Berlayarnya KMP Aceh Hebat saat ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, proses yang panjang ditempuh oleh para pemangku kebijakan mulai dari perencanaan, pengadaan, pembangunan hingga operasionalnya.
Masuknya Usulan KMP Aceh Hebat 3
Salah satu tahapannya ialah pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBA Tahun 2019 pada Agustus-November 2018 yang dilakukan Dinas Perhubungan Aceh bersama Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Aceh yang membawahi bidang Infrastruktur.
Abdurrahman Ahmad, anggota Komisi IV yang juga Ketua Fraksi Gerindra menceritakan, sebelum KUA-PPAS dilakukan, Komisi IV menerima banyak aspirasi dari masyarakat khususnya daerah kepulauan, seperti Sabang yang mengharapkan penambahan perjalanan kapal untuk lintasan Ulee Lheue – Balohan karena pada saat seperti libur nasional, banyak masyarakat tidak terangkut kapal. Hal serupa disampaikan masyarakat Simeulue yang mengharapkan adanya penambahan kapal untuk mempercepat mobilitas masyarakat, agar mereka tidak perlu menunggu berhari-hari khususnya ketika cuaca buruk.
Tonton Video Kapal Milik Aceh Siap Layari Pantai Barat-Simeulue
Anggota Komisi IV lain, Hendri Yono menyampaikan, usulan awal dari Dinas Perhubungan ialah pengadaan 2 kapal sesuai dokumen Detail Engineering Design (DED) yang telah disusun sebelumnya. Namun, keunikan terjadi ketika KUA-PPAS, masyarakat Aceh Singkil meminta penambahan kapal untuk mendukung peningkatan perekonomian setempat, “Kurangnya armada laut membuat masyarakat maupun wisatawan kesusahan mencari transportasi ke Pulau Banyak. Mereka harus menunggu cuaca mendukung, itu pun kapal yang digunakan merupakan kapal milik nelayan dengan fasilitas seadanya,” ujarnya.
Penandatanganan Berita Acara dan MoU
Pengadaan kapal lintasan Singkil- Pulau Banyak ini merupakan usulan baru yang belum ada perencanaan DED sebelumnya. Usulan yang muncul pada saat KUA-PPAS ini kemudian dituangkan dalam Berita Acara Pembahasan KUA-PPAS T.A. 2019 tanggal 19 November 2018 antara Komisi IV DPRA dan Kepala Dinas Perhubungan Aceh. Setelah itu, disepakatilah penggunaan desain kapal feri sejenis milik Kementerian Perhubungan sebagai desain kapal yang ketiga ini.
Penandatanganan Berita Acara tersebut kemudian diperkuat dengan Perjanjian Kerja Sama/ Memorandum of Understanding (MOU) nomor 14/MOU/2018 dan/atau 2688/2018 tanggal 28 November 2018 antara Pemerintah Aceh dengan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh. MoU ini mengatur komitmen kedua pihak untuk mengalokasikan anggaran pelaksanaan kegiatan pembangunan dengan skema multiyears yang salah satunya adalah pengadaan kapal dengan total anggaran 180 miliar rupiah (termasuk pengawasan) pada tahun 2019-2020, terdiri dari kapal untuk lintasan Pantai Barat – Simeulue 77 miliar, lintasan Ulee Lheue – Balohan 62 miliar, dan lintasan Singkil – P. Banyak 41 miliar.
Pelaksanaan Pengadaan dan Apresiasi Kemenhub
Pengadaan ketiga kapal ini dilaksanakan di Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Barang Milik Negara (LPP-BMN) Kementerian Perhubungan RI pada 2019 yang melaksanakan proses pengadaan hingga ditetapkannya pemenang tiga galangan berbeda yang akan membangun masing-masing kapal. Kala itu belum tercetus nama KMP Aceh Hebat 1,2 dan 3 sehingga penamaan kegiatan ini masih berupa Pembangunan Kapal Ro-Ro untuk ketiga lintasan tersebut.
Kebijakan pengalihan pelaksana pengadaan ini dilakukan karena Pemerintah Aceh belum memiliki pengalaman serta kemampuan secara sistem maupun SDM, untuk melaksanakan proses pengadaan kapal penyeberangan berspesifikasi khusus serta untuk menjaga kualitas kapal agar sesuai spesifikasi yang tertuang dalam DED, memenuhi standar keamanan dan keselamatan sesuai harapan masyarakat Aceh.
Dijumpai terpisah, Direktur Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Marwanto Heru Santoso menyampaikan apresiasi serta ucapan selamat kepada Pemerintah Aceh yang telah sukses melaksanakan pembangunan ketiga KMP Aceh Hebat, “Kami berharap, semoga apa yang telah dibangun oleh Pemerintah Aceh nantinya dapat bermanfaat seutuhnya bagi masyarakat Aceh, angkutan yang bersifat perintis ini diselenggarakan untuk mengurangi disparitas harga, memeratakan pembangunan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat yang menjadi tanggung jawab kita semua. Selamat kepada Pemerintah Aceh, Aceh Hebat.” tuturnya.
Tonton Video Direktur Transportasi ASDP Kemenhub RI
Ucapan Terima Kasih Pemerintah Aceh
Ucapan terima kasih kemudian disampaikan oleh Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mewakili Pemerintah Aceh. “Pemerintah Aceh berterima kasih kepada Kementerian Perhubungan RI atas semua dukungan dan bantuan dalam proses perencanaan, pengadaan hingga pembangunan KMP. Aceh Hebat 1,2, dan 3. Ke depan, kami berharap operasional kapal yang berstatus perintis ini Kemenhub dapat membantu menyubsidi rute tersebut,” ujarnya.
Ke depan, disampaikan Abdurrahman, dengan adanya kapal Aceh Hebat diharapkan akan mendongkrak peningkatan perekonomian dan pariwisata serta menumbuhkan komoditi dagang dan UMKM baru di masyarakat, selain itu masyarakat perlu berbenah dengan meningkatkan kesiapan di berbagai sektor seperti kuliner, pariwisata, suvenir, dan akses transportasi. (Reza Ali Ma’sum)
Download