Merajut Harapan di Pulau Banyak

Hubungan harmonis keterpaduan perkembangan konektivitas wilayah dengan sistem transportasi tak dapat dipisahkan. Suatu wilayah dengan pesona dan daya tarik tersendiri menawarkan perpindahan atau pergerakan aktivitas transportasi dengan peningkatan yang signifikan. Sistem transportasi menyediakan aksesibilitas yang sangat diperlukan agar aktivitas yang diinginkan dapat dilaksanakan dan dikembangkan.

Isu kebijakan pengembangan konektivitas antar wilayah sekarang dan masa yang akan datang adalah bagaimana wilayah memainkan perannya dalam bingkai berkelanjutan (sustainable). Isu tersebut merupakan bentuk perhatian terhadap keprihatinan akan interaksi antara transportasi dan lingkungan juga kebutuhan sarana dan prasarana wilayah yang sangat mendesak seperti halnya kebutuhan transportasi ke Kepulauan Banyak.
Pulau Banyak, Aceh Singkil adalah gugusan pulau-pulau kecil di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh. Luas wilayah secara keseluruhan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 293.65 km2. Pulau Banyak berbatasan langsung dengan Samudra Hindia, tepatnya di ujung sebelah barat pulau Sumatra.

Ada 99 buah pulau di gugus Kepulauan Banyak yang sangat layak dikembangkan menjadi objek wisata andalan. Termasuk keindahan alam bawah laut dan penyu hijaunya. Sebagai daerah kepulauan, Pulau Banyak selain memiliki laut yang cukup luas juga pantai yang sangat panjang dan indah. Pantai Pulau Banyak tidak kalah dengan pantai-pantai lain di Indonesia. Pasir putihnya lebih lembut, lambaian daun-daun kelapa yang rindang semakin memperindah suasana tamasya dengan pemandangan alam pantai tropis. Indahnya panorama sunset merupakan salah satu pesona alam di Pulau Banyak.

Pendidikan
Menilik pada layanan pendidikan yang relatif kompleks menjadi perhatian khusus guna membangun generasi yang akan membawa kemajuan pada tanah air ini. Pendidikan di bumi yang kaya akan hasil laut ini menjadi permasalahan serius. Pemenuhan kebutuhan fasilitas pendidikan terhambat akan luasnya samudra dan kebutuhan transportasi.

Ekonomi
Kepulauan Banyak merupakan daerah yang memiliki potensi yang cukup besar pada bidang kelautan dan perikanan. Keanekaragaman sumber daya perikanan yang terkandung di dalamnya memberikan harapan bagi kesejahteraan masyarakat. Kekayaan lautnya yang melimpah menjadi potensi perekonomian dan kesejahteraan wilayah yang dapat ditingkatkan.

Gugusan pulau yang menyebar dan luasnya kelautan merupakan potensi daerah yang patut disyukuri. Karena potensi tersebut apabila dikelola dengan sebaik-baiknya akan mendatangkan kesempatan usaha dan kesejahteraan bagi masyarakat. Pemanfaatan potensi kelautan telah lama dilakukan dengan banyaknya nelayan tradisional dan modern yang masih menumpukan harapan hidup mereka dari hasil laut.

Biasanya, nelayan tradisional masih menggunakan alat-alat konvensional dalam penangkapan ikan. Sedangkan, nelayan modern telah menggunakan peralatan dengan teknologi tinggi misalnya kapal. Walaupun demikian, mereka telah memanfaatkan potensi kelautan tersebut dengan sebaik-baiknya, sehingga bermanfaat bagi mereka sendiri maupun bagi masyarakat yang berada di Kepulauan Banyak. Hal ini membuat roda perekonomian Kepulauan Banyak berputar dengan adanya pasokan ikan-ikan segar.
Ikan ini langsung ditangkap dari laut dan kemudian didistribusikan ke berbagai daerah di dalam dan di luar Kepulauan Banyak.

Transportasi
Transportasi memiliki peranan dan dampak yang sangat besar terhadap kelancaran pembangunan dan konektivitas suatu daerah. Akses yang mudah, cepat, dan murah akan memperlancar perputaran roda perekonomian.

Kabupaten Aceh Singkil memiliki dua buah pelabuhan untuk transportasi laut. Diantaranya pelabuhan penyeberangan di Desa Pulo Sarok Kecamatan Singkil dan pelabuhan penyeberangan di Pulau Banyak. Pelabuhan di Pulo Sarok dan Pulau Banyak juga digunakan sebagai dermaga untuk angkutan penyeberangan yang dikelola oleh PT. ASDP. Rute yang dilayani oleh ferry adalah Kota Singkil – Pulau Banyak – Simeulue – Gunung Sitoli. Di samping itu juga ada dermaga rakyat yang dimanfaatkan sebagai gerbang konektivitas antar wilayah kepulauan.

