Menapaki Ujung Jalan Pulau Banyak

Matahari bersinar terik pada minggu kedua Bulan Maret 2019 ketika Plt. Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah,  M.T., didampingi Bupati Aceh Singkil Dulmusrid dan rombongan menjejak Pulau Balai, Kecamatan Pulau Banyak di Kabupaten Aceh Singkil.  Pulau Banyak ditempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam menggunakan speedboat dari Singkil. Setelah beristirahat sejenak, rombongan melakukan peninjauan Pelabuhan Penyeberangan Pulau Banyak yang menjadi gerbang masuk penumpang dan barang ke wilayah kepulauan itu.

Di hadapan masyarakat Pulau Banyak yang berkumpul di halaman parkir pelabuhan, Plt. Gubernur Aceh menyampaikan komitmennya untuk memerhatikan pembangunan Kabupaten Aceh Singkil, khususnya kawasan Pulau Banyak. Menurutnya, persepsi sebagai wilayah yang jauh dari ibukota kabupaten dapat dihilangkan dengan adanya sarana dan prasarana transportasi yang mendukung konektivitas.

“Konektivitas menjadi kebutuhan mendasar wilayah ini. Kami minta jajaran Pemerintah Aceh untuk dapat memberikan perubahan bagi Kabupaten Aceh Singkil,” ujar Nova Iriansyah.

Setelah menyampaikan sambutannya, Plt. Gubernur Aceh dan rombongan didampingi Kadishub Aceh Junaidi, S.T., M.T., berkesempatan mengamati berbagai fasilitas pelabuhan penyeberangan Pulau Banyak hingga ke ujung dermaga. Junaidi menyampaikan beberapa program yang akan dilaksanakan untuk peningkatan sarana dan prasarana pelabuhan baik dalam jangka pendek maupun rencana jangka panjang guna memberikan pelayanan yang lebih baik. Sementara Plt. Gubernur Aceh mengharapkan agar pembangunan seluruh fasilitas perlu memperhatikan aspek kualitas agar dapat berfungsi secara optimal.

Keberadaan Pulau Banyak di Bumi Serambi Mekkah merupakan anugerah Yang Maha Kuasa bagi masyarakat Aceh yang harus disyukuri. Kekayaan alam yang melimpah ruah dan destinasi wisata yang memesona di setiap sisi wilayah tersebut bak “surga dunia” yang harus dijaga. Keberagaman tradisi dan bahasa menjadi keunikan tersendiri yang membuat setiap jejak langkah, bahkan hingga ke ujung pulau, akan menceritakan kisahnya tersendiri.

Di balik keelokannya, Pulau Banyak memiliki problema tersendiri. Aksesibilitas wilayah ini membutuhkan perhatian khusus. Ketergantungan masyarakat Pulau Banyak pada pelayanan transportasi yang lancar, murah dan selamat menjadi harapan untuk dapat direalisasikan. Keadaan perekonomian sangat bergantung pada transportasi.

Selama ini, jadwal pelayaran kapal penyeberangan masih sangat terbatas hanya dua kali seminggu. Sebagai alternatif mobilisasi sehari hari, masyarakat mengandalkan kapal kayu tradisional dengan kondisi pelayanan yang sangat minim dan standar keselamatan suatu kapal penumpang yang belum terpenuhi.

Pada saat kondisi cuaca buruk dan gelombang tinggi kawasan Pulau Banyak menjadi benar-benar terisolir akibat tidak adanya kapal yang beroperasi. Pembangunan berbagai fasilitas transportasi di wilayah kepulauan ini sangat membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak.

“Permasalahan transportasi meliputi udara (airport), darat (landport) dan laut (seaport). Pengembangan konektivitas wilayah Pulau Banyak akan berat dilakukan jika hanya ditumpukan sepenuhnya kepada Pemerintah namun juga memerlukan partisipasi pihak swasta. Pengembangan tersebut diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui transportasi yang berkeadilan,” ujar Nova Iriansyah dalam suatu wawancara di Pulau Panjang, Kecamatan Pulau Banyak.

Sebelum berangkat menuju Pulau Banyak, Plt. Gubernur Aceh, Bupati Aceh Singkil dan rombongan juga berkesempatan melakukan peninjauan ke Pelabuhan Penyeberangan Singkil di Pulau Sarok.

Sebagai “pasangan” pelabuhan penyeberangan Pulau Banyak, Pelabuhan Penyeberangan Singkil juga dilakukan berbagai pembenahan pada tahun 2019. Pembenahan yang akan dilakukan antara lain penambahan panjang gangway yang menghubungkan gedung terminal penumpang ke dermaga dan perkuatan talud pengaman untuk menahan ganasnya gempuran gelombang pada musim-musim tertentu.(Syakirah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content