tahun ini, kita berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan. Tentunya, dari kegiatan ini juga masih banyak kekurangan dan perlu evaluasi,” ujar Junaidi dalam sambutannya.

“Saya sangat berterimakasih dan saya senang sekali dapat berhadir di sini, bantuan yang diberikan ini merupakan berkah terbesar dari Allah bagi kaudi Pulau Banyak. Sekaligus mereka (muallaf-red) menitipkan salam sebesar-sebesarnya bagi bapak dan ibu sekalian,” ujar Tgk. Asri Nafitri, perwakilan pengajian mustafawiyah Pulau Banyak.

Tgk. Asri menambahkan kehormatan yang sangat besar bagi kami dan bisa ke Banda Aceh untuk menerima bantuan yang sudah kami nanti-nantikan sejak lama. Ia juga menceritakan kisah perjalanan dari Pulau Banyak ke Banda Aceh, ia begitu susah mendapatkan angkutan umum karena telah dibooking untuk ikut tes CPNS. Dan juga, kondisi badai yang sedang terjadi di perairan Pulau Banyak.

“Terima kasih kepada Pemerintah Aceh yang telah memberikan Aceh Hebat 3 kepada kami, kalau badai kami nggak basah, yang basah cuma kapalnya. Kalau naik boat, kapal basah, kami pun basah. Habis itu, di boat nggak ada pelampung, kalau di Aceh Hebat ada pelampung,” pungkasnya. (MS)

Skip to content