Milane Jacne, wisatawan internasional sekaliagus pemerhati lingkungan menyatakan bahwa Kepulauan Banyak merupakan daerah dengan eksotisme alam yang sangat tinggi. Pesona alam yang menggerakkan langkah untuk mengunjunginya. Namun, akses transportasi yang sedikit sulit menjadikan pesona kepulauan ini bagaikan mutiara di dalam kerang yang berada di palung laut, indah namun susah untuk menggapainya.

Potensi Alam dan Wisata
Kepulauan Banyak sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Provinsi Aceh mempunyai potensi yang cukup besar bagi pengembangan sektor pariwisata. Daerah ini memiliki keindahan, kekayaan alam dan kehidupan sosial budaya serta peninggalan – peninggalan sejarah yang semuanya dapat dijadikan objek wisata. Alam Kepulauan Banyak yang begitu menakjubkan dan mempesona belum dapat dimanfaatkan secara maksimal, banyak sekali potensi wisata yang selama ini terpendam, diantaranya adalah wisata bahari yang saat ini sudah mulai dikembangkan.

Potensi alam dan wisata Kepulauan Banyak yaitu pulau-pulau yang indah dan terawat. Pulau Banyak juga memiliki flora yang menarik dan hasil laut yang melimpah ruah. Salah satunya, lobster, si primadona lautan yang banyak diincar oleh negara-negara maju untuk dijadikan makanan bintang lima yang berkelas.

Daya tarik wisatawan dapat menjadi hal-hal yang dapat mempengaruhi orang untuk melihat, mendengar ataupun merasakan suatu kesan yang ditimbulkan oleh daya tarik tersebut. Daya tarik dapat juga berupa keindahan alam, keunikan dan sumber daya alam.

Pulau Banyak memiliki potensi wisata yang kaya. Hampir semua gugusan Pulau Banyak memiliki pantai berpasir putih bersih, seperti di Pulau Palambak. Hamparan pantai berpasir putih di Palambak terbentang lebih dari 5 kilometer. Sangat cocok untuk bermain pasir dan berjemur menikmati pancaran sinar matahari. Di beberapa pulau pun terdapat titik untuk menyelam dan melihat pemandangan bawah laut, berupa terumbu karang dan ikan laut berwarna-warni. Salah satu titik menyelam terdapat di perairan Pulau Tailana. Bahkan, karena air lautnya jernih, pemandangan bawah laut itu bisa dinikmati dari permukaan laut tanpa harus menyelam.

Pada bulan tertentu, banyak penyu hijau yang bertelur di sana. Selain itu, di sejumlah gugusan Pulau Banyak terdapat tempat untuk melihat matahari terbit dan terbenam. Matahari yang bangun dan tertidur di sana berbentuk lingkaran penuh dengan warna kuning kemerah-merahan. Hal ini ditunjang kondisi langit yang masih bersih tanpa kontaminasi polusi udara.

Sosial Budaya
Sambutan yang hangat oleh anak-anak generasi bangsa saat tiba di Pulau Banyak membuat kesan tersendiri yang tak dapat terlupakan. Senyuman ramah penduduk pulau juga memberikan kenyamanan yang terlukis indah dalam memori. Dalam kunjungan kali ini, ada hal yang menjadi perhatian khusus, seiring dengan gontaian langkah yang menapaki tiap meter pulau tersebut dan pandangan yang mengitari kawasan tersebut. Namun, ada hal indah yang masih terdokumentasi di memori. Indahnya jalanan tanpa adanya sampah plastik yang bertebaran. Setiap langkah terus mencari sepotong plastik yang berserakan, namun hal itu tidak didapatkan.

Tatanan rumah semi permanen para nelayan berjejer rapi dan apik meski hanya rumah kayu pada beberapa bagian sudah lapuk termakan usia atau kikisan percikan air laut dengan warna yang usang. Semuanya tampak apik dan rapi.

Tarian dan musik yang memadukan ritme yang indah setiap ketukannya. Jemari-jemari gagah yang termakan usia kini terus menggesekkan senar biolanya ditambah tabuhan gendang menambahkan indah alunan ritme yang yang dihasilkan.

Lingkungan

Kawasan Pulau Banyak ditetapkan dalam tata ruang wilayah sebagai kawasan konservasi. Oleh karena itu, pengembangan wilayah ini membutuhkan proteksi yang tegas akan kelestarian alam. Kawasan alam ini harus diberi garis pembatas bagi kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan kerusakan hutan dan lingkungan bawah laut. Pembangunan infrastruktur di kawasan ini harus memiliki kajian lingkungan yang komprehensif. Contohnya, perlindungan habitat penyu hijau yang menjadi warisan nusantara dan dunia. Sebab, penyu hijau ini berpotensi menjadi tujuan objek wisata.

Lingkungan Pulau Banyak harus dijaga sedini mungkin. Aturan wilayah terus dipertegas akan prediksi perambahan kawasan alam menjadi wilayah pembangunan di masa mendatang. Aturan pembangunan tidak boleh sedikitpun merusak kawasan alam. Karena alam merupakan sumber harapan. (Syakirah)

Versi cetak online silakan baca di laman

Tabloid Aceh TRANSit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content